Warga Sipil Rusia yang Ikut Berjuang di Ukraina Akan Berstatus Veteran

Berbagai fasilitas akan didapatkan para veteran di Ukraina

Jakarta, IDN Times - Parlemen Rusia baru saja meresmikan undang-undang baru yang mengatur status warga sipil yang turut berjuang melaksanakan "operasi militer" di Ukraina pada Selasa (6/7/2022). Nantinya, warga sipil yang terlibat akan berstatus sebagai veteran perang. 

Walau begitu, undang-undang belum bisa diterapkan karena masih ada dua proses lagi yang diselesaikan. Undang-undang ini harus ditandatangani oleh majelis tinggi Rusia dan Presiden Vladimir Putin. 

Baca Juga: Rusia Fokuskan Serangan ke Wilayah Donetsk

1. Dokter dan jurnalis bisa berstatus sebagai veteran perang

Warga Sipil Rusia yang Ikut Berjuang di Ukraina Akan Berstatus VeteranIlustrasi Kebebasan Bersuara (IDN Times/Arief Rahmat)

Tak hanya warga sipil yang masuk dalam batalion tertentu yang bisa berstatus sebagai veteran perang layaknya batalion milik pasukan Chechnya. Beberapa profesi dikabarkan juga bisa berstatus sebagai veteran perang berdasarkan rancangan undang-undang (RUU) ini, The Moscow Times.

Dokter, teknisi, pekerja konstruksi, hingga jurnalis yang terlibat dalam "operasi militer" di Ukraina dapat berstatus sebagai veteran perang. Untuk mendapatkan status tersebut, mereka harus terbukti terlibat dalam bekerja dengan pasukan Rusia di Ukraina.

Pada Maret 2022 lalu, Presiden Putin sudah membuat peraturan yang menyatakan bahwa semua pasukan/tentara yang terlibat erang di Ukraina akan berstatus veteran. Namun, beberapa profesi lainnya tak dimasukkan dalam daftar tersebut.

Baca Juga: Rusia Rekrut Pejuang Suriah untuk Bantu 'Operasi Militer' di Ukraina

2. Fasilitas yang akan didapatkan jika berstatus veteran Rusia

Warga Sipil Rusia yang Ikut Berjuang di Ukraina Akan Berstatus Veteranilustrasi tentara (pixabay.com/12019)

Status veteran memberi para penerima memegang hak istimewa pajak di Rusia. Ada pula fasilitas transportasi dan bantuan negara seperti akomodasi dan pelayanan kesehatan.

Veteran perang juga menerima pembayaran bulanan dari pemerintah. Sebagai imbalan bagi yang berjuang di Ukraina, para pekerja dilaporkan dijanjikan paket tunjangan termasuk makanan dan perumahan.

Ada pula paket liburan sekaligus "kesempatan" untuk menempuh jenjang karier yang lebih tinggi, tulis Interfax. Belum diketahui secara pasti bagaimana parlemen dan Pemerintah Rusia mengintervensi jenjang karier para pekerja tersebut.

Baca Juga: Fakta-Fakta Misi Perdamaian Jokowi ke Ukraina dan Rusia 

3. Sekitar 36 ribu pasukan Rusia dikabarkan terbunuh akibat invasi Ukraina

Warga Sipil Rusia yang Ikut Berjuang di Ukraina Akan Berstatus Veteranilustrasi tentara (pixabay.com/Danielhadmanphotography)

Jumlah pasukan Rusia yang tewas akibat invasi Ukraina diperkirakan mencapai 36.200 personel, dilansir Ukrainska Pravda. Ribuan artileri juga berhasil dihancurkan oleh pasukan Ukraina. 

Pemerintah Rusia sebenarnya tak terbuka terkait jumlah pasukan yang tewas, termasuk kepada para keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarga yang ikut berperang. Para keluarga yang anggotanya tewas akibat perang di Ukraina dikabarkan akan diberi kompensasi. 

Namun, belum ada kepastian terkait nasib para keluarga yang masih mencapai anggota keluarganya yang ikut berperang di Ukraina. Di tengah berbagai sanksi yang diberlakukan negara-negara Barat, Rusia sendiri sebenarnya sedang berjuang untuk meminimalisir dampak ekonomi dengan menghemat anggaran untuk beberapa tahun ke depan.

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya