Xi Jinping Kunjungi Xinjiang, Pertama Kalinya dalam 8 Tahun Terakhir!

Xinjiang akan jadi hub inti megaproyek China

Jakarta, IDN Times - Presiden China, Xi Jinping, mengatakan Xinjiang akan menjadi pusat utama untuk menghubungkan China dengan negara lain. Pernyataan ini dibuat selama perjalanan pertamanya ke Xinjang selama delapan tahun terakhir. 

Ini merupakan kunjungan pertama sejak Xi Jinping memerintahkan serangan keras terhadap kaum pemberontak di kawasan Xinjiang. Media pemerintah China mengatakan pada Jumat (15/07/2022), Xi Jinping melakukan kunjungan di wilayah tersebut pada Selasa (12/07/2022) dan Rabu (13/07/2022). 

Baca Juga: Data dan Foto Xinjiang Bocor, Perlihatkan Kaum Uighur yang Ditahan

1. Xinjiang diklaim akan jadi hub inti dari ambisi megaproyek China

“Belt and Road Initiative (BRI)  telah membuahkan hasil yang bermanfaat selama bertahun-tahun,” kata Xi Jinping merujuk pada infrastruktur besar-besaran dan inisiatif perdagangan China yang menghubungkan negara itu dengan negara lain di seluruh dunia, khususnya di Asia dan Afrika.

“Dengan pendalaman pembangunan sabuk dan jalan, Xinjiang bukan lagi daerah terpencil, tetapi hub inti. Kalian melakukan sesuatu yang penting secara historis dan telah mencapai hasil yang baik,” kata Xi saat mengunjungi Area Pelabuhan Darat Internasional Urumqi di ibu kota wilayah tersebut, dilansir South China Morning Post

Xinjiang dipandang sebagai topik sensitif bagi China dan banyak negara. Pemerintah China menyalahkan serangan kekerasan selama bertahun-tahun terhadap separatis etnis Muslim Uygur.

Beijing telah mengambil serangkaian tindakan keras terhadap apa yang dianggapnya terorisme dan ekstremisme, termasuk mendirikan pusat pelatihan kejuruan, yang oleh para kritikus digambarkan sebagai kamp penahanan.

Baca Juga: AS Tuding China Terus Menindas Muslim Uighur

2. Alasan Pemerintah China melakukan kamp penahanan di Xinjuang

Xi Jinping Kunjungi Xinjiang, Pertama Kalinya dalam 8 Tahun Terakhir!Ilustrasi Bom (Teroris) (IDN Times/Mardya Shakti)

Kunjungan Xi ke Xinjiang adalah yang pertama sejak 2014, tahun ketika pemerintahnya memerintahkan pihak berwenang untuk “menyerang dengan keras” di wilayah tersebut. Pada 2014, teroris menggunakan pisau dan bom untuk menyerang sebuah stasiun kereta api di Urumqi dan menewaskan tiga orang dan melukai banyak orang.

Sebenarnya, ini merupakan bagian dari serangkaian serangan yang dituduhkan Beijing dilakukan oleh kelompok separatis.

Ada pendapat bahwa konflik itu merupakan tanggapan terhadap campur tangan berat karena kelompok etnis Han yang dominan di China secara resmi didorong untuk pindah ke wilayah tersebut dan perluasan industri seperti penanaman kapas, peternakan sapi perah, dan produksi panel surya. 

Setelah peristiwa itu, pemerintah China menyapu sekitar 1 juta orang Uyghur dan etnis minoritas lokal lainnya ke kamp-kamp penahanan massal karena pelanggaran sepele seperti memiliki janggut atau mengunduh aplikasi tertentu ke ponsel, dilansir The Japan Times

Baca Juga: Fakta-Fakta Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Proyek OBOR China di RI

3. Amerika Serikat jadi negara yang vokal dalam menyoroti dugaan pelanggaran HAM di Xinjiang

Xi Jinping Kunjungi Xinjiang, Pertama Kalinya dalam 8 Tahun Terakhir!Joe Biden saat berpidato di Iowa (twitter.com/POTUS)

China dan AS telah bertukar retorika dan sikap keras atas dugaan pelanggaran HAM di Xinjiang. AS mengatakan China melakukan genosida terhadap Uygur dan memberikan sanksi kepada Chen Quanguo, yang merupakan ketua partai di wilayah tersebut dari tahun 2016 hingga 2021.

AS juga memberlakukan tindakan pencegahan kerja paksa bulan lalu yang memblokir impor dari wilayah tersebut kecuali jika perusahaan dapat membuktikannya. Saat ini, Chen meninggalkan pekerjaannya di Xinjiang pada bulan Desember 2021 lalu dan sekarang bekerja pada urusan pertanian dan pedesaan di organ partai teratas.

AS mengklaim kamp penahanan tersebut adalah bagian dari kampanye genosida terhadap mayoritas Muslim Uyghur, dan bulan lalu memberlakukan , yang memblokir impor dari Xinjiang kecuali perUyghur Forced Labor Prevention Act.

Di sisi lain, Beijing mengatakan sedang memerangi terorisme dan menyebut fasilitas tersebut sebagai pusat pelatihan kejuruan yang mengajarkan keterampilan kerja yang berharga.

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya