95 Persen Telah Diimunisasi, Afrika Nyatakan Bebas dari Polio Liar

Kasus polio liar terakhir terjadi 4 tahun yang lalu

Johannesburg , IDN Times - Africa Regional Certification Commission (ARCC) for Polio Eradication menyatakan benua tersebut telah bebas dari epidemi polio liar setelah 4 tahun berlalu sejak kasus terakhir di Nigeria. Pernyataan ini disampaikan pada Selasa (25/08) kemarin dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh WHO. Berita ini menjadi kabar baik di tengah pandemi COVID-19, wabah ebola di Kongo, wabah malaria, HIV, dan TBC yang berkembang di Afrika.

"Ini adalah hari yang luar biasa dan emosional", ucap Matshidiso Moeti yang menjabat sebagai Direktur WHO Afrika. Walaupun berita ini merupakan sebuah pencapaian yang baik, Moeti tetap meminta berbagai pihak untuk tetap menyebarluaskan vaksin polio yang saat ini pelaksanaannya terkendala COVID-19.

“Kita harus tetap waspada dan mempertahankan tingkat vaksinasi untuk mencegah kembalinya virus polio liar dan mengatasi ancaman berkelanjutan dari polio yang diturunkan dari vaksin", ucapnya seperti yang diberitakan stasiun berita ABC.

1. Polio dan vaksin di Afrika

95 Persen Telah Diimunisasi, Afrika Nyatakan Bebas dari Polio LiarDeklarasi Afrika bebas dari polio liar dalam acara virtual yang diselenggarakan oleh WHO. Twitter.com/MBuhari.

Sebelum ARCC mendeklarasikan Afrika bebas dari polio liar, lembaga ini telah memastikan bahwa lebih dari 95 persen populasi telah diimunisasi vaksin polio. Polio sendiri merupakan virus yang dapat menyebar antar manusia melalui air yang terkontaminasi.

Ketika terkena virus ini, penderita akan mengalami demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, leher menjadi kaku, dan nyeri badan. Selain itu, virus ini juga menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan total dalam hitungan jam dan dapat merenggut nyawa bila otot pernapasan ikut lumpuh. Biasanya, anak di bawah 5 tahun rentan terserang polio.

Polio mudah menyebar ke populasi yang belum mendapatkan vaksin. Tidak menutup kemungkinan bahwa negara yang tadinya bebas dari kasus polio tiba-tiba terserang polio liar akibat masyarakat yang belum terjangkau vaksin.

Hal ini pernah terjadi pada tahun 2001 di Angola. Maka dari itu, WHO menekankan setiap negara untuk tidak berpuas diri hingga pemberantasan polio secara global berhasil dilaksanakan, mengingat Afghanistan dan Pakistan masih berjuang melawan virus ini. Dikutip dari BBC, upaya vaksinasi perlu terus dilanjutkan untuk memberantas semua jenis polio.

2. Sebanyak 67 tenaga medis mengalami penganiayaan dalam upaya menyebarkan vaksin

95 Persen Telah Diimunisasi, Afrika Nyatakan Bebas dari Polio LiarPemberian vaksin oral polio kepada anak-anak Afrika di masa pandemi. Twitter.com/WHO.

Tenaga medis yang berperan untuk menyebarkan vaksin ke berbagai penjuru Afrika menghadapi banyak rintangan dalam melaksanakan tugasnya. Dr Tunju Funsho selaku Kepala Polio Rotary Internasional's Nigeria melaporkan bahwa setidaknya terdapat 67 tenaga medis yang dibunuh, diserang, maupun diculik ketika bertugas di kawasan yang penduduknya menolak vaksin.

"Tantangan terbesarnya adalah melawan rumor yang mengatakan bahwa vaksin tidak aman dan dapat menyebabkan HIV, AIDS, menimbulkan kemandulan untuk mengurangi populasi di bagian utara Afrika", jelas Funsho. Pada tahun 2003, 5 provinsi di Nigeria melarang penggunaan vaksin polio selama 1 tahun, menyebabkan kasus polio di negara tersebut melonjak dan menyebar ke negara-negara lain di Afrika.

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari juga menjelaskan bahwa upaya vaksinasi tidak hanya terhalang oleh rendahnya kepercayaan masyarakat, melainkan juga adanya kebutuhan lebih penting yang harus dipenuhi seperti pencegahan malaria. Dikutip dari The Guardian, Buhari mengatakan bahwa penolakan vaksin juga dilakukan sebagai bentuk protes masyarakat kepada pemerintah. Pada tahun 2015, Buhari turun tangan secara langsung dalam mengkampanyekan vaksin polio dengan menyiarkan rekaman dirinya memberikan vaksin polio oral kepada salah satu cucunya di tv nasional.

3. Bukan berarti bebas dari polio sepenuhnya

95 Persen Telah Diimunisasi, Afrika Nyatakan Bebas dari Polio LiarPetugas yang mengkampanyekan vaksin polio. Twitter.com/EndPolioNow.

Deklarasi ini bukan berarti Afrika bebas sepenuhnya dari kasus polio. Virus polio yang diturunkan dari vaksin masih menjadi ancaman yang harus diwaspadai oleh negara-negara di Benua Afrika. Polio jenis ini merupakan virus aktif yang sudah dilemahkan dalam vaksin dan berpotensi untuk bermutasi. Sejak April lalu, WHO bersama pihak berwenang lainnya enggan untuk menghentikan vaksinasi, sadar bahwa tindakan ini dapat memicu kembali kebangkitan polio di Afrika. Sebulan setelahnya, sebanyak 46 kampanye vaksinasi polio telah dihentikan di 38 negara di Afrika akibat adanya COVID-19.

Presiden Nigerian Polio Survivors Association Misbahu Lawan Didi mengatakan bahwa penderita polio yang selamat memainkan peranan penting untuk mengajak orang-orang melakukan imunisasi. "Banyak yang menolak vaksin polio, tapi mereka melihat bagaimana upaya kami untuk mengajak mereka, bahkan harus menempuh jarak jauh hanya untuk berbicara dengan mereka. Kami bertanya kepada mereka: 'Menurutmu apakah penting untuk melindungi anakmu agar tidak seperti kami?'" jelas Didi. WHO memperkirakan 1,8 juta anak telah diselamatkan dari kelumpuhan seumur hidup akibat polio liar.

Baca Juga: 7 Fakta Soal Lupus yang Banyak Belum Diketahui Orang Awam

Aviliani Vini Photo Verified Writer Aviliani Vini

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya