Deforestasi Hutan Amazon Memburuk, Pemerintah Brazil Dianggap Lalai

Bolsanaro secara tidak langsung mendukung deforestasi

Amazonas, IDN Times - Sejak tahun 2013, Brazil mengalami peningkatan angka deforestasi dan mencapai puncaknya pada 6 bulan pertama di tahun 2020. Tercatat bahwa selama 6 bulan terakhir, sebanyak 3.069 kilometer persegi Hutan Amazon telah dibakar untuk pembukaan lahan pertanian maupun pertambangan. Angka tersebut mencetak rekor baru dalam sejarah deforestasi di Brazil, menimbulkan tekanan dari berbagai pihak kepada Presiden Jair Bolsonaro.

Beberapa upaya telah dilakukan Bolsonaro untuk mengatasi krisis lingkungan ini, salah satunya seperti menerbitkan hukum pada bulan Juli lalu yang melarang pembakaran hutan selama 4 bulan ke depan. Namun, upaya ini dianggap kurang efektif oleh Romulo Batista, juru bicara organisasi lingkungan Greenpeace. "Larangan tersebut memang tercatat dalam hukum, namun hukum hanya berlaku bila ada pengawasan dan patroli lapangan. Seorang kriminal tidak dikenal mematuhi hukum", sebutnya seperti yang dilaporkan Aljazeera.

1. Dianggap tidak serius menangani masalah iklim

Deforestasi Hutan Amazon Memburuk, Pemerintah Brazil Dianggap LalaiRicardo Salles selaku Menteri Lingkungan Hidup Brazil (kiri) bersama dengan Jair Bolsonaro selaku Presiden Brazil (kanan). Sumber: Joédson Alves untuk EFE.

Walaupun sudah dikecam berbagai pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, pemerintah Brazil terkesan tidak menanggapi isu deforestasi ini dengan serius. Menteri Lingkungan Brazil, Ricardo Salles, sempat menuai kontroversi ketika rekaman dirinya mengatakan bahwa COVID-19 adalah sebuah pengalihan isu yang baik tersebar. "Sekarang media hanya membicarakan COVID-19", sebutnya dalam rapat kabinet pada April lalu.

Aktivis lingkungan juga menganggap Bolsonaro mendukung deforestasi, mengingat seruannya untuk menjadikan kawasan hutan hujan tersebut sebagai daerah pertambangan dan pertanian. Saat ini, Bolsonaro diketahui telah memangkas anggaran, staff, dan program untuk kepentingan lingkungan hidup. Selain itu, Bolsonaro juga mengatakan bahwa laporan Brazil’s Real-time Deforestation Detection System (DETER) mengenai lebih dari 8.700 kilometer persegi hutan telah hilang dari gambar satelit sejak Agustus 2019 adalah sebuah kebohongan.

Science Magazine juga melaporkan bahwa Bolsonaro telah memecat Ricardo Galvão, direktur Brazil’s National Institute for Space Research (INPE). Lembaga ini memiliki program Amazon Deforestation Satellite Monitoring Project yang melaporkan bahwa terjadi peningkatan deforestasi sebesar 28 persen sejak Agustus 2019 hingga Juli 2020 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

2. Pemerintah minta masyarakat untuk sabar

Deforestasi Hutan Amazon Memburuk, Pemerintah Brazil Dianggap LalaiKebakaran hutan di Amazon, Brazil, pada 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Ueslei Marcelino

Diminta segera mengambil tindakan tegas, Salles pinta masyarakat untuk bersabar.  "Langkah pertama yang bisa dicapai pada paruh kedua tahun ini adalah menghentikan peningkatan deforestasi. Mulai tahun depan, kami akan mengurangi angka deforestasi dan mencapai 0 kasus pada tahun 2030", jelas Salles kepada AFP. "Target tersebut tentunya tidak dapat dicapai dalam semalam. Hal ini membutuhkan konsistensi dan rencana yang koheren", tambahnya.

Dalam mencapai target 0 kasus pada tahun 2030, Bolsonaro telah mengerahkan militer untuk memantau deforestasi. Pada awal tahun ini, Bolsonaro membuat program 'Amazon Council' yang berfungsi untuk memerangi kejahatan lingkungan di Hutan Amazon. Brazil juga turut meminta bantuan internasional untuk memerangi deforestasi dalam bentuk investasi.

3. Investor ancam tarik dana dari Brazil

Deforestasi Hutan Amazon Memburuk, Pemerintah Brazil Dianggap LalaiRicardo Salles, Menteri Lingkungan Hidup Brazil. Sumber: Creative Commons.

Keadaan lingkungan Brazil yang buruk dapat mengancam gagalnya kesepakatan dagang dengan Uni Eropa. Tidak hanya itu, masalah lingkungan ini menyulitkan Brazil untuk mencapai standar kebijakan lingkungan yang ditetapkan sebagai syarat masuk ke dalam Organization for Economic Cooperation and Development. Brazil juga mendapatkan ancaman penarikan dana dari 34 investor asing.

Menanggapi kecaman berbagai pihak, pemerintah segera membuat program 'More Forest' dan 'Adopt a Park'. Kedua program ini bertujuan untuk melakukan konservasi terhadap 100 taman nasional yang menutupi hampir 15 persen Hutan Amazon. Stasiun berita CNA melaporkan bahwa program konservasi ini akan dibiayai oleh investor asing. "Inilah respons pemerintah, bantulah kami. Kami telah menempatkan instrumen untuk dana investasi guna membantu melestarikan Amazon", ucap Salles kepada media.

Baca Juga: 7 Kebakaran Hutan Paling Parah yang Pernah Terjadi di Dunia, Ngeri!

Aviliani Vini Photo Verified Writer Aviliani Vini

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya