Jepang Alami Penurunan Populasi Terbesar 50 Tahun Terakhir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jepang, IDN Times - Per 1 Januari 2019 Jepang mencatatkan penurunan populasi penduduk terbanyak sejak 1968 dengan rekor penurunan mencapai 433 ribu jiwa. Dilaporkan oleh japantoday.com, hasil rilis keterangan Pemerintah Jepang pada Rabu (10/7) menunjukkan banyaknya penurunan populasi dipengaruhi oleh rendahnya angka kelahiran penduduk.
1. Angka kematian lebih besar dibanding kelahiran
Fakta menunjukkan sudah 10 tahun berturut-turut Jepang mengalami penurunan populasi dari 124,8 juta jiwa penduduknya yang tercatat tahun lalu, menurut keterangan Kementerian Dalam Negeri Jepang.
Pada 2018, sebanyak 921 ribu jiwa kelahiran tercatat di Jepang, tapi angka kematian yang tercatat justru lebih dari 1,36 juta jiwa. Dalam 12 tahun berturut-turut angka kematian di Jepang lebih besar dibanding kelahiran.
2. Jumlah warga negara asing cenderung meningkat
Laporan juga menunjukkan adanya kenaikan jumlah warga negara asing yang awalnya hanya sekitar 170 ribu jiwa kini melonjak jadi 2,66 juta jiwa pada 2018, yang artinya golongan penduduk ini mencapai 2 persen lebih dari total populasi Jepang saat ini.
Selain itu, Jepang juga sedang menghadapi tantangan sosial dan ekonomi karena tingginya populasi lanjut usia di negara itu.
Baca Juga: Gua Volker, Peninggalan Jepang Sarat Sejarah dan Kisah Misteri
Editor’s picks
3. Orang lanjut usia meningkat, pekerja aktif menurun
Dari total populasi Jepang, orang dengan usia diatas 65 tahun mencapai 28,06 persen, naik sebesar 0,4 persen dari tahun sebelumnya. Sementara orang yang dikategorikan sebagai dengan usia produktif antara 15 sampai 64 tahun sebesar 59,49 persen, justru turun 0,28 persen dari tahun sebelumnya.
Penurunan populasi terjadi di 42 perfektur, dengan Pulau Hokkaido menjadi wilayah dengan penurunan terbanyak. Peningkatan populasi hanya terjadi di Tokyo dan Okinawa. Fakta lainnya, Okinawa menjadi satu-satunya perfektur dengan angka kelahiran lebih tinggi dibanding kematian.
4. Pemerintah Jepang justru mengakomodasi warga asing
Tanpa tindak lanjut untuk mengatasi tren penurunan populasi penduduk aslinya, Pemerintah Jepang justru membuka lebar pintu pekerja asing untuk datang dengan diberlakukannya sistem visa pada April lalu.
Banyak kritik yang menganggap Pemerintah Jepang lebih peduli terhadap pekerja asing yang datang daripada mengurusi kondisi hidup warga pribumi.
Jepang sedang mengalami masalah serius terkait jumlah penduduknya yang menurun. Bagaimana menurutmu?
Baca Juga: Ini Bukti Indonesia Termasuk 10 Negara Berpenduduk Terpadat di Dunia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.