Dapat Rp123 Miliar Sejam, Jeff Bezos Donasi Rp9,4 Miliar ke Australia
Pemilik Amazon, Jeff Bezos (kiri), sekaligus orang terkaya di dunia saat menghadiri The Climate Pledge pada 19 September 2019. instagram.com/jeffbezos
Seattle, IDN Times - Orang terkaya di dunia, Jeff Bezos, mengumumkan bahwa dirinya mendonasikan Rp9,4 miliar untuk penyelesaian kebakaran di Australia. Ini disampaikan bos Amazon tersebut melalui media sosial pada Minggu (12/1). Menurut Bezos, jumlah tersebut sekaligus mewakili perusahaannya.
Angka tersebut rupanya dianggap sangat kecil dibandingkan dengan penghasilan Bezos dan nilai Amazon yang luar biasa. Bahkan, orang-orang dengan total kekayaan di bawahnya menyumbangkan lebih besar. Oleh karena itu, bukannya melahirkan pujian, netizen justru mengolok-olok Bezos.
1. Bezos menghasilkan Rp123 miliar dalam satu jam
Pemilik Amazon, Jeff Bezos (kiri), sekaligus orang terkaya di dunia saat menghadiri The Climate Pledge pada 19 September 2019. instagram.com/jeffbezosNilai sumbangan Bezos dianggap sangat jauh dari kekayaannya. Menurut analisis Business Insider, pada 2018 Bezos menghasilkan uang Rp123 miliar dalam waktu satu jam saja. Saat ini, nilai kapital Amazon pun mencapai nilai fantastis yaitu Rp12.718 triliun.
Artinya, Bezos hanya mendonasikan uang yang ia hasilkan selama kurang lebih empat menit untuk membantu mengakhiri kebakaran di Australia yang berlangsung selama beberapa waktu terakhi.
2. Netizen menilai Bezos pelit
Asap terlihat dari pembakaran jerami di Kangaroo Island, barat daya Adelaide, Australia, pada 10 Januari 2020. ANTARA FOTO/AAP Image/David Mariuz/via REUTERSSebagai orang terkaya, Bezos dinilai punya tanggung jawab lebih besar untuk menyisihkan hartanya bagi peristiwa-peristiwa tertentu yang sangat menghancurkan alam. Apalagi ia pernah menyatakan komitmen untuk membantu inisiasi-inisiasi yang akan mengakhiri krisis iklim.
Netizen menganggap Bezos pelit. "Jeff Bezos menghasilkan Rp2 miliar per menit. Jadi secara efektif dia mendonasikan 4,6 menit dari uangnya. Seandainya ia menyumbangkan penghasilannya dalam sehari, yaitu Rp2,9 triliun, ini masih tidak cukup," cuit seorang netizen. "Serius? Maksudku, setiap nilai berharga tapi wow itu seperti menghabiskan uang Rp820 ribu dari kantongnya," tulis netizen lainnya.
3. Mereka membandingkan Bezos dengan figur publik lain
Seekor kanguru terluka dengan joey di kantongnya, tertatih-tatih melewati hutan yang terbakar di Cobargo, Australia, pada 9 Januari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Tracey NearmyEditor’s picks
Di saat bersamaan, mereka membandingkan Bezos dengan para selebrita yang berpenghasilan jauh di bawahnya. Misalnya, aktor Australia Chris Hemsworth. Pada minggu lalu, pemeran Thor itu menyumbangkan Rp13,6 miliar untuk kebakaran di negaranya.
"Seperti kalian, saya ingin mendukung upaya memerangi kebakaran di Australia. Keluarga saya dan saya berkontribusi satu juta dolar. Semoga kalian bisa ikut membantu," kata Hemsworth melalui video yang ia unggah di akun Instagram.
Baca Juga: Korban Tewas Akibat Kebakaran di Australia Telah Mencapai Empat Orang
4. Model foto bugil mampu mengajak publik berdonasi lebih besar
Pohon karet yang terbakar ditebang agar tidak jatuh di atas mobil di Corbago, ketika kebakaran hutan kembali terjadi di New South Wales, Australia, pada 5 Januari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Tracey NearmySementara itu, model foto bugil bernama Kaylen Ward viral usai mengajak publik menyumbangkan setidaknya Rp137 ribu untuk membantu Australia menangani kebakaran. Ia mengumumkan bahwa setiap donatur akan mendapatkan satu foto bugil darinya.
Dilansir dari The Cut, hingga minggu lalu Ward berhasil mengumpulkan uang sebanyak kurang lebih Rp9,6 miliar. "Saya melihat semua unggahan di Twitter soal kebakaran di Australia dan saya sangat khawatir tak banyak laporan media serta tak banyak orang menyumbang," ucapnya kepada BuzzFeed.
5. Kebakaran di Australia menewaskan 28 orang
Pemimpin pelaut anggota kru udara Brendan Menz memperhatikan saat Helikopter Pendukung Maritim MRH-90 HMAS Choules mendarat di wilayah terdampak kebakaran hutan di bagian selatan New South Wales, Australia, pada 9 Januari 2020. Gambar diambil 9 Januari 2020. ANTARA FOTO/LSIS Shane Cameron/Australian Department of Defence/Handout via REUTERSKebakaran di Australia dimulai pada September tahun lalu. Sampai saat ini, peristiwa tragis tersebut menewaskan 28 orang. Lebih dari 123 titik di New South Wales masih terbakar. Sebanyak 50 di antaranya tidak bisa dihentikan. Situasi ini semakin parah karena suhu panas yang melanda negara itu.
Perdana Menteri Scott Morrison sendiri mengaku ia melakukan kesalahan dalam mengatasi keadaan ini. Dalam beberapa bulan terakhir ia menerima banyak kritik dari masyarakat yang menilai pemerintah tak cukup mengerahkan sumber daya guna membantu penduduk.
Dilansir dari BBC, Morisson juga tidak menegaskan komitmennya terkait kebijakan untuk mengatasi krisis iklim. Ia sempat bersikeras bahwa Australia sudah berada di jalur yang benar untuk masalah ini.
Baca Juga: Australia Kebakaran dan Jakarta Banjir, 8 Cara Jaga Kelestarian Bumi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
