Menlu AS Klaim Soleimani Rencanakan Serangan Sebelum Tewas

Mike Pompeo tak menjelaskan serangan yang dimaksud

Washington DC, IDN Times - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengklaim bahwa pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani pada Jumat (3/1) dilakukan untuk menggagalkan "serangan yang sudah dekat" terhadap kepentingan dan warga negaranya.

Seperti diketahui, Soleimani tewas dalam sebuah serangan udara yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump. Ia meninggal dunia ketika berada di Bandara Internasional Baghdad, Irak. Selain Soleimani, komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis juga ikut tewas.

1. Pompeo mengaku pembunuhan Soleimani didasarkan pada "asesmen intelijen"

Menlu AS Klaim Soleimani Rencanakan Serangan Sebelum TewasDemonstran berseru saat memprotes pembunuhan Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, pemimpin IRGC, dan komandan millisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis yang tewas dalam serangan udara di Bandara Baghdad, Irak, pada 3 Januari 2020. ANTARA FOTO/WANA (West Asia News Agency)/Nazanin Tabatabaee via REUTERS

Dalam wawancara dengan stasiun TV Fox News, Pompeo mengklaim jenderal berusia 62 tahun tersebut sedang merencanakan serangan yang membahayakan warga Amerika Serikat di Timur Tengah. Hanya saja, ia menolak untuk menjelaskan mengenai serangan yang dituduhkan.

Pompeo hanya mengatakan bahwa serangan udara dengan tujuan membunuh Soleimani itu "didasarkan pada asesmen intelijen". Ia pun tidak mau mendiskusikan tentang isi dari laporan intelijen yang dimaksud dan telah sejak berapa lama dilakukan.

2. Trump menuding Soleimani sedang merencanakan pembunuhan warga Amerika Serikat

Menlu AS Klaim Soleimani Rencanakan Serangan Sebelum TewasDemonstran membakar bendera Amerika Serikat, Israel dan Inggris saat aksi protes menentang pembunuhan Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, pemimpin IGRC, dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, yang tewas saat serangan udara di Bandara Baghdad, Irak, pada 3 Januari 2020. ANTARA FOTO/WANA (West Asia News Agency)/Nazanin Tabatabaee via REUTERS

Tudingan yang sama juga dilontarkan oleh Trump. Dalam serangkaian cuitan, ia bahkan menyebut banyak warga Iran yang senang dengan kematiannya. Ini merujuk kepada ribuan warga Iran yang turun ke jalan untuk memprotes pembunuhan Soleimani oleh Amerika Serikat.

"Jenderal Qassem Soleimani telah membunuh atau melukai dengan para ribuan warga Amerika Serikat selama beberapa waktu lamanya, dan sedang merencanakan untuk membunuh lebih banyak lagi...tapi ketahuan!" cuit Trump, tanpa merinci tudingan.

"Dia bertanggung jawab secara langsung dan tidak langsung atas kematian jutaan orang, termasuk banyaknya pengunjuk rasa yang terbunuh di Iran belakangan ini. Sementara itu takkan pernah benar-benar mengakui, Soleimani dibenci sekaligus ditakuti dalam negara itu."

"Mereka tidak sungguh-sungguh sedih seperti yang para pemimpin mereka ingin dunia luar percaya. Dia seharusnya dihabisi bertahun-tahun yang lalu!" tambahnya.

3. Menteri Luar Negeri Iran menyebut Amerika Serikat "ceroboh" dan harus "bertanggung jawab"

Menlu AS Klaim Soleimani Rencanakan Serangan Sebelum TewasMenteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper didampingi Jenderal Angkatan Udara Mark Milley dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo memberikan keterangan mengenai serangan udara oleh militer AS di Irak dan Suriah, di resor Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, Amerika Serikat, pada 29 Desember 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Javad Zarif menilai Amerika Serikat telah melakukan "aksi terorisme internasional" dan harus "bertanggung jawab atas semua konsekuensi". Pernyataan ini ia sampaikan melalui cuitan di akun Twitter pribadinya usai berita kematian Soleimani terkonfirmasi.

"Aksi terorisme internasional yang dilakukan Amerika Serikat, menargetkan dan membunuh Jenderal Soleimani -- orang paling efektif dalam memerangi Daesh (ISIS), Al Nusrah, Al Qaeda dan sebagainya -- sangat berbahaya dan adalah eskalasi yang ceroboh. Amerika Serikat bertanggung jawab atas semua konsekuensi dari petualangan liar ini," cuitnya.

4. Israel membela Amerika Serikat sekaligus meningkatkan kewaspadaan

Menlu AS Klaim Soleimani Rencanakan Serangan Sebelum TewasPerdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri untuk Pemerataan Sosial Gila Gamliel (ki) dan Sekretaris Kabinet Tzachi Braverman (ka) menghadiri rapat kabinet mingguan di kantor Netanyahu di Yerusalem, pada 1 Januari 2020. ANTARA FOTO/Abir Sultan/Pool via REUTERS

Israel sebagai negara aliansi Amerika Serikat di Timur Tengah yang merupakan musuh bagi Iran pun bersikap waspada. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mempersingkat kunjungan diplomatiknya ke Yunani. 

Seperti dilaporkan Times of Israel, kepulangan Netanyahu ke Israel dikarenakan ada kewaspadaan bahwa Iran akan melakukan aksi balas dendamnya terhadap negara Yahudi tersebut. Israel pun melakukan sejumlah langkah antisipasi. Menteri Pertahanan Naftali Bennett disebut langsung mengevaluasi kondisi terkini dengan jajaran militer di Tel Aviv. 

Netanyahu sendiri mendukung langkah Amerika Serikat. "Sama seperti Israel yang punya hak membela diri, Amerika Serikat melakukan hal yang sama. Qassem Soleimani bertanggung jawab atas kematian warga Amerika dan nyawa tak berdosa lainnya, serta dia tengah merencanakan serangan-serangan berikutnya," tutur Netanyahu, seperti dilansir dari Haaretz.

5. Iran janjikan aksi balas dendam

Menlu AS Klaim Soleimani Rencanakan Serangan Sebelum TewasPemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berpidato saat pertemuan di Teheran, Iran, pada 1 Januari 2020. ANTARA FOTO/Official Khamenei website/Handout via REUTERS

Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei mengingatkan bahwa tewasnya Soleimani takkan dibiarkan begitu saja. Dalam sebuah pernyataan resmi yang ditayangkan stasiun TV Iran dan dikutip oleh Reuters, Khamenei menegaskan apa yang terjadi kepada Soleimani akan meningkatkan perlawanan.

Selama ini, Iran mengategorikan Amerika Serikat dan Israel sebagai dua musuh utama. "Semua musuh harus tahu bahwa jihad perlawanan akan berlanjut dengan motivasi berlipat ganda, serta kemenangan mutlak menanti para pejuang dalam perang suci," tutur Khamenei. Ia juga meminta masyarakat Iran untuk berbelasungkawa selama tiga hari berturut-turut.

Baca Juga: Komandannya Ikut Tewas, Irak Disebut Sepakat Redakan Tensi dengan AS

Bianca Nazanin Photo Verified Writer Bianca Nazanin

typing...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya