Netanyahu Dukung Amerika Serikat Soal Pembunuhan Qassem Soleimani
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tel Aviv, IDN Times - Pemerintah Israel mengeluarkan sikap mengenai serangan Amerika Serikat yang membunuh Jenderal Qassem Soleimani pada Jumat (3/1). Soleimani, pemimpin Korps Garda Revolusi Islam (IGRC) tewas bersama dengan komandan milisi Irak, Abu Mahdi al-Muhandis, di Bandara Internasional Baghdad, Irak.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menilai bahwa apa yang dilakukan Amerika Serikat semata-mata adalah bentuk pembelaan diri. Lebih lanjut, ia berpendapat itu merupakan hak yang juga dimiliki oleh Israel ketika mendapatkan serangan dari kelompok atau negara lain.
1. Netanyahu mendukung keputusan Amerika Serikat
"[Donald] Trump layak mendapatkan pujian penuh karena bertindak dengan secara teguh, kuat dan lincah," tutur Netanyahu, seperti dilansir dari Haaretz. "Kami mendukung penuh Amerika Serikat dalam pertempurannya demi keamanan, perdamaian dan pembelaan diri."
"Israel punya hak untuk membela diri. Amerika Serikat melakukan hal yang sama. Soleimani bertanggung jawab atas kematian warga Amerika Serikat dan nyawa tak berdosa lainnya. Dia sedang merencanakan serangan-serangan berikutnya."
2. Lawan politik Netanyahu mendengungkan penilaian serupa
Sama seperti Netanyahu, pemimpin partai oposisi Israel, Benny Gantz, juga menyanjung Trump. Gantz berpendapat ia telah membuat "keputusan berani" dan itulah sebuah kepemimpinan.
"Pembunuhan Soleimani adalah suatu pesan kepada semua pimpinan teror global: kepalamu taruhannya," kata Gantz. Ia pun menambahkan bahwa pembunuhan itu "cocok untuk siapa pun yang aksi-aksinya menewaskan orang-orang tak berdosa dan menggoyang stabilitas kawasan serta dunia".
3. PBB meminta semua pemimpin dunia menahan diri
Editor’s picks
Sementara itu Wakil Juru Bicara PBB, Farhan Haq, menyampaikan pesan kepada para pemimpin dunia untuk tidak bertindak gegabah dalam merespons krisis Amerika Serikat dan Iran ini. Dalam pernyataan resmi yang diunggah di situs PBB, Haq menyerukan adanya de-eskalasi konflik.
"Sekretaris Jenderal [Antonio Guterres] secara konsisten mengadvokasi de-eskalasi di kawasan Teluk. Dia sangat khawatir dengan eskalasi yang baru terjadi," kata Haq. "Ini adalah saat di mana para pemimpin harus menahan diri secara maksimal. Dunia tak mampu menyaksikan perang lagi di kawasan Teluk."
4. Trump bersikeras Soleimani layak untuk dibunuh
Dalam serangkaian cuitan, Trump menyebut banyak warga Iran yang sebenarnya senang dengan kematian Soleimani. Ini seperti menyindir ribuan warga Iran yang turun ke jalan untuk memprotes pembunuhan Soleimani oleh Amerika Serikat.
"Jenderal Qassem Soleimani telah membunuh atau melukai dengan para ribuan warga Amerika Serikat selama beberapa waktu lamanya, dan sedang merencanakan untuk membunuh lebih banyak lagi...tapi ketahuan!" cuit Trump, tanpa merinci tudingan.
"Dia bertanggung jawab secara langsung dan tidak langsung atas kematian jutaan orang, termasuk banyaknya pengunjuk rasa yang terbunuh di Iran belakangan ini. Sementara itu takkan pernah benar-benar mengakui, Soleimani dibenci sekaligus ditakuti dalam negara itu."
"Mereka tidak sungguh-sungguh sedih seperti yang para pemimpin mereka ingin dunia luar percaya. Dia seharusnya dihabisi bertahun-tahun yang lalu!" tambahnya.
5. Ayatollah Khamenei menegaskan Iran takkan tinggal diam
Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei mengingatkan bahwa tewasnya Soleimani takkan dibiarkan begitu saja. Dalam sebuah pernyataan resmi yang ditayangkan stasiun TV Iran dan dikutip oleh Reuters, Khamenei menegaskan apa yang terjadi kepada Soleimani akan meningkatkan perlawanan.
Selama ini, Iran mengategorikan Amerika Serikat dan Israel sebagai dua musuh utama. "Semua musuh harus tahu bahwa jihad perlawanan akan berlanjut dengan motivasi berlipat ganda, serta kemenangan mutlak menanti para pejuang dalam perang suci," tutur Khamenei. Ia juga meminta masyarakat Iran untuk berbelasungkawa selama tiga hari berturut-turut.
Baca Juga: Komandannya Ikut Tewas, Irak Disebut Sepakat Redakan Tensi dengan AS
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.