Pesawat Ukraina Ditembak, Presiden Iran Minta Ada Pengadilan Khusus

Iran mengklaim telah menangkap beberapa tersangka penembakan

Tehran, IDN Times - Iran mengaku telah menangkap "sejumlah individu" yang diduga terlibat dalam penembakan pesawat sipil milik Maskapai Internasional Ukraina. Pesawat dengan nomor penerbangan 752 yang dijadwalkan berangkat dari Tehran menuju Kiev itu ditembak pada Rabu (8/1) dan menewaskan 176 orang di dalamnya.

Dilansir Washington Post, Gholamhossein Esmaili selaku juru bicara lembaga peradilan Iran mengatakan pada Selasa (14/1) mereka ditangkap dalam kurun waktu tiga hari terakhir setelah adanya "investigasi mendalam". Namun, Esmaili menolak untuk menjelaskan siapa saja mereka dan berapa jumlah pastinya.

1. Seorang pejabat militer mengatakan ada satu orang yang bertanggung jawab

Pesawat Ukraina Ditembak, Presiden Iran Minta Ada Pengadilan KhususSerpihan pesawat Maskapai Internasional Ukraina, yang jatuh setelah lepas landas dari bandara Imam Khomeini Iran, di pinggiran Tehran, Iran, pada 8 Januari 2020. ANTARA FOTO/Nazanin Tabatabaee/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

Sementara itu, CBS News mengutip seorang pejabat militer Iran yang mengatakan ada satu "operator" paling bertanggung jawab dalam insiden tersebut. Ia yang membuat keputusan keliru untuk menembak karena mengira itu adalah pesawat militer pembawa misil.

Menurut laporan lain, Iran menangkap sekitar 30 orang, tapi membebaskan beberapa di antaranya. Belum ada konfirmasi mengenai laporan ini. Presiden Iran Hassan Rouhani pun berpendapat "tidak mungkin" hanya ada satu pelaku yang bersalah.

"Tidak mungkin hanya ada satu orang yang bersalah menekan tombol. Ada yang lainnya juga dan saya mau kasus ini dijelaskan kepada publik secara jujur," ucapnya.

2. Rouhani ingin ada "pengadilan khusus"

Pesawat Ukraina Ditembak, Presiden Iran Minta Ada Pengadilan KhususTim penyelamat memeriksa sisa serpihan pesawat milik Maskapai Internasional Ukraina yang jatuh setelah lepas landas dari bandara Iran Imam Khomeini, di pinggiran Tehran, Iran, pada 8 Januari 2020. ANTARA FOTO/Nazanin Tabatabaee/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

Untuk membuka kebenaran, Rouhani pun menyarankan pembentukan "sebuah pengadilan khusus yang diisi oleh seorang hakim tingkat tinggi dan puluhan pakar". Mereka akan ditugaskan untuk mendengarkan kesaksian dan memutuskan siapa yang bersalah atas tragedi tersebut.

Rouhani sendiri menekankan bahwa kasus ini sangat penting untuk diselesaikan secara transparan. "Ini bukan sebuah kasus normal dan biasa," tegasnya. "Seluruh dunia akan menyaksikan pengadilan tersebut." Ia juga menyalahkan para pejabat tinggi militer yang harus menanti tiga hari untuk mengaku bersalah.

3. Warga Iran, Kanada dan Ukraina kehilangan nyawa secara sia-sia

Pesawat Ukraina Ditembak, Presiden Iran Minta Ada Pengadilan KhususJenazah para penumpang terlihat di lokasi pesawat Maskapai Internasional Ukraina jatuh setelah lepas landas dari bandara Imam Khomeini Iran, di pinggiran Tehran, Iran, pada 8 Januari 2020. ANTARA FOTO/Nazanin Tabatabaee/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

Pesawat Ukraina itu ditembak beberapa menit setelah tinggal landas dari Bandara Internasional Imam Khomeni. Dalam video yang beredar, badan pesawat tampak terbakar saat terbang, kemudian jatuh ke darat. Bulan Sabit Iran yang langsung mendatangi lokasi seketika mengumumkan tidak ada korban selamat.

Mereka adalah 82 warga negara Iran, 57 warga negara Kanada, 11 warga negara Ukraina, serta sembilan kru dari berbagai negara. Ada juga yang memegang status kewarganegaraan ganda. Dikutip dari USA Today, beberapa korban masih anak-anak, termasuk satu bayi.

4. Iran sempat membantah bertanggung jawab

Pesawat Ukraina Ditembak, Presiden Iran Minta Ada Pengadilan KhususPemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berpidato saat pertemuan di Teheran, Iran, pada 1 Januari 2020. ANTARA FOTO/Official Khamenei website/Handout via REUTERS

Penambakan pesawat itu terjadi pada hari yang sama dengan serangan misil Iran ke pangkalan militer Al Asad di Irak yang ditempati oleh pasukan koalisi negara-negara Barat. Serangan sekitar 22 misil itu adalah pembalasan Iran karena Amerika Serikat membunuh pemimpin Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Jenderal Qassem Soleimani.

Sempat muncul spekulasi dan tudingan bahwa Iran berada di balik tragedi itu. Akan tetapi, Iran membantahnya. IRGC bahkan sempat menyebut tuduhan itu adalah konspirasi dari musuh-musuh Iran. Baru pada Sabtu (11/1) IRGC mengaku menembak jatuh pesawat tersebut.

5. Publik memprotes upaya pemerintah menutupi kebenaran

Pesawat Ukraina Ditembak, Presiden Iran Minta Ada Pengadilan KhususPemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berpidato saat pertemuan di Tehran, Iran, 1 Januari 2020. ANTARA FOTO/Official Khamenei website/Handout via REUTERS

Ribuan warga Iran pun turun ke jalan untuk memprotes pemerintah. Mereka meneriakkan yel-yel seperti "Kematian bagi para pembohong!" karena menganggap apa yang dilakukan pemerintah sudah keterlaluan. Muncul laporan bahwa Pemipin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei juga menjadi target protes.

Iran sendiri tak secara otomatis mengakui kesalahan. Rouhani menyeret Amerika Serikat sebagai penyebab adanya situasi krisis sehingga muncul peristiwa nahas itu. "Seluruh rakyat kita tahu kecelakaan ini adalah hasil dari keteledoran dan kesalahan, tapi siapa yang terlibat dan keadaan apa yang membawa ke kecelakaan itu?"

Baca Juga: Ini Cara Pasukan AS Selamat dari Serangan Iran ke Pangkalan Al Asad

Bianca Nazanin Photo Verified Writer Bianca Nazanin

typing...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya