Raja Thailand Disebut Isolasi Diri di Hotel Mewah Bersama 20 Perempuan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bangkok, IDN Times - Raja Thailand Vajiralongkorn dilaporkan memilih mengisolasi diri di sebuah hotel bintang empat di Jerman daripada di negaranya sendiri. Laporan ini pertama kali diberitakan oleh media Jerman, Bild, yang menyebut Sang Raja kini berada Grand Hotel Sonnenbichl yang berlokasi di kota resor Garmisch-Partenkirchen.
Tak hanya itu, ia rupanya ditemani oleh 20 perempuan dan sejumlah pelayan selama melakukan isolasi. Pemerintah Garmisch-Partenkirchen awalnya sudah meminta seluruh hotel untuk tutup, tapi kemudian memberikan "pengecualian khusus" kepada Grand Hotel Sonnenbichl.
1. Ratusan rombongan dikirim kembali ke Thailand
Dikutip The Independent, sebanyak 119 anggota rombongan kerajaan Thailand lainnya dikabarkan dipulangkan karena kekhawatiran mereka telah terinfeksi virus corona baru. Tidak diketahui pasti apakah empat istri Raja Vajiralongkorn ikut dalam rombongan tersebut atau tinggal bersamanya di hotel.
Menurut juru bicara dewan distrik setempat, penutupan bisnis tidak berlaku terhadap Grand Hotel Sonnenbichl sebab "para tamu adalah sekelompok orang homogen tanpa fluktuasi". Thailand sendiri telah melaporkan 1.284 kasus COVID-19 aktif dan tujuh meninggal dunia. Sedangkan Jerman mengumumkan ada 48.781 kasus COVID-19 aktif dan 433 meninggal dunia.
2. Raja Vajiralongkorn lebih banyak menghabiskan waktu di luar Thailand, salah satunya di Jerman
Editor’s picks
Bagi publik Thailand, Sang Raja sudah dikenal luas jarang berada di negaranya sendiri dan lebih sering menghabiskan waktu di luar negeri. Associated Press melaporkan bahwa Raja Vajiralongkorn memiliki tempat tinggal di Jerman. Bahkan menjelang pengangkatannya sebagai pemangku takhta, ia hampir tak menampakkan diri di Thailand.
Kepergiannya ke Jerman kali ini juga bukan untuk urusan kenegaraan, melainkan liburan. South China Morning Post menyebut ia sudah berada di negara itu selama lebih dari seminggu. Pihak kerajaan juga tidak memberikan informasi mengenai kapan Sang Raja akan kembali ke Thailand.
3. Netizen Thailand mengkritik Sang Raja yang pilih meninggalkan negaranya
Di tengah pandemik, keputusan Raja Vajiralongkorn untuk mengisolasi diri di hotel mewah bersama para perempuan dianggap sebagai tindak pengkhianatan oleh netizen Thailand. Dalam suatu momen langka, mereka menggunakan tagar dalam Bahasa Thailand yang ketika diterjemahkan menjadi #mengapakitabutuhraja untuk memprotes keputusan itu.
Pada Minggu (22/3), saat pertama kali Raja Vajiralongkorn diketahui tidak berada di Thailand, tagar itu digunakan lebih dari 1,2 juta kali dalam kurun waktu 24 jam. Salah satu yang vokal memprotes kerajaan adalah Somsak Jeamteerasakul, aktivis Thailand yang mengasingkan diri di Prancis.
Ia mengklaim Raja Vajiralongkorn terbang dari Swiss ke sejumlah titik di Jerman sejak awal Maret karena merasa bosan. Juru bicara pemerintah, Narumon Pinyosinwat, mengatakan pihaknya masih memonitor situasi ini dan belum akan mengambil langkah apa pun.
Di Thailand, perilaku atau perkataan yang dianggap menghina Sang Raja adalah sesuatu yang ilegal. Seseorang bisa diancam hukuman penjara hingga 15 tahun jika terbukti melakukannya.
Baca Juga: Pandemik COVID-19, BTS Tunda Tur ke Amerika Utara
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.