2020 dan 2016 Tercatat Sebagai Tahun Terpanas dalam Sejarah

Dampak perubahan iklim global

Brussels, IDN Times - Tahun 2020 dinobatkan sebagai tahun terpanas sepanjang sejarah lewat penelitian yang dilakukan Copernicus Climate Change Service dari Uni Eropa pada Jumat (08/01). Tahun 2020 bersama tahun 2016 disebut sebagai tahun terpanas dalam satu dekade terakhir. 

Tercatatnya tahun 2020 lalu sebagai tahun terpanas disebabkan maraknya perubahan iklim dan pemanasan global belakangan ini. Selain itu, tahun 2020 juga disebut sebagai tahun yang penuh bencana bagi lingkungan. 

1. Suhu udara naik dibanding zaman Pra Industrial

Tahun 2020 lalu tercatat sebagai tahun terpanas sepanjang sejarah yang memiliki rata-rata suhu sama dengan tahun 2016. Namun pada tahun 2016 lalu naiknya temperatur akibat fenomena alam El Niño yang mempengaruhi perubahan iklim. Sedangkan tahun ini suhu udara meningkat tanpa adanya fenomena El Nino yang mengindikasikan perubahan iklim akibat aktivitas manusia, dilansir dari Vox.

Menurut Copernicus Climate Change Service mengatakan apabila temperatur global naik sebesar 1,25 derajat Celsius dibandingkan suhu udara pada masa Pra Industrial antara tahun 1850-1900, dilansir dari The Guardian

2. Tetap jadi tahun terpanas meski di tengah pandemi

Baca Juga: Perubahan Iklim Buat Permukaan Laut Kaspia Turun Drastis

Melansir dari Vox, peningkatan suhu udara di tahun 2020 ini terjadi meski di tengah pandemi COVID-19. Padahal sejak pandemi dengan maraknya penerapan lockdown di sejumlah negara dan pembatasan aktivitas di luar rumah sudah mengurangi jumlah emisi sebesar 7 persen.

Namun entah bagaimana konsentrasi karbon dioksida di atmosfer naik mencapai rekor tertinggi di bulan Mei lalu yang mencapai angka 413 ppm. Meski begitu kenaikan konsentrasi CO2 di atmosfer cenderung menurun dibandingkan dua tahun sebelumnya sebesar 2,3 ppm dibanding 2,5 ppm pada 2019 dan 2,4 ppm di tahun 2018, dilaporkan dalam CNN.

Fakta menarik lainnya, adanya fenomena La Nina di tahun 2020 justru tidak berhasil menurunkan rata-rata suhu udara. Padahal tahun-tahun sebelumnya La Niña memiliki dampak kuat yang dianggap sebagai pendingin bagi planet Bumi. 

3. Tahun 2020 jadi tahun penuh bencana akibat perubahan iklim

2020 dan 2016 Tercatat Sebagai Tahun Terpanas dalam SejarahKebakaran yang menghanguskan sebagian area Pantanal di Brasil. twitter.com/raullsantiago

Selain tercatatnya tahun 2020 sebagai tahun dengan rekor terpanas sepanjang sejarah. Tahun 2020 juga tercatat sebagai tahun di mana maraknya bencana alam akibat perubahan iklim yang melanda hampir seluruh penjuru dunia, dikutip dari CNN.

Dimulai pada Januari, gelombang panas ekstrem dan kekeringan melanda Australia yang berakibat pada kebakaran hutan dan semak. Kemudian gelombang panas juga melanda negara bagian Colorado, Washington, California dan Oregon di Amerika Serikat. 

Tak hanya itu saja, kebakaran hutan juga terjadi di sebagian besar wilayah Amerika Selatan, meliputi negara Brasil, Bolivia, Argentina dan Paraguay. Bahkan gelombang panas dan udara kering sebabkan kebakaran di Hutan Amazon dan lahan basah Pantanal. 

Bahkan Eropa mencatat tahun 2020 sebagai tahun terpanas dengan naiknya suhu sebesar 1,6 derajat Celcius di atas rata-rata suhu jangka panjang. Gelombang panas tersebut melanda Eropa Barat pada akhir Juli dan awal Agustus saat memasuki musim panas. Sedangkan Arktik dan Siberia juga mengalami rekor terpanas dengan naiknya suhu hingga 3 derajat Celcius dari suhu rata-rata jangka panjang, dikutip dari The Guardian.

Baca Juga: Bisa Mengancam Kehidupan, 5 Bukti Perubahan Iklim yang Terjadi di Bumi

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya