Afsel Larang Penangkaran Singa Demi Kepentingan Komersial

Terdapat ratusan industri penangkaran singa komersial

Johannesburg, IDN Times - Pemerintah Afrika Selatan memutuskan untuk melarang dan akan mencabut izin tempat penangkaran singa di negaranya. Namun tempat penangkaran yang dilarang merupakan penangkaran mamalia pemangsa endemik Benua Afrika tersebut untuk kepentingan komersial.

Padahal selama ini tempat penangkaran dan pengembangbiakkan singa untuk kepentingan komersial maupun perburuan termasuk industri yang sangat menguntungkan di Afrika Selatan. 

1. Larang tempat penangkaran singa untuk ekploitasi

Pada hari Minggu (02/05/2021) Menteri Lingkungan Afrika Selatan, Barbara Creecy memustukan untuk melarang tempat pengembang biakkan singa untuk kepentingan komersial. Pada keterangannya ia mengatakan bahwa, "Selama ini industri pengembang biakkan singa hidup sama sekali tidak berkontribusi pada konservasi dan telah merusak konvervasi dan reputasi pariwisata Afrika Selatan."

Selama ini tempat konservasi tersebut telah menyuplai anak singa untuk industri pariwisata, trofi perburuan dan tulang untuk pengobatan tradisional. Atas keterangan tersebut, maka pemerintah tidak akan mengijinkan pengembang biakkan, pemeliharaan, penangkaran singa hidup dan akan mencabut izinnya, dilansir dari National Geographic

2. Terdapat 600 laporan terkait penangkaran singa

Baca Juga: Mahasiswa di Afrika Selatan Demo Tuntut Pendidikan Gratis

Sejak Oktober 2019 lalu, Creecy sudah membentuk panel untuk menyelidiki kebijakan terkait manajemen penangkaran, pengembangbiakkan dan perdagangan binatang endemik Afrika Selatan meliputi gajah, singa, macan tutul, dan badak. Hingga Desember 2020, diketahui sudah terdapat 600 halaman laporan dan merekomendasikan untuk penutupan tempat pengembangbiakkan singa, dilaporkan dari National Geographic.

Sedangkan terkait dengan perdagangan dan perburuan gajah dan badak, pihak panel merekomendasikan untuk melakukan konsultasi dengan seluruh negara di Afrika bagian Selatan. Hal ini demi mengetahui keadaan saat ini mengenai perdagangan gading gajah dan cula badak. 

Kini desas-desus pelegalan perdagangan cula badak tengah menjadai isu panas di kalangan konservan. Pelegalan ini ditakutkan akan meningkatkan permintaan di Asia, sebaliknya ini juga menjadi cara meningkatkan pendanaan untuk membantu melindungi spesies badak, dikutip dari CNN

3. Disambut baik oleh para konservan dan aktivis lingkungan

Afsel Larang Penangkaran Singa Demi Kepentingan KomersialSeekor singa di Afrika Selatan. (instagram.com/_capturingfeels_)

Dikutip dari Mongabay, pengumuman ini menjadi kabar baik bagi para konservan dan aktivis lingkungan yang telah bekerja selama bertahun-tahun untuk membuktikan kejahatan dari industri penangkaran singa. Bahkan para konservan telah melakukan investigasi terkait dengan kondisi stres dan ketidaklayakan penangkaran tersebut. 

Bahkan diketahui kondisi tidak sehat dalam penangkaran tidak hanya berdampak pada kesehatan binatang saja. Akan tetapi juga akan menciptakan lingkungan untuk perkembangbiakkan pathogen yang dapat menginfeksi manusia. 

Sesuai pemerintah setempat tercatat sudah ada 366 fasilitas industri penangkaran singa di Afrika Selatan yang mengurung sebanyak 8.000 singa. Sementara menurut organisasi non profit Blood Lions mengatakan jika sebenarnya terdapat 450 penangkaran dengan populasi singa sebesar 12.000 ekor. 

Baca Juga: 5 Fakta Singa Amerika, Singa Terbesar yang Pernah Hidup di Bumi 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya