Ancaman Bom Hebohkan Republika Srpska, Bosnia-Herzegovina

Teror bom terus terjadi di kawasan Balkan

Jakarta, IDN Times - Teror bom menggemparkan seluruh penduduk di Republika Srpska, Bosnia-Herzegovina pada Rabu (1/6/2022). Informasi terkait ancaman bom yang ditujukan pada sekolah ini didasarkan dari surat elektronik yang diterima oleh kepolisian setempat. 

Pada pertengahan Mei, ancaman bom palsu lewat email juga melanda ibu kota Serbia, Belgrade. Bahkan, kejadian itu mengakibatkan kekacauan dan lumpuhnya jalanan kota terbesar di Serbia tersebut.  

Dilansir Balkan Insight, Kepolisian Serbia menyebut surat elektronik berisi ancaman bom itu berasal dari luar negeri. Beberapa di antaranya berasal dari negara Eropa, seperti Polandia, Ukraina, Slovenia, dan Rusia. . 

Baca Juga: Warga Bosnia-Herzegovina Peringati 30 Tahun Hari Pita Putih, Apa Itu?

1. Teror bom menargetkan sekolah di Kanton Sarajevo dan Republika Srpska

Sesuai keterangan dari Menteri Dalam Negeri Kanton Sarajevo, informasi teror bom itu diterima oleh kantor polisi di Kanton Sarajevo pada Rabu pagi, pukul 09.35 waktu setempat. Sedangkan target pengeboman adalah fasilitas umum, terutama sekolah tingkat dasar dan menengah di Kanton Sarajevo dan Republika Srpska. 

Mendengar kabar ini, aparat kepolisian langsung melakukan inspeksi pada beberapa fasilitas umum yang diduga menjadi target pemboman. Selain itu, aparat kepolisian juga melakukan penyisiran untuk mengumpulkan informasi tambahan terkait kemungkinan pelaku teror. 

"Polisi sudah melakukan inspeksi di beberapa sekolah dasar dan menengah atas di seluruh Republika Srpska," ungkap Menteri Dalam Negeri Republika Srpska pada Rabu.

Dilaporkan N1, teror bom ini juga mengakibatkan seluruh kelas dibubarkan dan seluruh murid sekolah dipulangkan pada hari itu. Terutama pada sekolah yang belum diinspeksi oleh petugas penjinak bom. 

Baca Juga: 5 Museum di Sarajevo Bosnia-Herzegovina, Destinasi Wisata Seru!

2. Mendagri Sarajevo memastikan informasi bom adalah palsu

Setelah melakukan inspeksi di sejumlah fasilitas umum yang menjadi target pengeboman, Mendagri Kanton Sarajevo, Morza Hadziabdic mengungkapkan bahwa teror bom di wilayahnya ini adalah palsu. Hal ini sesuai keterangan dari KDZ atau aparat penjinak bom di Bosnia. 

"Dalam satu hari, KDZ melakukan inspeksi di seluruh fasilitas tersebut dan dilaporkan bahwa informasi tersebut memang palsu dan maka dari itu, aparat kepolisian akan memberlakukan tindakan untuk mengidentifikasi dan menemukan pelaku yang melakukan pelaporan palsu" ungkap Hadziabdic. 

Dilansir Sarajevo Times, profesor Fakultas Kriminologi dan Keamanan, Nedzad Korajlic mengatakan dalam wawancara terkait naiknya tren ancaman bom pada institusi publik di Balkan dalam beberapa waktu terakhir dan telah menjalar ke Sarajevo. 

"Ini adalah sebuah kepastian bagi agensi kepolisian di Bosnia-Herzegovina untuk menangani ini secara serius karena ini bukan sesuatu yang diisolasi. Ini sudah menjadi fenomena dalam beberapa bulan terakhir dan ini juga sudah terjadi di Balkan dan Serbia. Ini juga sudah merusak keamanan seluruh warga dan fungsi institusi keamanan itu sendiri" ungkap Korajlic. 

3. Kali kedua teror bom menghampiri ibu kota Bosnia-Herzegovina

Ancaman Bom Hebohkan Republika Srpska, Bosnia-HerzegovinaMobil polisi di Bosnia-Herzegovina. instagram.com/policija_/

Sementara itu, kasus ancaman bom ini sudah kali kedua terjadi di Kanton Sarajevo hanya dalam waktu satu minggu. Pada 25 Mei lalu, teror bom palsu sudah menggemparkan seluruh Bosnia-Herzegovina, sehingga 110 sekolah dan institusi di area ibu kota harus dievakuasi. 

Menanggapi hal ini, Komisaris Polisi Kanton Sarajevo mengatakan bahwa aksi seperti nantinya akan dimasukkan sebagai terorisme. Pasalnya, telah mengakibatkan kepanikan warga dan mengancam nyawa orang lain. 

Menurut BIRN (Balkan Investigative Reporting Network) melaporkan bahwa kabar pemboman palsu tengah meningkat di Balkan sejak bulan Maret. Bahkan, Sekjen NATO, Jens Stoltenberg juga telah memperingatkan kemungkinan serangan siber di Bosnia dan negara tetangganya, dilaporkan Balkan Insight

Di sisi lain, Mendagri Serbia, Aleksandar Vulin juga menyebut pihaknya sudah berhasil mengidentifikasi dan akan mempersekusi pelaku penyebar bom palsu ini. Meski begitu, ia tidak menyebutkan lebih detil terkait siapa dan dari mana asal pelaku tersebut. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya