Angola Cabut Izin Layanan Sejumlah TV dan Media Swasta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Luanda, IDN Times - Pemerintah Angola mengumumkan akan menunda izin tayang sejumlah stasiun televisi dan media swasta di negaranya. Langkah ini dilakukan karena pemerintah setempat menduga perusahaan media tidak mengikuti aturan hukum yang berlaku di Angola.
Namun keputusan ini mendapat kritikan dan ditentang oleh persatuan jurnalis yang akan berdampak pada pengurangan keberagaman informasi yang selama ini masih dimiliki publik negara Afrika Barat tersebut.
1. Angola cabut izin layanan sejumlah media swasta
Pada hari Senin (19/04/2021) Pemerintah Angola mengumumkan bahwa akan menunda izin tayang jaringan media Record TV, ZAP Viva dan Vida TV mulai Rabu (21/04/2021). Keputusan ini diberlakukan sebab media tersebut dituding tidak memberikan tayangan efektif dan kurang aktif selama dua tahun terakhir.
Di samping itu, Menteri Telekomunikasi Angola mengumumkan jika pembatasan ini diberlakukan karena adanya ketidaksesuaian dengan permintaan hukum soal aktivitas jurnalis di Angola. Bahkan ia menyebut Rede Record bukan dimiliki oleh orang Angola dan jurnalis asing Record tidak lagi mendapat izin, dilansir dari Brasil de Fato.
2. Terkait dengan permasalahan internal IURD
Editor’s picks
Baca Juga: Hujan dan Banjir di Luanda, Angola Sebabkan Belasan Korban Tewas
Mengutip dari DW, pencabutan izin aktivitas Record TV Africa mengejutkan berbagai pihak karena sudah mengudara secara resmi di Angola dan seluruh Benua Afrika lebih dari 15 tahun yang lalu. Pihak Rede Record juga tengah meminta klarifikasi lebih lanjut terkait masalah ini.
Namun pencabutan izin Record TV di Angola juga dihubungkan dengan masalah internal Igreja Universal do Reino de Deus (IURD) yang melibatkan pemimpin uskup asal Brasil dan Angola. Sementara diketahui bahwa Rede Record dimiliki oleh Edir Macedo yang menjadi pendiri IURD.
Sementara media tersebut juga sempat memberikan kritikan kepada pemerintah dan menyebut bahwa pihak gereja asal Brasil menjadi target xenofobia di Angola. Bahkan masalah ini memuncak usai adanya pengusiran pastur asal Brasil di Angola beberapa waktu lalu.
3. Disebut akan mengurangi keragaman informasi di Angola
Berdasarkan ketua Persatuan Jurnalis Angola, Teixeira Cândido tindakan Pemerintah Angola untuk menunda izin tayang Record dan Vida TV merupakan bentuk pembungkaman. Bahkan dikatakan keputusan ini akan berdampak pada berkurangnya keragaman informasi bagi publik di Angola, dilansir dari RPT.
Di sisi lain, Menteri Telekomunikasi Angola juga menemukan bahwa sejumlah penyedia layanan tv berbayar di negaranya, seperti TV Cabo, DSTV Angola dan FINSTAR legal secara hukum untuk mengudara. Namun karena menayangkan saluran ZAP Viva, Vida TV dan Rede Record, sehingga tidak memiliki lagi registrasi untuk menanyangkan saluran tersebut di Angola, dilaporkan dari Macau Business.
Baca Juga: Mantan Menkom Angola Dipenjara Terkait Kasus Korupsi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.