Armenia Tuduh Azerbaijan Ingin Lakukan Genosida di Nagorno-Karabakh

Armenia harapkan jaminan keselamatan warga Armenia

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, pada Kamis (10/11/2022), mengajukan proposal pendirian zona demiliterisasi di Nagorno-Karabakh. Rencana Ini diusulkan untuk menjamin keamanan warga etnis Armenia di teritori sengketa antara Armenia-Azerbaijan itu. 

Pekan lalu, warga etnis Armenia di Nagorno-Karabakh menggelar demonstrasi besar-besaran menolak penyerahan teritori yang diperjuangkan untuk bergabung dengan Azerbaijan. Ini dilakukan menyusul keterangan Pashinyan yang akan menyetujui proposal perdamaian dari Rusia. 

1. Pashinyan meminta seluruh pasukan Azerbaijan pergi dari teritori Armenia

Keterangan di atas disampaikan Pashinyan ketika hadir dalam sidang mingguan kabinet pemerintahannya. Ia menyebut bahwa proposal zona demiliterisasi sudah diusulkan dalam pertemuan trilateral di Sochi pekan lalu. 

"Kami akan membuat proposal pendirian zona demiliterisasi perbatasan Armenia-Azerbaijan dan penarikan pasukan dari perbatasan negara yang disetujui pada 1991. Sesuai proposal ini, zona demiliterisasi akan punya lebar 3 kilometer pada perbatasan di kedua sisi," kata Pashinyan, dilansir dari News AM.

"Proposal masih diajukan dan kami sudah mengirimkan versi terbaru kepada Azerbaijan kemarin. Dalam kasus ini, saya menegaskan bahwa pasukan bersenjata Azerbaijan harus ditarik dari semua area yang dudukannya di Republik Armenia, dan posisi ini adalah milik kami yang tidak pernah berubah," sambungnya. 

Baca Juga: Gegara Kritik Pemerintah, Pejabat Rusia Dilarang Masuk ke Armenia

2. Pashinyan tuding Aliyev hendak lakukan genosida kepada etnis Armenia

Pada kesempatan yang sama, Pashinyan menuding Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev tengah merencanakan genosida kepada etnis Armenia di Nagorno-Karabakh. 

Pasalnya, Azerbaijan disebut menolak organisasi internasional untuk masuk ke Nagorno-Karabakh. Selain itu, Armenia menyebut Azerbaijan terus menolak perpanjangan masa penempatan tentara penjaga perdamaian Rusia di wilayah tersebut. 

"Kami yakin bahwa Aliyev tidak hanya mengancam, tapi sedang merencanakan genosida warga etnis Armenia di Nagorno-Karabakh," papar Pashinyan, dikutip OC Media.

"Presiden Azerbaijan berusaha menyukseskan operasinya ini demi menutup Koridor Lachin dan mengepung warga Armenia di Nagorno-Karabakh. Menjadikannya subjek genosida dan ekspatriasi dengan alasan Armenia tidak memenuhi kewajibannya," tambahnya. 

3. AS percaya perdamaian Armenia-Azerbaijan akan terwujud

Setelah dialog Armenia-Azerbaijan di Washington pada 7 November lalu, Amerika Serikat (AS) percaya bahwa keduanya bisa mencapai kata damai. 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan bahwa AS tetap berkomitmen pada promosi perdamaian di Kaukasus Selatan 

"Apa yang kami lakukan adalah upaya menciptakan ruang dan kesempatan bagi dua pihak untuk bertemu, mengidentifikasi perbedaan, dan upaya menjembatani keduanya. Ini adalah tanda positif bahwa kedua negara tidak hanya dapat setuju terkait masalah saat ini, tapi juga akar masalahnya," tutur Price, seperti dilansir dari RFE/RL.

"Cukup penting bahwa dialog perdamaian antara Armenia dan Azerbaijan dapat setuju melanjutkan pertemuan dan terlibat kembali dalam dialog langsung dan berdiplomasi dalam beberapa minggu ini," sambungnya. 

Baca Juga: Konflik Armenia-Azerbaijan Memburuk, Prancis: Ulah Pasukan Rusia 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya