AS Blacklist DJI dan Larang Ekspor Alat Teknologi ke Tiongkok

Akan larang ekspor peralatan ke perusahaan Tiongkok

Washington D. C, IDN Times - Amerika Serikat sejak hari Jumat (18/12) berencana memasukkan merk barang elektronik asal Tiongkok dalam daftar hitam dan melarang adanya ekspor produk AS ke perusahaan tersebut. Upaya ini berfungsi mencegah penggunaan perlengkapan elektronik canggih asal AS yang dipergunakan dalam militer Tiongkok. 

Di sisi lain, kebijakan ini juga sebagai upaya AS untuk menekan pemerintah Negeri Tirai Bambu di masa-masa terakhir kepemimpinan Presiden Trump. Bahkan perusahaan elektronik besar asal Tiongkok juga tak luput dari kebijakan baru AS kali ini. 

1. Memasukkan merk top Tiongkok dalam daftar hitam

Pada hari Jumat (18/12) Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump akan memasukkan puluhan merk dagang elektronik asal Tiongkok ke dalam daftar hitam. Bahkan di antara merk-merk perlengkapan elektronik yang dilarang terdapat merk ternama seperti perusahaan pembuat drone populer saat ini, DJI dan perusahaan pembuat chip, SMIC, dilansir dari CNBC

Selain itu, Departemen Komersial AS juga mengumumkan sejumlah 80 perusahaan yang akan dikenakan daftar hitam. Mayoritas perusahaan yang dilarang beredar di AS tersebut hampir seluruhnya berasal dari Tiongkok. 

2. Melarang ekspor peralatan teknologi dari AS

AS Blacklist DJI dan Larang Ekspor Alat Teknologi ke TiongkokDrone DJI buatan Tiongkok. twitter.com/DJIGlobal/

Kebijakan baru yang diterapkan oleh AS pada masa akhir kepemimpinan Trump ini tentu membuat cemas oleh puluhan perusahaan Tiongkok, termasuk DJI dan SMIC. Pasalnya apabila diterapkan nantinya semua bahan-bahan elektronik dari AS yang selama ini menunjang produksi perusahaan Tiongkok tersebut akan diputus, dikutip dari CNN

Menurut Sekretaris Departemen Komersial AS, Wilbur Ross menyatakan apabila AS selama ini telah membantu memodernkan militer Tiongkok,

"Kami tidak akan membiarkan teknologi canggih dari AS untuk membantu memperkuat militer dan meningkatkan keagresifan musuh"

Padahal sebelumnya SMIC juga sempat mengungkapkan apabila perusahaannya tidak memiliki kaitan apapun dengan pihak militer Tiongkok. 

Aksi ini tentu akan berdampak serius terhadap SMIC yang seperti halnya perusahaan pembuat chip lainnya bergantung pada perangkat lunak, mesin, dan beragam peralatan asal AS. Bahkan kebijakan dari AS sudah dirasakan oleh pembuat ponsel dan penyuplai jaringan 5G asal Tiongkok, Huawei yang penjualannya menurun signifikan sejak tahun lalu. 

Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Blacklist 27 Kapal yang Bantu Korea Utara

3. Tiongkok mengecam kebijakan baru Amerika Serikat ini

Melansir dari CNBC, Menteri Luar Negeri Tiongkok menyatakan apabila ini benar dilakukan, maka langkah memasukkan daftar hitam perusahaan Negeri Tirai Bambu ini dianggap sebagai bukti penekanan dari AS. Nantinya Beijing juga akan melakukan perhitungan untuk melindungi haknya. 

Menlu Tiongkok tersebut juga mengatakan apabila, "Kami akan memaksa AS untuk menghentikan perlakuan buruk yang tidak beralasan dalam menekan perusahaan luar negeri. Tiongkok juga akan melanjutkan melakukan upaya perhitungan untuk melindungi hak legitimasi dan kepentingan dari perusahaannya" 

Tekanan yang dilancarkan pemerintah AS kali ini juga semakin memanaskan hubungan antara Washington dan Beijing. Serta menjadi upaya terakhir yang dilakukan oleh Presiden Trump dalam membendung Tiongkok sebelum digantikan oleh Joe Biden pada tanggal 20 Januari 2020 nanti. 

Baca Juga: AS Ajak Eropa Lawan Tiongkok, dalam Hal Apa?

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya