AS Deportasi Ratusan Imigran Guatemala Hanya dalam 5 Hari

Adanya percepatan pemulangan imigran

Washington D.C, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat sudah memulangkan ratusan imigran asal negara Amerika Tengah dalam beberapa hari terakhir. Tindakan cepat dari pemerintah ini dilakukan setelah adanya undang-undang baru terkait percepatan pemulangan imigran ilegal yang tidak lolos dalam suaka di Amerika Serikat.

Hukum tersebut sudah diresmikan yang bertujuan mengurangi imigran ilegal yang selama ini mencoba masuk ke AS. Bahkan sejak awal tahun ini, diketahui jumlah imigran asal Amerika Tengah terus meningkat. 

1. Sebanyak 44 keluarga dipulangkan ke Guatemala

Amerika Serikat pada Rabu (4/8/2021) sudah mendeportasi puluhan keluarga imigran asal Guatemala dalam lima hari terakhir. Bahkan menurut kepala Institut Migrasi Guatemala (IMG) Stuard Rodriguez sejak Jumat hingga Rabu minggu ini, Pemerintah AS sudah memulangkan 44 keluarga yang terdiri dari 109 orang dewasa dan 48 anak-anak. 

Sementara pada penerbangan hari Rabu, pesawat dari Brownsville, Teksas tersebut membawa 16 keluarga yang terdiri dari 50 orang. Bahkan banyak di antara imigran yang dipulangkan merupakan anak balita ataupun bayi. 

Sesuai hukum baru mengenai imigrasi di AS membuat seluruh keluarga imigran ilegal tidak perlu mengikuti persidangan. Namun secara otomatis akan dibawa ke bagian selatan Amerika Serikat dan dipulangan ke Guatemala dengan menggunakan pesawat, dilansir dari laman Prensa Libre

2. Imigran mengaku kecewa atas keputusan deportasi ini

Baca Juga: Jaksa Agung Guatemala Copot Jaksa Koruptor Sandoval

Dilaporkan dari Reuters, salah satu migran yang menaiki pesawat dari Brownsville bernama Marvin Santos (25). Ia diketahui telah melakukan perjalanan darat dari Guatemala menuju ke Amerika Serikat bersama istrinya serta anak perempuannya berusia 5 tahun. Awalnya ia hendak menemui keluarganya di AS dan mencari kehidupan yang lebih baik. 

Bahkan diketahui ia harus mengeluarkan uang sebesar 11.600 dolar AS atau Rp166,6 juta yang didapat dari menjual motor dan barang lainnya. Bahkan ia juga harus meminjam sejumlah uang dari bank demi melakoni perjalanan panjang itu. 

Namun setelah berhasil masuk ke AS, mereka ditahan dan harus menjalani tes COVID-19 dan tak lama kemudian mereka langsung dipulangkan ke Guatemala. Mendengar keputusan itu, Santos sangat kecewa dan berkata, "Kami menangis karena ini tidak berjalan sesuai rencana dan kami sudah tidak memiliki apa-apa di sini karena kami sudah menjual semuanya."

3. Adanya perjanjian antara AS dan Guatemala

AS Deportasi Ratusan Imigran Guatemala Hanya dalam 5 HariWapres AS Kamala Harris saat berkunjung ke Guatemala. (twitter.com/PeterVelz46)

Pada 7 Juli lalu Wakil Presiden AS Kamala Harris telah berkunjung ke Guatemala dan bertemu dengan Presiden Alejandro Giammattei. Pada pertemuan tersebut keduanya membahas tentang tingginya jumlah imigran asal Amerika Tengah. Selain itu, AS juga akan membantu menuntaskan masalah korupsi di kawasan itu yang disebut menjadi penyebab utama banyaknya imigran ke AS. 

Satu bulan usai pertemuan tersebut Guatemala mengumumkan Centro de Recepción de Retornados yang mendapatkan bantuan 1,2 juta dolar AS dari Washington. Presiden Giammattei juga mengatakan bahwa tempat itu mendapatkan bantuan dari Menteri Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Sosial, sehingga semua yang kembali akan mendapatkan pekerjaan di negaranya dan mencegahnya kembali ke AS, dilansir dari DW

Di samping itu, selama ini pemerintahan Presiden Joe Biden tengah bekerja keras untuk mencarikan jalan bagi imigran asal Amerika Tengah untuk masuk ke Amerika Serikat secara legal. 

Baca Juga: Jaksa Agung Guatemala Copot Jaksa Koruptor Sandoval

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya