AS Hukum 5 Hakim El Salvador dan Jaksa Agung Guatemala

Masuk dalam daftar pejabat korupsi

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat pada Senin (20/9/2021) resmi memberlakukan sanksi personal kepada beberapa hakim di El Salvador dan Guatemala. Hal ini berkaitan dengan adanya dugaan tindak korupsi yang dilakukan oleh petinggi hukum di negara Amerika Tengah itu. 

Sementara itu, sanksi ini bukanlah yang pertama menimpa pejabat negara Amerika Tengah. Pada Juli lalu, AS juga sudah memberikan sanksi pada mantan Presiden Honduras Porfirio Lobo Sosa yang diduga menerima uang suap dari organisasi kartel. 

1. Hukum lima hakim di El Salvador dan pejabat di Guatemala

Sesuai keterangan Menlu AS, Antony Blinken menyebutkan jika pihak pemerintah telah memasukkan lima hakim El Salvador dalam orang yang korup lantaran merusak demokrasi dan merubah konstitusi. Kelima petinggi hukum itu yang membuat Presiden Nayib Bukele dapat kembali mencalonkan sebagai presiden periode kedua. 

Di samping itu, Blinken juga menyebutkan Jaksa Agung Guatemala dan Kejaksaan Agung yang dimasukkan dalam daftar orang korup. Keduanya disebut mencoba memblokir investigasi tindak korupsi di negaranya. Pasalnya, pejabat itu yang melengserkan Juan Francisco Sandoval sebagai investigator korupsi utama di Guatemala. 

"Amerika Serikat akan terus menggunakan cara demi menyingkirkan pihak yang mempromosikan akuntabilitas untuk menyerang demokrasi yang dimiliki masyarakat Amerika Tengah. AS juga tetap berkomitmen untuk membantu menguatkan demokrasi, aturan hukum dan tanggung jawab yang menjadi kunci masa depan cemerlang di Amerika Tengah" kata Blinken, dilansir dari laman Market Research Telecast.  

2. Bukele sebut AS berusaha ikut campur urusan dalam negeri El Salvador

Baca Juga: El Salvador: Presiden Bukele Sebut Ia Diktator di Twitter

Dilansir dari Al Dia News, Presiden El Salvador Nayib Bukele menolak keras keputusan dari Pemerintah Amerika Serikat. Bahkan melalui akun Twitternya, ia menyebut keputusan ini dilatar belakangi politik dan bentuk ikut campur terhadap urusan dalam negeri El Salvador. 

Selain itu, presiden berusia 40 tahun itu juga mempertanyakan kepada Amerika Serikat lantaran tidak memberikan sanksi kepada anggota oposisi di negaranya dan pejabat-pejabat di Honduras. 

Bahkan Bukele yang aktif di Twitter terus terlibat perdebatan antara Washington dan San Salvador dan menyebut AS tidak bertindak apapun dalam investigasi korupsi tapi hanya melakukan intervensi politik. Ia juga menyebut, "Kami bukan halaman belakang negara mana pun."

Dikutip dari Market Research Telecast, Kantor Kedutaan Besar AS di San Salvador juga memberikan keterangan lengkap daftar petinggi hukum yang dikenakan sanksi, yaitu Elsy Dueñas De Avilés, Óscar Alberto López Jerez, Héctor Nahún Martínez García, José Ángel Peréz Chacón dan Luis Javier Suárez Magaña. 

3. Presiden Guatemala ikut kritik tindakan Pemerintah AS

AS Hukum 5 Hakim El Salvador dan Jaksa Agung GuatemalaPresiden Guatemala, Alejandro Giammattei. (twitter.com/DrGiammattei)

Mendengar keputusan ini, Presiden Guatemala Alejandro Giammattei pada Senin juga menuding Amerika Serikat hanya menduga tanpa adanya bukti. Pasalnya, Jaksa Agung María Consuelo Porras resmi mendapatkan sanksi personal dari pemerintah negara adidaya itu. 

Giammattei juga membela Kejaksaan Agung bahwa keputusan Amerika Serikat ini tidak menghargai hubungan internasional antara kedua negara. Ia juga menyesali aksi negara Amerika Utara itu dalam membela kepentingan pribadi Juan Francisco Sandoval yang dipecat pada 23 Juli lalu dan mengasingkan diri ke Amerika Serikat. 

"Sebelum membuat pernyataan tudingan yang tidak bertanggung jawab, saya menyarankan untuk menyelesaikan masalah Yudisial di negara sendiri, sebelum mulai ikut campur dalam sistem hukum di Guatemala. Memang mudah untuk melemparkan batu di atap orang lain ketika Anda memiliki kaca yang tidak kuat dari terpaan batu" ujar Giammatei, dilaporkan dari DW

Baca Juga: Tolak Bitcoin, Ribuan Warga El Salvador Gelar Protes

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya