AS Beri Sanksi Perusahaan Teknologi Rusia di Skolkovo

Dituding ikut mendukung invasi di Ukraina

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi kepada perusahaan teknologi asal Rusia, Selasa (2/8/2022). Seluruh perusahaan tersebut diketahui berbasis di Skolkovo yang dikenal sebagai Silicon Valley of Russia. 

Sebelumnya Pemerintah Rusia sudah menjatuhkan sanksi denda kepada perusahaan teknologi AS terkait penyimpanan data pengguna. Bahkan, Google mendapatkan sanksi hingga Rp507,3 miliar karena dianggap memonopoli pasar lewat platform video sharing, YouTube. 

1. Menyasar perusahaan teknologi dan produsen baja

Pengumuman sanksi ini diungkapkan oleh Kementerian Keuangan AS pada Selasa untuk menargetkan sektor teknologi dan finansial di Rusia. Salah satu perusahaan yang dikenakan sanksi ini adalah Skolkovo Technology Park yang berlokasi di luar ibu kota Moskow.

Selain itu, terdapat perusahaan MMK yang dikenal sebagai salah satu produsen baja terbesar di dunia. Sedangkan MFTI (Moscow Institute of Physics and Technology) yang beroperasi untuk pertahanan dan sektor material juga tak luput dari jeratan sanksi AS kali ini. 

Keputusan Kemenkeu AS ini dipandang untuk menargetkan pihak elite di lingkungan pemerintahan Rusia yang memiliki perusahaan multinasional. Pihak negeri Paman Sam juga menduga bisnis tersebut telah menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi rezim Rusia saat ini. 

Baca Juga: Rusia Dukung Penuh Serbia Soal Konflik Kosovo

2. Ada hampir 900 politisi dan militer Rusia yang dilarang masuk ke AS

AS Beri Sanksi Perusahaan Teknologi Rusia di SkolkovoMenlu Amerika Serikat, Antony Blinken. (twitter.com/SecBlinken)

Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri, Anthony Blinken juga mengungkapkan larangan masuk pada 893 politikus dan personel militer Rusia ke AS. Pasalnya, ratusan orang itu dianggap mendukung dan berpartisipasi dalam agresi militer Rusia ke Ukraina sejak Februari silam. 

"Di sisi lain, Kementerian Dalam Negeri sudah menjatuhkan sanksi pembatasan individu yang berkaitan dengan perang Rusia-Ukraina. Ini meliputi 893 pejabat di pemerintahan Federasi Rusia, meliputi anggota parlemen Rusia dan personel militer lantaran mengancam atau melanggar kedaulatan Ukraina" tutur Blinken. 

Sanksi tersebut juga diterapkan bagi 31 pejabat pemerintah luar negeri yang menyatakan dukungan kepada aneksasi Krimea ke Rusia. Mereka dinilai sudah mengancam dan melanggar kedaulatan yang dimiliki Ukraina. 

Larangan ini juga termasuk atlet asal Rusia, Alina Kabaeva yang disebut-sebut sebagai selir dari Presiden Putin. Ia diketahui sudah mendapatkan sanksi dari Uni Eropa, Kanada, dan Inggris Raya. 

3. ETS ikut melarang ujian TOEFL bagi warga Rusia

Mengikuti sanksi AS kepada Rusia, penyelenggara tes Bahasa Inggris, TOEFL, yakni ETS (Educational Testing Service) sudah memblokir sejumlah warga Rusia untuk ikut tes. Padahal tes tersebut diperuntukkan dalam proses rekrutmen kerja dan pendidikan lanjut di luar negeri. 

Dilaporkan The Moscow Times, beberapa warga Rusia mendapatkan pesan yang bertuliskan akses secara online mereka ditunda untuk sementara waktu. Hal ini sebagai langkah untuk mengikuti sanksi Barat kepada Rusia. 

Pasalnya, sejak berlangsungnya invasi Rusia ke Ukraina pada Februari lalu, ETS dan IELTS sudah menyetop layanan ujian Bahasa Inggris di Rusia. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya