AS Tetapkan 6 Anggota Militer Rusia sebagai Buronan Serangan Siber

Terungkapnya pelaku serangan siber asal Rusia

Washington D. C, IDN Times - Pada hari Senin (19/10) Departemen Kehakiman Amerika Serikat menetapkan enam anggota intelijen militer Rusia sebagai tersangka serangan siber. Keenam orang tersebut ditetapkan sebagai dalang di balik rentetan kejadian cyberattack besar di dunia beberapa tahun belakangan ini. 

Karenanya keenam anggota militer Rusia tersebut masuk dalam daftar buronan FBI. Bahkan dikatakan mereka bertanggung jawab atas serangan yang paling mengganggu dan berbahaya di dunia, dilansir dari The Moscow Times

1. Melakukan berbagai serangan siber besar di dunia

Keenam hacker tersebut sudah mengganggu jalannya acara-acara penting di negara pecahan Uni Soviet maupun seluruh dunia. Mereka dikatakan sudah merusak jaringan listrik di Ukraina tahun 2015, merusak komputer yang digunakan dalam pemilihan umum di Prancis tahun 2017 dan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korea Selatan tahun 2018, dikutip dari The Moscow Times

Melansir dari CNN, hacker juga dituduh ada di balik serangan malware "NotPetya" yang sudah menginfeksi seluruh komputer di dunia. Bahkan menyebabkan kerugian sampai 1 Miliar dollar AS. Selain itu, malware ini juga menyebabkan kekacauan sistem di dua RS, 60 kantor dan 18 fasilitas satelit di Western District of Pennsylvania.

2. Keenam peretas tersebut diperkirakan berada di Rusia

Melansir dari CNN, enam orang tersebut bernama Yuriy Sergeyevich Andrienko usia 32 tahun, Sergey Vladimirovich Detistov usia 35 tahun, Pavel Valeryevich Frolov usia 28 tahun, Anatoliy Sergeyevich Kovalev usia 29 tahun, Artem Valeryevich Ochichenko usia 27 tahun, dan Petr Nikolayevich Pliskin, 32 tahun.

Kesemua buronan tersebut diperkirakan saat ini berada di Rusia dan terancam hukuman maksimum hingga 27 tahun penjara atas kasus pengrusakan jaringan.

Baca Juga: Iran Berhasil Cegah Upaya Serangan Siber di Institusi Pemerintah

3. Adanya tuduhan Rusia berencana melakukan serangan siber pada Olimpiade Tokyo 2020

Para hacker tersebut juga dituduh oleh pihak intelijen Inggris dan AS jika akan menyerang beberapa acara besar yang akan diselenggarakan ke depan, seperti Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda hingga tahun 2021 akibat pandemi COVID-19. Setelah sebelumnya berhasil merusak beberapa komputer yang dipergunakan dalam Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang, Korea Selatan tahun 2018 lalu, dilaporkan dari Guardian

Melansir dari Guardian, hal ini disebabkan adanya larangan atlet Rusia untuk ikut dalam gelaran Olimpiade setelah tertangkap basah menggunakan doping. Penggunaan obat peningkat stamina tersebut membuat atlet-atlet Rusia tampil baik di gelaran Olimpiade London 2020 dan Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014.

Baca Juga: Norwegia Tuduh Rusia di Balik Serangan Siber pada Anggota Parlemennya

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya