AS Ungkap Hacker Rusia Pantau Ukraina lewat CCTV di Kafe

Menggunakan CCTV di kafe

Jakarta, IDN Times - Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) mengungkapkan bahwa Rusia menggunakan CCTV di kafe untuk memantau kondisi di wilayah Ukraina yang belum dikuasainya, terutama berkaitan dengan lalu lintas konvoi kemanusiaan. Dalam pernyataaan pada Selasa (11/4/2023), NSA mengungkap Rusia melakukan itu dengan menggunakan jasa para hacker alias peretas.

Pada akhir Maret, kelompok peretas pro-Rusia, NoName057(16) melakukan serangan siber yang menyasar laman Parlemen Prancis. Akibatnya, laman resmi tersebut tidak dapat dibuka selama beberapa jam. Mereka menganggap bahwa Prancis terus mendukung neo-Nazi di Ukraina. 

Baca Juga: Parlemen Prancis Diserang Hacker Rusia, Dukung Demo Anti-Macron

1. Pengambilalihan CCTV untuk memantau konvoi kemanusiaan dan kereta api barang

Kepala Keamanan Siber NSA, Rob Joyce mengungkapkan bahwa pemerintah Rusia dan peretas pro-Kremlin terus melanjutkan aksinya dalam menyerang sistem teknologi Ukraina. Ia menyebut ini kelanjutan dari invasi Rusia ke Ukraina. 

"Kelompok peretas tersebut memfokuskan perhatiannya pada beberapa alat, terutama kamera yang digunakan oleh otoritas lokal dan bisnis swasta untuk memonitor area di sekelilingnya," kata Joyce, dikutip Ukrinform.

"Ini sebagai bagian dari sekumpulan serangan yang ditujukan kepada kepentingannya terhadap Ukraina. Mereka bermaksud untuk merusak dan mengacaukan kondisi di Ukraina," tambahnya. 

Joyce menyebut bahwa taktik Rusia ini cukup kreatif karena kelompok peretas tersebut mengambil alih kontrol kamera CCTV yang ada di kafe, untuk memonitor konvoi bantuan kemanusiaan dan kereta api yang melintas. 

Baca Juga: Web Bandara di AS Lumpuh Diserang Peretas Pro-Rusia

2. AS peringatkan bahwa hacker Rusia masih jadi ancaman

AS Ungkap Hacker Rusia Pantau Ukraina lewat CCTV di KafeIlustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

Sesuai dari penilaian Intelijen AS mengungkapkan bahwa kelompok peretas masih menjadi ancaman besar terhadap infrastruktur penting di negaranya. Pasalnya, aktivis hacking dari Rusia kepada infrastruktur gas Kanada pada tahun ini langsung mengarah ke intelijen Rusia. 

Akses tersebut bahkan dapat memberikan jalan untuk pengrusakan yang signifikan dan kemungkinan ledakan. Serangan tersebut termasuk cukup sulit untuk dipulihkan dan akan tetap jadi ancaman terbesar kepada intelijen. 

"Ini bukan yang pertama kalinya seseorang dapat mengakses kepada infrastruktur penting. Ini sudah terjadi secara berulang kali. Badan Intelijen Rusia yang melakukan serangan tersebut selama ini," papar Wakil Presiden Maidant, John Hultquist, dikuitp NBC News.

Pada Februari lalu, kelompok peretas asal Rusia, Zarya telah membobol jaringan komputer perusahaan migas Kanada. Diduga pembobolan itu memberikan akses keapda FSB untuk meningkatkan tekanan, mematikan alarm, menciptakan situasi darurat, hingga ledakan. 

Baca Juga: Ukraina Sebut Rusia Penggal Kepala Musuh, Lebih Parah dari ISIS

3. Hacker Ukraina sebut sukses jebol email mata-mata Rusia

Kelompok peretas Ukraina mengklaim telah berhasil membobol email milik mata-mata senior militer Rusia. Orang tersebut dianggap bertanggung jawab kepada peretasan kampanye Hillary Clinton pada 2016. 

Informasi tersebut disampaikan lewat media sosial Telegram milik kelompok Cyber Resistance yang menyebut bahwa mereka telah menyuri data dari Letnan Kolonel Sergey Morgachev. Ia didakwa pada 2018 atas upaya membantu hacking kepada email Komite Nasional Demokratik dan kampanye Clinton, dilansir Reuters.

Klaim tersebut mulanya dianggap tidak dapat dipastikan kebenarannya, tapi terdapat indikasi bahwa kelompok itu berhasil mencuri sejumlah data pribadi miliknya.

Namun, peneliti dari ETH Zurich di Swiss, Stefan Soesanto yang sudah mempelajari kelompok peretas asal Ukraina juga menyebut bahwa data yang bocor itu cukup kredibel. 

 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya