Austria Akan Buka Wisata Ski dan Pertokoan Menjelang Liburan Natal

Berlakukan pelonggaran lockdown

Wina, IDN Times - Austria berencana melonggarkan pembatasan di negara tersebut menjelang liburan Natal dan Tahun Baru. Bahkan pada hari Rabu (02/12) Kanselir Austria Sebastian Kurz mengatakan apabila pemerintah akan membuka kembali tempat wisata ski, sekolah dan pertokoan di negara itu. 

Keputusan dari Austria ini bertentangan dengan negara anggota Uni Eropa lainnya seperti Jerman, Italia dan Prancis yang akan untuk menutup wisata ski di Pegunungan Alpen. Ditengarai ketakutan akan memperparah lonjakan kasus COVID-19 di negaranya. 

1. Membuka kembali tempat umum saat liburan Akhir Tahun

Austria Akan Buka Wisata Ski dan Pertokoan Menjelang Liburan NatalSuasana musim dingin di Kota Salzburg, Austria. instagram.com/visitsalzburg/

Kanselir Austria, Sebastian Kurz pada hari Rabu (02/12) mengumumkan apabila pemerintah setempat akan melonggarkan pembatasan terkait pandemi COVID-19. Ia juga mengumumkan apabila akan membuka kembali sekolah dan pertokoan sebelum liburan Natal mulai hari Senin (07/12). Sedangkan wisata ski di Austria nantinya diperbolehkan buka mulai malam Natal, dilansir dari RT

Sebelumnya sempat terjadi perselisihan antara Jerman dan Austria, yang mana Berlin menginginkan ditutupnya seluruh wisata ski yang ada di Pegunungan Alpen. Akibatnya Menteri Pariwisata Austria sempat menuding Kanselir Jerman, Angela Merkel turut ikut campur urusan dalam negeri Austria, dikutip dari The Guardian.  

2. Membatasi masuknya warga luar Austria

Austria Akan Buka Wisata Ski dan Pertokoan Menjelang Liburan NatalMusim dingin di perbatasan Austria-Italia. instagram.com/mis.angi/

Adanya perselisihan antara Austria dengan negara tetangganya Jerman, Prancis dan Italia mengenai penutupan wisata ski. Untuk itu, Pemerintah Austria mengambil jalan tengah dengan hanya memperbolehkan resort ski untuk buka di malam Natal serta menutup hotel dan restoran hingga tanggal 7 Januari 2021.

Kebijakan ini tentu akan menghalangi pengunjung dari luar Austria untuk berwisata ski saat liburan. Selain itu, membatasi hanya bagi pengunjung yang tinggal tak jauh dari tempat wisata untuk berkunjung di siang hari, dilansir dari Reuters

Di samping itu, pemerintah setempat juga memberlakukan seluruh kedatangan dari negara dengan jumlah 100 kasus dari 100 ribu penduduk agar melakukan karantina selama 10 hari. Namun bisa diperpendek menjadi lima hari apabila sudah terkonfirmasi negatif. 

Baca Juga: Bosan Jadi Ejekan, Desa Fucking di Austria Ganti Nama 

3. Prancis akan berlakukan penjagaan di perbatasan

Melansir dari RT, menanggapi dibukanya beberapa resort ski di Swiss dan Austria saat liburan Natal dan Tahun Baru kali ini membuat Perdana Menteri Prancis, Jean Castex menyerukan apabila negaranya akan memberlakukan pengecekan di perbatasan. Hal ini bertujuan untuk mencegah orang yang terinfeksi COVID-19 melintasi perbatasan. 

Di samping memberlakukan pengecekan perbatasan antar negara, PM Prancis juga akan memberlakukan karantina selama tujuh hari bagi pendatang apabila diperlukan. 

Sebelumnya pemerintah di Jerman, Prancis dan Italia sudah sepakat untuk menutup seluruh resort ski di wilayahnya. Namun Austria justru menolak untuk menutup wisata ski di negaranya dengan asalan ekonomi. Sementara Swiss yang bukan anggota Uni Eropa sudah membuka wisata ski di negaranya sejak akhir November lalu. 

Baca Juga: Rakyatnya Dijuluki Trump Tinggal di 'Kota Hutan', Ini Respon Austria

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya