Azerbaijan Minta Mahkamah Internasional Suruh Armenia Jinakkan Ranjau

Tensi Armenia-Azerbaijan masih panas

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Azerbaijan, pada Senin (31/1/2023), meminta International Court Justice (ICJ) menekan Armenia menghilangkan ranjau yang ditanam di negaranya. Sebabnya, ranjau disebut sengaja dipasang untuk menghalangi warga Azerbaijan kembali ke Nagorno-Karabakh. 

Belakangan ini, tensi Armenia-Azerbaijan kembali memanas usai terjadi pemblokiran koridor Lachin sejak pertengahan Desember. Armenia menuduh Azerbaijan sengaja menyuruh aktivis lingkungan memblokade jalan. Sebaliknya, Azerbaijan menyebut jalan bisa dilalui kendaraan biasa. 

1. Azerbaijan sebut pembersihan ranjau bisa makan waktu 30 tahun

Kepada hakim di pengadilan, Baku meminta Armenia agar menginformasikan lokasi alat peledak. 

"Warga Azerbaijan terus menderita luka-luka serius dan tewas akibat Armenia menolak membagikan informasi keberadaan ranjau. Padahal, informasi tersebut dapat menyelematkan banyak nyawa," tutur Wakil Menteri Luar Negeri Azerbaijan, Elnur Mammadov, dikutip Reuters.

Mammadov menyebut, tanpa intervensi ICJ untuk mendesak pemberian informasi, penjinakkan ranjau di Nagorno-Karabakh bisa memakan waktu 10 tahun. Bahkan, ia juga mengutarakan penemuan ribuan ranjau baru, sehingga ia memperkirakan penyelesaian ini bisa memakan waktu 30 tahun. 

Baca Juga: Kronologi Kedutaan Azerbaijan di Iran Diserbu Pria Bersenjata

2. Azerbaijan klaim jinakkan ranjau di area seluas 63 ribu hektare

Menurut Badan Nasional Aksi Ranjau Azerbaijan (ANAMA), lebih dari 63 ribu hektare area telah dibersihkan dari ranjau. Area tersebut diketahui merupakan wilayah sengketa antara Armenia-Azerbaijan. 

"Pada 2021, operasi menjinakkan ranjau sudah selesai di sepanjang Jalan Victory dan jalur kereta api Aghdam-Barda. Pembersihan di jalur kereta api Horadiz-Aghband dan jalan raya Horadiz-Aghband sudah selesai," tutur petinggi ANAMA, Vugar Suleymanov, dilansir Caspian News.

"Tugas kami adalah membantu proyek di teritori yang berhasil dibebaskan dari okupansi Armenia. Setiap akhir tahun, kami sudah menerima proyek baru untuk membersihkan operasi ranjau," tambahnya. 

Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, juga menekankan soal ranjau setelah berakhirnya perang Nagonor-Karabakh. Ia menyebut 1 juta ranjau telah dipasang dan terdapat 300 warga Azerbaijan yang tewas atau terluka akibat ini. 

3. Armenia minta ICJ paksa Azerbaijan buka blokade koridor Lachin

Perwakilan Armenia dalam ICJ, Yegishe Kirakosyan, menolak klaim bahwa negaranya memasang ranjau di luar teritori negaranya. Ia menambahkan bahwa Armenia tidak mungkin menanam ranjau di area permukiman warga sipil.

Kirakosyan justru menuding Azerbaijan sendiri yang menanam ranjau di area permukiman warga tersebut. Ia juga memerintahkan ICJ agar menyuruh Azerbaijan membuka kembali koridor Lachin dan menuding ini upaya ethnic cleansing

"Blokade koridor Lachin akan menyebabkan kurangnya pasokan pangan dan obat-obatan ke Nagorono-Karabakh. Ini adalah bentuk ethnic cleansing terbuka yang tidak boleh ada di era modern ini. Pengadilan ini adalah harapan terakhir bagi etnis Armenia di Nagorno-Karabakh," tegas Kirakosyan.

Baca Juga: Rusia Kecam Kedatangan Misi Uni Eropa di Armenia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya