Balas AS, Iran Masukkan 3 Diplomat AS dalam Daftar Hitam Teroris

Makin panasnya perseteruan AS dan Iran

Teheran, IDN Times - Perseteruan antara AS dan Iran nampaknya masih akan terus berlangsung. Setelah pada hari Kamis (23/10) AS memberlakukan sanksi secara sepihak pada Iran usai menuduh lima entitas yang mencoba melakukan aksi intervensi proses pemilu di AS. 

Tidak terima dengan aksi tersebut, Iran membalas AS dengan memasukkan beberapa diplomat AS untuk Irak sebagai daftar hitam. Bahkan menuduhnya sebagai teroris dan ancaman bagi negara Iran. 

1. Iran masukkan tiga diplomat AS dalam daftar hitam

Atas tindakan sanksi sepihak yang dilancarkan AS pada Iran pada hari Kamis (22/10) mengenai tuduhan intervensi Teheran dalam pemilu AS. Menanggapi sanksi tersebut, tepat pada hari Jumat (23/10) Iran membalas masukkan tiga diplomat AS untuk Irak ke daftar hitam teroris yang membahayakan pemerintah Teheran, dilansir dari Aljazeera

Melansir dari RT, melalui keterangannya, Juru Bicara Menteri Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh mengungkapkan apabila, 

"Duta Besar AS untuk Irak, Matthew Tueller sudah memiliki peran penting dalam mengkoordinasikan aksi teroris di Irak dan negara lainnya, serta melakukan pembunuhan brutal pada Jenderal Soleimani dan menggerakkan sanksi kepada rakyat kami."

2. AS sebelumnya juga memasukkan daftar hitam delegasi Iran untuk Irak

Sebelumnya pada hari Kamis (22/10) lalu, Amerika Serikat juga memasukkan daftar hitam delegasi Iran untuk Irak bernama Iraj Masjedi. Washington menuduh Masjedi membuat ketidakstabilan di Irak sekaligus berperan sebagai kepala dalam Iran's Revolutionary Guard Corps (IRGC), dilansir dalam Anadolu Agency

Bahkan Kementerian Keuangan Amerika Serikat juga mengungkapkan klaimnya apabila Mahjedi adalah penasihat utama dari Soleimani. Serta sebelumnya digadang-gadang merencanakan program dukungan dan pelatihan untuk kelompok militan di Irak. 

Baca Juga: Presiden Iran: AS Tidak Bisa Bernegosiasi dan Berperang Melawan Iran

3. Memburuknya hubungan AS dan Iran

Hubungan antara AS dan Iran kian memburuk di tahun ini, setelah terbunuhnya Jenderal Qassem Soleimani dari serangan drone milik AS pada tanggal 3 Januari lalu. Kemudian hubungan keduanya kian memanas atas perebutan pengaruh kekuasaan di Irak, ditambah berakhirnya sanksi embargo senjata PBB pada Iran pada tanggal 18 Oktober lalu, dilaporkan dalam RT

Melansir dari Anadolu Agency, bahkan AS sempat mengancam Irak apabila akan menutup kantor kedutaan besarnya di Baghdad apabila Irak tak mampu mengatasi teroris militan di negaranya yang selalu menarget tentara AS. Selain itu, AS juga kerap menuduh Iran mendukung dan menyuplai senjata ke pasukan militan di Irak. 

Baca Juga: Bersepeda Tanpa Jilbab, Perempuan Iran Dimasukkan ke Penjara

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya