Belarus Akan Dirikan Pusat Latihan Militer Bersama Rusia 

Pasukan mobilisasi Rusia ditempatkan di Belarus

Jakarta, IDN Times - Presiden Belarus Alexander Lukashenko, pada Senin (31/10/2022), menyetujui pembangunan pusat latihan militer gabungan dengan tentara Rusia. Rencana ini disebut sebagai upaya Rusia melatih tentara mobilisasi sebelum diterjunkan ke medan perang di Ukraina. 

Pada awal Oktober, Lukashenko mengatakan bahwa sekitar 9 ribu tentara Rusia akan diterjunkan ke Belarus sebagai bagian dari pembentukan tentara gabungan. Belarus bersikukuh bahwa itu upaya membela diri dari kemungkinan serangan maupun provokasi Ukraina dan NATO. 

1. Belarus ingin menambah pusat latihan militer di negaranya

Pernyataan Lukashenko di atas dalam menanggapi pembentukan tentara gabungan Rusia-Belarus sejak bulan lalu. Bahkan, Velery Revenko selaku Kepala Departemen Kooperasi Militer Internasional menyebut, saat ini baru ada dua pusat latihan militer. 

"Sesuai dengan dekrit, Presiden Belarus menyetujui proposal dengan Rusia untuk membangun dan memfungsikan pusat latihan militer kedua negara. Saat ini, baru ada dua pusat latihan militer, yakni di teritori Belarus dan satu lagi di teritori Rusia," ungkap Revenko, dilansir dari TASS.

Sementara, proposal yang disetujui Belarus itu didasarkan pada negosiasi kedua negara yang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan. Kesepakatan itu harus didasarkan pada persetujuan kedua pihak. 

Baca Juga: Ukraina ke Belarus: Jika Kalian Terlibat Perang, Pasti Kami Balas!

2. Rusia terus mengirimkan tentaranya ke Belarus

Belarus Akan Dirikan Pusat Latihan Militer Bersama Rusia Tentara Rusia yang diterjunkan ke Ukraina. (twitter.com/mod_russia)

Staf Umum Pasukan Bersenjata Ukraina menyebut, Rusia terus menerjunkan pasukannya ke Belarus. Hal itu terlihat dari keterangan militer yang mengumumkan situasi di Volyn dan Polissia masih belum berubah dan tetap pada kondisi sebelumnya. 

"Federasi Rusia terus mengirimkan unit pasukan bersenjatanya ke negara itu. Oleh karena itu, ancaman serangan misil dan penggunaan drone atau UAV milik Rusia dari teritori Belarus masih sangat tinggi," tulis dalam keterangan militer Ukraina. 

Dilaporkan Ukrainian News, militer Rusia dan tentara Chechnya yang dipimpin Kadyrov sudah tiba di Belarus. Selain itu, tedapat laporan bahwa peralatan temput Rusia sudah tiba pekan lalu. 

"Peralatan tempur dari Rusia sudah tiba di stasiun kereta api Brest pada 26 Oktober. Sedangkan, pasukan Rusia dan tentara Kadyrov juga sudah tiba. Tentara Rusia ditempatkan di antara Brest dan Malorita," tutur Andrii Cherniak selaku perwakilan Intelijen Ukraina. 

"Saat ini, Belarus tidak memiliki kapabilitas untuk melakukan serangan ofensif. Latihan militer ini dilakukan untuk mengalihkan perhatian Ukraina dan tentara yang ditempatkan di bagian timur dan selatan," tambahnya.  

3. Belum ada ancaman berarti dari Belarus

Menurut keterangan dari Kepala Intelijen Ukraina, Kyrylo Budanov, terdapat 4.300 pasukan Rusia yang ditempatkan di Belarus saat ini. Ia juga menegaskan kemungkinan ancaman invasi berskala besar Rusia dari teritori Belarus. 

"Pemutusan aliran suplai dari Barat adalah strategi utama musuh kita. Salah satunya mungkin berkata ini adalah keinginan terbesar Rusia. Jika kita bertanya terkait aktivitas militer Rusia di Belarus, maka keberadaan mereka tidaklah besar. Hanya terdapat 4.300 pasukan," papar Budanov, dikutip dari Ukrainian News

"Pasukan Rusia sangat terbatas. Unit itu tidak memiliki sistem persenjataan berat dan mayoritas atau 80 persen adalah personel yang berasal dari mobilisasi. Maka, bisa saya katakan bahwa saat ini tidak ada ancaman serius invasi dari Belarus," sambungnya.

Di sisi lain, Budanov menyebut bahwa situasi akan berubah sangat cepat apabila Rusia mengalami kekalahan di Kherson. 

"Setelah meninggalkan Kherson, pasukan terlatih ini akan dibagi menjadi dua dan dikirim ke Zaporizhzhia, tapi beberapa di antaranya akan diterjunkan ke Belarus demi menghadang kemungkinan serangan dari sana," tambahnya. 

Baca Juga: Putin: Rusia Tangguhkan Ekpor Biji-bijian karena Ukraina Bandel

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya