Belarusia Selidiki Kematian Migran Irak di Lithuania

Lithuania dituduh lakukan kekerasan kepada migran

Minsk, IDN Times - Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko telah mengumumkan adanya pembunuhan kepada seorang lelaki asal Irak di perbatasan Lithuania. Bahkan pihak Belarusia sudah melakukan pengusutan terkait penyebab kematian migran Irak tersebut yang diduga setelah mencoba melintasi perbatasan kedua negara. 

Beberapa waktu belakangan hubungan LIthuania dan Belarusia sempat menegang terkait dengan gelombang migran yang masuk ke negara Baltik tersebut. Bahkan Lithuania menuding Belarusia ada di balik membanjirnya migran menuju ke Uni Eropa.

1. Belarusia sebut Lithuania lakukan kekerasan kepada migran

Belarusia Selidiki Kematian Migran Irak di LithuaniaPagar di perbatasan Lithuania-Belarusia. (twitter.com/nexta_tv)

Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko pada Rabu (4/8/2021) telah meminta dibukanya investigasi atas kematian seorang lelaki asal Irak yang ditemukan di dekat perbatasan Lithuania. Pasalnya sehari sebelumnya, terdapat dugaan penjaga perbatasan Lithuania mencoba untuk memukul mundur migran yang mencoba masuk secara ilegal dari Belarusia. 

Korban yang merupakan warga Irak ditemukan oleh penjaga perbatasan dalam kondisi kritis di Benyakoni yang tak jauh dari perbatasan Lithuania. Bahkan pihak Belarus menuding penjaga perbatasan telah melakukan kekerasan dan menyebabkan tewasnya seorang migran. 

Penjaga perbatasan Belarusia mengatakan bahwa 40 migran mengalami luka-luka termasuk anak-anak dan perempuan. Maka Belarus menuding Lithuania menggunakan kekerasan dan pemaksaan dalam mengusir migran, dilansir dari The Moscow Times.

2. Lithuania tolak tudingan penyebab kematian migran Irak

Baca Juga: Irak Bantu Lithuania Usut Kasus Migran Ilegal

Mendengar tudingan migran asal Irak tersebut tewas akibat kekerasan yang dilakukan penjaga perbatasan Lituania, Pemerintah Lithuania lantas menolak tuduhan tersebut. Menteri Dalam Negeri Lithuania Agne Bilotaite menyebut tudingan tersebut merupakan berita palsu dan merupakan karangan. 

Dilaporkan dari RFE/RL, Bilotaite juga berkata, "Serangan hybrid kini sedang dilancarkan untuk melawan Lithuania dan penyebaran berita palsu ini menjadi salah satu bentuk dari serangan ini. Bahkan percobaan yang sama untuk menyebarkan berita palsu masih akan berlanjut di masa datang."

Bahkan Uni Eropa menuding Belarusia sengaja mempersenjatai migran Timur Tengah yang masuk ke Lithuania. Namun Menlu Belarusia Anatoly Glaz menolak tudingan tersebut dan menyebut tidak ada bukti, dilansir dari The Moscow Times

3. Lithuania sebut ini merupakan bentuk provokasi dari Belarusia

Dikutip dari RFE/RL, hingga kini sudah ada lebih dari 4.000 migran yang ditahan oleh otoritas Lithuania pada tahun ini. Jumlah itu berbanding jauh dari tahun 2020 lalu, di mana hanya terdapat 81 migran pada tahun 2020 lalu yang mencoba melintasi perbatasan sepanjang 679 km antara Lithuania-Belarusia. 

Bahkan dua per tiga dari seluruh migran tersebut memiliki kewarganegaraan Irak yang datang ke perbatasan Lithuania setelah menaiki pesawat langsung dari Baghdad ke Minsk. Bahkan Pemerintah Belarusia diduga dengan sengaja menyelundupkan migran menuju ke negara Baltik itu.

Menteri Pertahanan Lituania Arvydas Anusauskas mengatakan laporkan mengenai kematian lelaki Irak di dekat perbatasan merupakan bentuk provokasi yang dilakukan Pemerintah Belarusia. Anusauskas juga berkata, "Faktanya, dengan mengorganisasi perjalanan ilegal ini dan mengikutsertakan pejabat dalam aktivitas ini. Saya rasa mereak tidak selalu dapat mengontrol situasi di dalamnya."

Baca Juga: Lithuania Setujui Aturan untuk Menahan Migran

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya