Bersiap Maju Pilpres, Menlu Meksiko Marcelo Ebrard Mundur

Mau jadi penerus Presiden Andres Manuel Lopez Obrador (AMLO)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Meksiko, Marcelo Ebrard mengumumkan mundur dari jabatannya pada Selasa (6/6/2023). Ia mundur di tengah rumor akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2024, untuk menjadi penerus Presiden Andres Manuel Lopez Obrador (AMLO). 

Pada awal Mei, AMLO meminta kepada pengurus Partai Morena agar menentukan kandidat presidenn tahun depan pada Agustus. Selain Ebrard, beberapa calon presiden terkuat dari Partai Morena adalah Wali Kota Mexico City, Claudia Sheinbaum, dan Menteri Dalam Negeri, Adán Augusto López.

Baca Juga: Dilarang Masuk ke Peru, Presiden Meksiko: Terima Kasih!

1. Ebrard akan berfokus pada pencalonan presiden dari Partai Morena

Ebrard menyatakan pengunduran dirinya yang resmi berlaku pada Senin (12/6/2023), untuk berfokus pada pencalonannya sebagai capres dari Partai Morena. 

"Saya telah menyelesaikan semua persyaratan dan mempresentasikan pengunduran diri saya sebagai Menteri Luar Negeri pada Senin pekan depan di jam pertama dengan tujuan mendedikasikan penuh diri saya dan resolusi mempertahankan proyek dari Presiden AMLO di seluruh negeri," ungkapnya. 

Presiden Partai Morena, Mario Delgado menambahkan bahwa mundurnya Ebrard ini merupakan langkah yang sudah seharusnya untuk memastikan kompetisi pencalonan yang adil. 

Dilansir Reuters, posisi Ebrard kemungkinan besar akan digantikan oleh dua kandidat terkuat, yakni Duta Besar Meksiko di PBB, Juan Ramon de la Fuente atau Duta Besar Meksiko di AS, Esteban Moctezuma. 

Baca Juga: Meksiko Larang Pesawat Militer AS Masuki Wilayah Udaranya

2. AMLO tidak akan ikut campur dalam pemilihan capres

Bersiap Maju Pilpres, Menlu Meksiko Marcelo Ebrard MundurPresiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador. (instagram.com/lopezobrador)

Presiden AMLO pada Senin (5/6/2023) menyatakan bahwa ia tidak akan ikut campur dalam pemilihan kandidat presiden di dalam Partai Morena. Namun, ia meminta agar seluruh kandidat mempromosikan persatuan di dalam partai di tengah kompetisi. 

"Kami harus menjaga persatuan, sehingga tidak ada lagi perpepecahan di tubuh partai. Saya juga tidak akan ikut campur dan memihak salah satu kandidat," ungkap AMLO kepada jurnalis. 

Sesuai hasil survei, Morena merupakan partai dengan pendukung terbesar saat ini dan diprediksi dapat memenangkan pilpres pada 2024.

Sementara, AMLO tidak dapat lagi mencalonkan sebagai presiden. sesuai hukum di Meksiko hanya diperbolehkan memimpin dalam 1 periode selama 6 tahun.

Baca Juga: AS Kirim 1.500 Tentara ke Perbatasan Meksiko, Untuk Apa?

3. Morena masih jadi partai terkuat di Meksiko

Partai Morena berhasil memenangkan pemilu regional di negara bagian Meksiko pada Minggu (4/6/2023). Kemenangan ini cukup penting karena negara bagian itu merupakan yang memiliki penduduk terbesar di Meksiko. 

Kandidat Morena, Delfina Gomez berhasil menang dengan mudah atas lawannya, Alejandra del Moral dari PRI. Ini artinya Gomez akan melanjutkan kepemimpinan periode kedua di negara bagian yang tak jauh dari Mexico City tersebut. 

"Sudah ada 100 tahun korupsi di Meksiko, tapi waktu berubah dan warga bersatu hingga memenangkannya. Akhir 100 tahun kegelapan dan kesalahan kepengurusan sudah tiba. Sebuah sejarah baru akan lahir di negara bagian Meksiko," papar Gomez, dikutip La Prensa Latina

Meski terus mengalami penurunan dukungan, PRI ternyata berhasil unggul di Coahuila. Kandidat Manolo Jiménez berhasil memenangkan pemilu mengalahkan calon dari Morena, Armando Guadiana. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya