Bing Siap Gantikan Jika Google Hengkang dari Australia

Siap jadi mesin pencari utama di Australia

Canberra, IDN Times - Mesin pencari besutan Microsoft, Bing bersedia menggantikan Google sebagai mesin pencari utama di Australia. Hal ini dilaporkan secara langsung oleh PM Australia apabila perusahaan teknologi asal Amerika Serikat tersebut tidak mau mengikuti aturan dan hengkang dari negaranya. 

Sebelumnya Australia sudah membuat peraturan yang membuat Google dan Facebook untuk membayar media lokal atas penggunaan konten artikelnya yang dimuat dalam layanannya. 

1. Adanya isu hengkangnya Google dari Australia

Bing Siap Gantikan Jika Google Hengkang dari AustraliaKantor Pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. instagram.com/expattravel/

Belakangan ini terdapat isu apabila layanan mesin pencari Google berencana untuk hengkang dari Australia. Rumor tersebut dipicu lantaran Google dan Facebook menolak keras regulasi dari Pemerintah Australia yang diharuskan untuk membayar setiap artikel dari media lokal Australia yang tayang dalam laman pencariannya, dikutip dari RT

Sebelumnya Google mengklaim apabila diberlakukan aturan pembayaran tersebut maka akan membuat layanannya tidak menguntungkan secara finansial. Bahkan perusahaan mesin pencari terbesar di dunia tersebut memberikan peringatan jika akan menghentikan layanan mesin pencari populernya di Australia jika regulasi tersebut disetujui.

2. Pemerintah Australia sudah menghubungi Microsoft

Bing Siap Gantikan Jika Google Hengkang dari AustraliaPM Australia, Scott Morisson dan PM Jepang, Yoshihide Suga saat bertemu di Tokyo. twitter.com/JPN_PMO/

Melansir dari Reuters, PM Australia, Scott Morrison dan CEO Microsoft, Satya Nadella sudah membicarakan mengenai peraturan baru tersebut. Kemudian Morrison setuju untuk meningkatkan penggunaan Bing di Australia yang selama ini menjadi mesin pencari kedua terbanyak digunakan di negaranya. 

Selain itu, PM Scott Morrison mengatakan jika, "Saya bilang padamu, Microsoft cukup percaya diri ketika saya berbicara dengan Satya. Kami hanya ingin aturan dalam dunia digital agar sama seperti yang ada di dunia nyata, di dunia fisik"

Sedangkan juru bicara Microsoft telah mengonfirmasi penyelenggaraan diskusi tapi menolak komentar yang ada karena perusahaannya tidak secara langsung terlibat dalam hukum tersebut. Ia juga mengatakan,

"Kami mengenali pentingnya antusias sektor media dan ketertarikan publik pada jurnalisme dalam sebuah demokrasi dan kami mengenali tantangan-tantangan yang dihadapi oleh dunia media selama bertahun-tahun melewati perubahan model bisnis dan preferensi konsumen"

Baca Juga: Google Ancam Hapus Mesin Pencari di Australia 

3. Alotnya negosiasi antara Facebook, Google dan Australia

Peraturan kontroversial tersebut sudah diusulkan sejak Juli 2020 yang berasal dari permintaan Komisi Konsumer dan Kompetisi Australia (ACCC). Komisi tersebut menemukan bahwa media di Australia menggantungan besarnya proporsi referensi dari Google dan Facebook, tetapi media tersebut hanya mendapatkan sedikit keuntungan dari perusahaan asal AS tersebut.

Atas regulasi ini, Facebook memaksa Canberra untuk memberikan waktu negosiasi selama enam bulan lamanya. Sementara Google memberikan arahan untuk membicarakan masalah ini, tetapi Google menyebutkan apabila hukum di Australia tidak adil lantaran tidak memperhitungkan permasalahan dalam perusahaannya, dilaporkan dalam RT

Pada Januari ini, pihak Washington memberikan usulan Canberra untuk mempertimbangkan ulang rancangan regulasi tersebut. Serta memberikan usulan untuk menggantinya dengan kompensasi sukarela. 

Baca Juga: Google Ancam Hapus Mesin Pencari di Australia 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya