Bolivia: Jeanine Anez Ditahan Atas Aksi Kudeta

Dijerat atas hasutan untuk melengserkan Evo Morales

La Paz, IDN Times - Pada Sabtu (13/03/2021) mantan presiden sementara Bolivia, Jeanine Áñez resmi ditahan atas kasus kudeta Evo Morales pada tahun 2019. Bahkan politisi beraliran konservatif tersebut sempat dijerat atas aksi terorisme dan menggaungkan konspirasi di publik Bolivia. 

Lengsernya Evo Morales dari kursi presiden di tahun 2019 menyulut krisis politik berkepanjangan di Bolivia hingga berakhir usai terpilihnya Luis Arce pada pilpres tahun 2020. 

1. Jeanine Anez langsung ditangkap di kediamannya

Pada Sabtu (13/03/2021) presiden sementara Bolivia Jeanine Anez ditahan terkait dengan kudeta dan berujung pelengseran Evo Morales dari kursi kepresidenan. Anez yang memimpin Bolivia selama hampir satu tahun dituding menyebarkan hasutan yang menyebabkan kerusuhan dan krisis politik di negara Amerika Selatan tersebut. 

Melansir dari Al Jazeera, menurut Menteri Pemerintahan, Carlos Eduardo del Castillo mengungkapkan dalam cuitan Twitternya jika, "Saya menginformasikan pada rakyat bahwa Ny. Jeanine Anez sudah ditangkap dan saat ini sudah ada di tangan polisi."

Bahkan Jeanine Anez ditangkap pada pagi hari langsung dari rumahnya di Trinidad. Kemudian ia diterbangkan ke La Paz untuk menjalani hukumannya yang diajukan oleh pihak persekutor negara. 

2. Beberapa pihak mengecam aksi penahanan Jeanine Anez

Mengutip dari AP News, penangkapan Jeanine Anez menyebut tindakan ini sebagai aksi ilegal dan ia juga berkata pada reporter jika, "Ini merupakan tindak kekerasan. Tidak ada kudeta tapi hanya suksesi konstitusional." Bahkan dari dalam tahanan di La Paz, Anez juga menghubungi Organisasi Negara Amerika dan Uni Eropa untuk mengevaluasi apa yang ia sebut penahanan secara ilegal.

Sementara itu, kandidat presiden Carlos Mesa yang kalah dalam dua kali pilpres oleh Evo Morales menyebutkan jika tindakan ini ilegal dan berkata, "Ini bukan keadilan, melainkan mereka mencari cara untuk mencabik-cabik oposisi dengan membuat kesalahan narasi kudeta untuk mendistraksi dari sebuah kesalahan."

Di samping itu, pihak Pengawas HAM Amerika, Jose Miguel Vivanco mengatakan bahwa penahanan terhadap Anez dan menterinya tidak memiliki bukti-bukti akurat yang menyebutkan jika ia berkomitmen terhadap aksi terorisme.

Baca Juga: Presiden Sementara Bolivia Jeanine Anez Mundur Jadi Capres

3. Dua menteri masa kepemimpinan Anez ikut ditahan

Selain Anez, terdapat dua menteri dalam kepemimpinannya yang ikut ditahan sejak Jumat (12/03/2021). Dua menteri tersebut adalah Alvaro Coimbra. merupakan mantan menteri hukum yang membantu dalam proses persekusi Evo Morales. Selain itu ada menteri pertahanan dan beberapa pejabat lainnya yang dituding ikut terlibat dalam aksi Anez tersebut. 

Melansir dari France24, atas aksi penahanan Jeanine Anez ini ia juga menyebutkan dalam akun Twitternya bahwa, "Partai MAS telah memutuskan untuk kembali ke gaya kepemimpinan kediktatoran. Ini sangat disayangkan karena Bolivia tidak membutuhkan diktator, tapi Bolivia butuh kebebasan dan solusi."

Adanya aksi penahanan Anez ini berdampak meningkatkan tensi antar dua kubu politik di Bolivia. Bahkan aksi ini disebut dapat membahayakan kestabilan politik di negara Amerika Selatan tersebut. 

Baca Juga: Presiden Sementara Bolivia Jeanine Anez Mundur Jadi Capres

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya