Bom Bunuh Diri Meledak di Kejaksaan Montenegro 

Hoaks seputar bom bunuh diri berseliweran di Montenegro

Jakarta, IDN Times - Bom bunuh diri meledak di depan Kantor Kejaksaan Montenegro di Podgorica pada Jumat (3/3/2023). Pelaku terorisme diperkirakan membawa granat tangan yang diledakkan di depan pintu gedung tersebut. 

Sejak tahun lalu, warga Montenegro terus diteror oleh ancaman bom hoaks di sekolah dan tempat umum lainnya. Akibatnya, pemerintah setempat sempat memberlakukan kegiatan belajar mengajar online selama seminggu untuk menghindari aksi terorisme. 

1. Pelaku diduga sengaja aktifkan bom di depan Kantor Kejaksaan

Identitas pelaku bom bunuh diri adalah Mladen Bulatovic, berasal dari Podgorica. Ia diketahui membawa sebuah granat dan meledakkannya tepat pada pukul 11.35 waktu setempat. 

Dilaporkan RFE/RL, Bulatovic mengaktifkan sebuah bom tepat berada di depan pintu masuk Kantor Kejaksaan Podgorica. Padahal, ia tidak memiliki jadwal persidangan pada waktu tersebut. 

Sejak tahun lalu, Bulatovic sudah dihukum untuk bekerja demi kepentingan publik atas aksi kriminalnya. Sebelumnya, ia dikenal karena sering keluar masuk penjara.

Baca Juga: Belgia Tangkap Warga China yang Diduga Selundupkan Pekerja Seks

2. Lima orang yang terluka

Juru bicara Polisi Montenegro, Carna Rastoder, mengatakan insiden ini mengakibatkan seorang tewas, yakni pelaku pemboman. Sedangkan korban luka-luka berjumlah lima orang. 

"Untuk saat ini, kami memiliki informasi bahwa lima orang terluka akibat pemboman ini," kata Rastoder tanpa memberikan keterangan lebih lanjut. 

Kemudian, polisi mengutarakan bahwa orang yang terluka telah dilarikan ke rumah sakit terdekat. Aparat pun mengatakan bahwa para korban tidak mengalami luka serius. 

3. Rentetan ancaman bom sudah disebarkan di Montenegro

Beberapa hari terakhir, Montenegro digemparkan oleh kabar bohong terkait serangan bom. Bahkan, gedung Kantor Kejaksaan Tinggi Montenegro di Podgorica harus dievakuasi sebab salah satu hakim menerima ancaman bom lewat email pada Kamis (2/3/2023). 

Sehari sebelumnya, gedung parlemen lokal di Podgorica sudah dievakuasi akibat munculnya ancaman bom. Namun, polisi mengonfirmasi bahwa ancaman itu palsu dan disebarkan oleh seorang anak kecil berusia 10 tahun, dilaporkan Balkan Insight.

Perdana Menteri Dritan Abazovic mengungkapkan bahwa investigasi akan terus dilanjutkan. Ia pun meminta warga untuk tidak panik dan menyerukan agar tidak tegang. 

Meski rentetan ancaman bom palsu terus terjadi di kawasan Balkan Barat pada Maret tahun ini, hanya segelintir dari pelaku pengiriman email ancaman bom ke sekolah, universitas, bandara, dan kejaksaan tersebut yang ditangkap.

Baca Juga: Intelijen Inggris Terbukti Lalai Cegah Teror Bom di Konser Manchester 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya