Brasil dan Paraguay Kerja sama Lawan Aksi PCC di Perbatasan

Adanya perselisihan geng di perbatasan Brasil-Paraguay

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Paraguay dan Brasil pada Selasa (12/10/2021) sudah mengumumkan kerja sama aparat kepolisian kedua negara khusus di perbatasan Ponta Porã-Pedro Juan Caballero. Hal ini dilakukan lantaran tingginya kasus kekerasan dan pembunuhan di perbatasan kedua negara dalam beberapa minggu terakhir. 

Pada Sabtu (9/10/2021) seorang anak Gubernur Amambay, Paraguay bernama Haylee Carolina Acevedo Yunis (21) tewas ditembak orang tak dikenal bersama tiga orang temannya. Pada hari yang sama, seorang anggota parlemen di Ponta Porã, Brasil bernama Farid Charbell Badaoui Afif juga ditemukan tewas dengan luka tembak. 

1. Kerja sama dilakukan untuk mengungkap kasus kekerasan di perbatasan

Kerja sama antara kepolisian Brasil dan Paraguay ini dilakukan demi mengungkap siapa sebenarnya pelaku pembunuhan di Pedro Juan Caballero dan Ponta Porã dalam beberapa waktu belakangan ini. 

Selain itu, kepolisian Paraguay juga tengah menyelidiki keterkaitan kasus pembunuhan calon politisi di wilayahnya dengan sejumlah aksi kriminal yang dilakukan oleh PCC (Primer Comando de la capital), yang dikenal sebagai geng kriminal terbesar di Brasil. 

Berdasarkan kerja sama ini, maka investigasi yang dilakukan akan menggunakan cara yang sama dari kepolisian Brasil untuk menangkap salah satu petinggi PCC pada bulan Maret lalu, dilaporkan dari laman The Rio Times

Pasalnya, geng kriminal besar itu dianggap tengah berupaya menguasai sejumlah area di perbatasan Brasil-Paraguay. Hal ini dibuktikan dengan semakin tingginya kasus penembakan dari orang tak dikenal yang mengancam keselamatan warga sipil di perbatasan kedua negara. 

2. PCC gunakan perbatasan untuk menyirimkan narkoba ke Brasil, Eropa dan Afrika

Brasil dan Paraguay Kerja sama Lawan Aksi PCC di PerbatasanPerbatasan Brasil-Paraguay di Ponta Porã. (twitter.com/AndyVermaut)

Baca Juga: Penyerang Asal Brasil Bruno Silva Dihukum Potong Gaji Oleh PSIS

Pintu perbatasan Brasil-Paraguay yang meliputi kota Ponta Porã dan Pedro Juan Caballero menjadi salah satu lokasi penting dalam aksi penyelundupan narkoba internasional. Pintu ini menjadi rute utama kokain dan marijuana dari Bolivia dan Paraguay menuju ke wilayah tenggara Brasil. 

Nantinya, narkoba itu akan digunakan untuk menyuplai permintaan di Brasil dan bahkan diselundupkan ke negara-negara di Eropa dan Afrika. Sementara, untuk pengiriman narkoba ke Eropa dan Afrika akan dilakukan melalui pelabuhan Santos, Sao Paulo dan Paranagua di Parana, dikutip dari BBC

Dilaporkan dari El Pais, PCC memiliki ambisi kuat dalam menguasai perbatasan Brasil-Paraguay, terutama setelah berhasil membunuh seorang penyelundup narkoba bernama Jorge Rafaat Toumani (56) atau yang dijuluki dengan raja perbatasan di tahun 2016. 

Selain PCC, terdapat geng kriminal besar lain yang mengincar area perbatasan Ponta Porã-Pedro Juan Caballero, yakni Comando Vermelho. Adanya kelompok kriminal asal Rio de Janeiro itu membuat area perbatasan kedua negara makin berbahaya dan ketidakstabilan keamanan.

3. Sudah ada 160 orang tewas di perbatasan Brasil-Paraguay

Dilansir dari The Rio Times, adanya perselisihan terkait perebutan rute penyelundupan narkoba dari organisasi kriminal itu telah mengakibatkan ratusan orang tewas. Bahkan diketahui pada tahun ini sudah ada 160 orang yang tewas dibunuh di perbatasan Brasil-Paraguay. 

Berdasarkan data kepolisian, sebanyak 74 orang di antaranya tewas di teritori Brasil, tepatnya pada sepuluh daerah di negara bagian Matto Grosso do Sul. Sementara itu, 86 korban dilaporkan tewas di wilayah Paraguay yang tersebar di enam daerah yang berada di sekitar perbatasan. 

Dikutip dari BBC, organisasi kriminal PCC sudah melakukan aksinya di Paraguay sejak lebih dari 10 tahun lalu. Namun aksi kriminalnya baru dilangsungkan secara intens dalam beberapa tahun belakangan ini dan melakukan bekerja sama dengan geng-geng kriminal lokal. 

Bahkan menurut jurnalis Josmar Jozino dalam blog UOL menyebutkan jika geng penyelundup narkoba asal Sao Paulo itu memiliki sekitar 174 anggota di sekitaran area perbatasan Brasil-Paraguay. 

Baca Juga: Brasil: Penyakit Sapi Gila, Ekspor Daging ke China Ditunda

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya