Brasil Hapus Ratusan Akun Twitter untuk Cegah Serangan di Sekolah

Adakan operasi khusus cegah kekerasan di sekolah

Jakarta, IDN Times - Kementerian Keadilan Brasil (MJSP) memerintahkan penghapusan 270 akun Twitter pada Senin (10/4/2023). Ratusan akun itu dihapus karena menyebutkan tagar yang berkaitan dengan kasus serangan sekolah di seluruh Brasil. 

Pemberlakuan Operasi Keamanan Sekolah ini dilakukan setelah berlangsungnya insiden serangan di sebuah taman kanak-kanak di Blumenau, Santa Catarina. Kejadian tersebut mengakibatkan setidaknya empat orang anak yang berusia antara 4-7 tahun tewas di tempat.

Baca Juga: 4 Fakta Panglima Militer Brasil yang Dipecat karena Terlibat Kerusuhan

1. Pemilik akun diinvestigasi soal kemungkinan serangan ke sekolah

MJSP mengungkapkan bahwa tagar tersebut berisikan kata kunci atau istilah yang diasosiasikan dengan informasi terkait serangan ke sekolah, dilansir Merco Press. Pihaknya juga sudah menginvestigasi penulis dan pemilik akun tersebut. 

Investigasi ini juga menghasilkan penangkapan tujuh senjata api yang diduga digunakan dalam melakukan serangan ke sekolah. Selain itu, otoritas setempat juga sudah meminta TikTok untuk menghapus dua akun yang menyebarkan konten yang bertujuan menakut-nakuti keluarga korban. 

Direktorat Intelijen dan Operasi Integrasi dari Sekretariat Keamanan Publik Brasil berhasil mengidentifikasi lebih dari 80 profil media sosial yang dihapus. Akun tersebut diketahui melanggar kebijakan yang ada di dalam platform media sosial. 

MJSP menyebut bahwa Operasi Keamanan Sekolah ini sudah menggelontorkan dana sebesar 150 juta real Brasil (Rp440 miliar) dalam membantu patroli keamanan sekolah di seluruh Brasil. 

Baca Juga: Menteri Lingkungan Brasil Menyerukan Jair Bolsonaro untuk Diselidiki

2. Adakan operasi untuk memantau ancaman dari internet

Kepala Sekretariat Keamanan Publik, Tadeu Alencar pada Kamis (6/4/2023) menyebut bahwa Operasi Keamanan Sekolah ini menintegrasikan aparat keamanan antarnegara bagian dan MJSP yang berfungsi unutk melawan gelombang kriminalitas di sekolah. 

"Menghadapi permasalahan seperti ini yang berdampak pada negara. Kami harus bersatu dan saling membantu. Kami harus mengumpulkan energi yang besar karena terdapat kemarahan, keributan, tapi ada pula tanggung jawab dalam melawan ini," paparnya. 

Polisi Kejahatan Siber di area tertentu Brasil telah memonitor ancaman di internet yang berkaitan dengan kemungkinan serangan di sekolah. Data yang didapat kemudian dianalisis oleh Cyber Operations Laboratory (Ciberlab) terkait kasus ini dalam beberapa hari ke depan dalam waktu 24 jam. 

Seluruh penduduk yang menerima laporan ancaman soal keamanan sekolah dan murid dapat langsung melaporkannya ke situs resmi milik MJSP. Penyelenggaraan ini juga bekerja sama dengan SaferNet Brazil yang bekerja untuk mempromosikan hak asasi manusia (HAM). 

Baca Juga: 15 Orang Tewas Akibat Serangan Bom di Sekolah Islam Afghanistan

3. Serangan di sekolah Blumenau sebabkan tewasnya 4 siswa

Pekan lalu, seluruh publik Brasil dikejutkan dengan serangan di sebuah taman kanak-kanak di Blumenau, Santa Catarina. Pelaku diketahui merupakan seorang laki-laki berusia 25 tahun yang memanjat pagar dengan membawa kapak. 

Pelaku yang awalnya melarikan diri akhirnya menyerahkan diri kepada polisi setelah melangsungkan aksinya. Menurut aparat kepolisian, pelaku pernah terlibat dalam kasus kriminal, ia bahkan pernah menikam ayah angkatnya sendiri pada Maret 2021. 

Insiden ini mengakibatkan empat anak berusia 4-7 tahun tewas di tempat. Sedangkan lima anak lainnya mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif, dilansir Reuters.

Orangtua murid yang mendengar kejadian ini langsung bergegas ke sekolah untuk mengetahui keadaan anaknya. Sejumlah polisi dan petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian untuk menginvestigasi insiden ini. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya