Brasil Tolak Bantuan Penanganan Banjir Bandang dari Argentina

Sebut bantuan Argentina tidak diperlukan di Brasil

Jakarta, IDN Times - Presiden Brasil Jair Bolsonaro pada Kamis (30/12/2021) mengungkapkan penolakan terhadap tawaran bantuan kemanusiaan dari Argentina. Padahal, bantuan kemanusiaan itu sekiranya diperlukan untuk membantu penanganan korban bencana banjir yang melanda Negara Bagian Bahia. 

Di saat yang bersamaan, Bolsonaro juga menyebut bila bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Argentina itu tidak diperlukan bagi Brasil. Namun, terdapat dugaan bahwa penolakan ini disebabkan oleh perseteruan antara Bolsonaro dan Alberto Fernandez. 

1. Bolsonaro sebut tim asal Argentina hanya membantu sedikit penanganan bencana banjir Bahia

Dikutip dari Buenos Aires Times, Presiden Bolsonaro mengungkapkan bila bantuan yang diberikan Argentina tidak cukup untuk membantu Brasil. Bahkan, ia juga menyebut jika bantuan 10 orang tenaga ahli hanya akan menambah biaya Brasil menangani masalah ini. 

"Saya berterima kasih kepada Presiden Alberto Fernandez terkait tawaran ini, tapi 10 orang tidak akan cukup untuk membantu kami, mungkin mereka hanya akan membantu sedikit. Seluruh tugas penanganan bencana sudah ditangani oleh institusi di Brasil, termasuk Angkatan Bersenjata dan Pemadam Kebakaran" ujar Bolsonaro. 

"Ini akan sulit bagi kami karena tim bantuan itu harus diperlakukan dengan baik, ditempatkan di tempat akomodasi khusus, transportasi dan lainnya. Kami sudah memiliki para ahli khusus misi tersebut di Brasil" tambahnya.

Di sisi lain, Kemenlu Brasil sudah mengirimkan ke Kedubes Argentina di Brasilia bahwa Pemerintah Federal sudah memiliki seluruh staf dan sumber daya finansial yang cukup dalam menangani bencana banjir ini. 

"Pada bencana yang semakin memburuk ini, memang memungkinkan untuk dibutuhkannya bantuan lainnya. Pemerintah Brasil mungkin dapat menerima bantuan yang ditawarkan Argentina dari Komisi Helm Putih, yang sudah dikenal luas" ujar pihak Kemenlu, dalam laman Mercopress

2. Gubernur Bahia sudah meminta bantuan melalui sosial media

Baca Juga: Brasil: Banjir Tewaskan 20 Orang, 72 Kota Berstatus Darurat

Pada Senin (27/12/2021) Dubes Argentina di Brasilia, Daniel Scioli sudah menawarkan bantuan kepada Pemerintah Brasil untuk melawan dampak bencana banjir bandang akibat tingginya curah hujan di Bahia. 

"Kami akan memberikan bantuan disinfektan dan penjernih air bersih kepada Pemerintah Federal Brasil dan Pemerintah Bahia. Selain itu, kami akan mengirimkan tenaga profesional yang ditempatkan di shelter UNHCR" kata Scioli, dalam laman Buenos Aires Times

Pengiriman 10 tenaga profesional yang memiliki spesialisasi di bidang air, sanitasi, logistik dan dukungan psikososial untuk korban bencana banjir sudah dikirim oleh Argentina. Bahkan, permintaan itu dilayangkan langsung oleh Gubernur Bahia, Rui Costa beberapa waktu lalu lewat sosial media miliknya. 

"Dengan penanganan bersama, kita akan bisa menangani momen terberat ini. Sekarang tim bantuan Argentina sedang menunggu otorisasi dari Kementerian Luar Negeri, sehingga mereka dapat datang ke Bahia. Saya berterima kasih pada Argentina dan meminta Pemerintah Federal untuk mempercepat otorisasi dari misi luar negeri" ungkap Costa. 

3. Penolakan diduga akibat perseteruan antara Bolsonaro dan Alberto Fernandez

Selama dua tahun terakhir, hubungan Brasil yang dipimpin Bolsonaro dengan Argentina terlihat sangat dingin. Hal ini berlangsung setelah terpilihnya Presiden Alberto Fernandez di tahun 2019 yang dikenal sebagai pemimpin sayap kiri. Bahkan, pemimpin sayap kanan Brasil itu pernah menyebut Fernandez sebagai bandit merah.

Selain itu, Alberto Fernandez juga dikenal sebagai sosok sekutu dekat rival utama Bolsonaro, yakn eks Presiden Luiz Inácio Lula da Silva. Pasalnya, ia digadang-dagang akan ikut pilpres dan disebut akan menang mudah. 

Dilaporkan dari Reuters, hubungan Bolsonaro dengan Gubernur Bahia juga tidak akur lantaran kepala daerah sayap kiri itu kerap melontarkan kritik kepada presiden, termasuk dengan meminta bantuan penanganan bencana banjir Bahia dari luar negeri. 

Presiden Bolsonaro juga diketahui sudah cukup cepat dalam menangani masalah bencana banjir Bahia dengan mengirimkan beberapa menterinya. Bahkan, ia juga sudah mengerahkan seluruh sumber daya untuk memberikan bantuan korban terdampak dan merekonstruksi jalan di Bahia.

Kendati demikain, presiden berusia 66 tahun itu tetap mendapatkan kritik lantaran tetap menyempatkan liburan di Brasil selatan di tengah situasi bencana banjir di Bahia, dilansir dari Buenos Aires Times

Baca Juga: Brasil: Banjir Tewaskan 20 Orang, 72 Kota Berstatus Darurat

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya