Brasil Umumkan Vaksin Nasional Pertamanya: Butanvac

Dibuat dengan metode yang lebih murah

Sao Paulo, IDN Times - Pemerintah Brasil mengumumkan produk vaksin buatan dalam negeri yang dinamai Butanvac. Vakin yang dikembangkan oleh Institut Butantan di Sao Paulo tersebut sudah meminta perijinan Anvisa untuk segera melangsungkan uji klinis tahap pertama. 

Bahkan rencanaya vaksin buatan dalam negeri Brasil ini akan diproduksi massal hingga puluhan sampai ratusan juta dosis apabila sudah menyelesaikan tiga tahapan uji klinis pada manusia. 

1. Butanvac diperkenalkan langsung oleh Gubernur Sao Paulo

Pada Jumat (26/03/2021) Gubernur Sao Paulo, Joao Doria mengumumkan secara langsung vaksin buatan dalam negeri Brasil pertama yang dinamai Butanvac. Vaksin buatan Institut Butantan ini akan menjalani uji klinis tahap pertama pada manusia dan diperkirakan dapat selesai uji klinis terakhir pada bulan Juli nanti. 

Melansir dari Infobae, Gubernur Sao Paulo Joao Doria mengatakan dalam konferensi persnya di kantor pusat laboratorium Sao Paulo mengatakan, "Ini adalah pengumuman bersejarah kepada dunia. Vaksin nasional 100 persen dengan tes yang menjanjikan dan hasil kerja dari institusi yang sudah memiliki pengalaman 120 tahun dan menjadi produser vaksin terbesar di belahan Bumi bagian Selatan."

Menurut Direktur Institut Butantan, Dimas Covas mengatakan jika Butanvac sebelumnya sudah memulai proses pengembangan selama satu tahun lamanya, tepatnya pada 26 Maret 2020. Bahan mentah yang digunakan dalam pengembangan vaksin menggunakan bahan mentah dan teknologi yang sama dalam pembuatan vaksin flu, dilansir dari G1

2. Dikhususkan untuk melawan varian COVID-19 asal Amazon P1

Brasil Umumkan Vaksin Nasional Pertamanya: ButanvacVaksin Butanvac hasil pengembangan Institut Butantan di Sao Paulo, Brasil. instagram.com/butanvac.oficial/

Mengutip dari O Globo, dalam mengembangkan vaksin Butanvac, Institut Butantan akan menggunakan vaksin flu dengan telur ayam beserta embrio di dalamnya. Kemudian telur ayam berembrio akan disuntikkan virus wabah Newcastle dengan protein coronavirus. Setelah itu, telur akan menjalani inkubasi selama tiga hari dan virus akan berkembang biak, sehingga akan dilakukan inaktivasi virus. 

Selama ini vaksin Butanvac sudah menjalani proses penelitian yang diujikan kepada hewan. Bahkan menurut direktur Institut Butantan, Dimas Covas mengatakan jika pengujian menunjukkan hasil yang menjanjikan apabila dibandingkan vaksin yang sudah ada. 

Di samping itu, Covas juga berarguman bahwa pengembangan vaksin tersebut mengutamakan pada varian baru COVID-19 asal Amazon bernama P1. Bahkan diketahui hasilnya menunjukkan bahwa vaksin baru tersebut memiliki respon sistem imun yang baik, dikutip dari G1.

Baca Juga: Tak Sertakan Charger di iPhone 12, Brasil Denda Apple

3. Akan diproduksi massal hingga ratusan juta dosis

Vaksin Butanvac setelah menjalani proses pengujian rencananya akan diproduksi secara massal. Bahkan Institut Butantan sebagai pemroduksi sudah memiliki kapasitas produksi hingga 160 juta dosis dalam setahun. Apabila dalam pengujian menunjukkan hasil positif, Butantan akan memulai produksi berskala besar sebanyak 40 juta dosis pada bulan Mei. 

Institut Butantan akan menjadi produsen utama dalam konsorsium internasional yang sebesar 85 persen produksi. Di samping lembaga di Sao Paulo tersebut, Butanvac juga akan diproduksi oleh Institut Vaksin dan Biologi Medis di Vietnam dan Organisasi Farmasi Pemerintah Thailand, dilansir dari O Globo

Melalui metodenya menggunakan telur berembrio yang lebih murah, maka Butanvac diperkirakan akan menjadi vaksin yang berdampak besar pada dunia internasional. Nantinya Butanvac akan menjadi vaksin yang digunakan pada negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, dikutip dari Infobae

Melansir dari G1, hingga kini Brasil sudah memiliki 11 proyek kandidat vaksin COVID-19 dalam negeri. Semua kandidat vaksin tersebut dikembangkan oleh universitas dan institusi penelitian milik negara di Brasil. 

Baca Juga: Tak Sertakan Charger di iPhone 12, Brasil Denda Apple

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya