Brasil Lakukan Penelitian Vaksinasi Seluruh Penduduk Kota Serrana

Teliti keampuhan vaksin CoronaVac buatan Sinovac

Sao Paulo, IDN Times - Pemerintah Sao Paulo melakukan ambisi vaksinasi terbesar dengan mengimunisasi seluruh warga di kota Serrana. Proyek ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan vaksin CoronaVac buatan Sinovac dalam melindungi warga dari transmisi COVID-19. 

Nantinya Institut Butantan akan melakukan penelitian lebih lanjut terkait keampuhan vaksin asal Tiongkok tersebut. Sedangkan kota Serrana dipilih karena menjadi salah satu kota paling terdampak di Brasil.

1. Vaksinasi seluruh penduduk dewasa di kota Serrana

Brasil Lakukan Penelitian Vaksinasi Seluruh Penduduk Kota SerranaAntrean warga untuk ikuti program vaksinasi massal di Serrena, Brasil. (twitter.com/npyoficial)

Pada hari Minggu (11/04/2021) Pemerintah Brasil telah selesai melakukan vaksinasi kepada seluruh penduduk berusia di atas 18 tahun di kota Serrana yang masuk negara bagian Sao Paulo. Proyek ini dilakukan di kota Serrana lantaran sebelumnya sempat menjadi salah satu kota paling terdampak COVID-19. 

Proyek berjuluk Proyek S (Serrana) ini dilakukan sebagai ambisi dari pemerintah setempat untuk memvaksinasi seluruh penduduk dan melihat keampuhan vaksin CoronaVac dalam menangkal penularan COVID-19. Sekitar 28 ribu penduduk dari total 45 ribu penduduknya sudah divaksinasi dengan vaksin buatan Sinovac, dilansir France24

Proses vaksinasi dimulai dari penduduk usia lanjut dan kemudian penduduk usia muda secara berangsur. Sebelum vaksinasi penduduk perempuan juga diharuskan tes untuk mengetahui kemungkinan kehamilan dalam interval pengaplikasian suntikan dosis vaksin pertama dan kedua, dilansir dari G1

Baca Juga: WHO: 87 Persen Lebih Pasokan Vaksin COVID-19 Masuk ke Negara Kaya

2. Serrana dipilih karena strategis dan menjadi kota paling terdampak pandemik

Pelaksanaan Proyek S ini sudah berlangsung selama satu bulan sejak dimulai akhir Februari lalu dan memanfaatkan gedung sekolah sebagai pusat vaksinasi. Sedangkan setelah semua penduduk mendapatkan suntikan pertama dan kedua, nantinya dokter dan infektologis dari Institut Butantan akan mengoordinasikan penelitian yang nantinya bisa menggambarkan kondisinya. 

France24 melansir, kota Serrana selama ini merupakan kota tempat tinggal, di mana penduduknya setiap hari pergi ke daerah lain untuk bekerja, terutama ke kota Ribeirao Preto. Ketika awal pandemik, tes massal dilakukan dan menunjukkan bahwa kota tersebut memiliki persentase tinggi penularan COVID-19. Selain itu, lokasinya yang tak jauh dari Universitas Sao Paulo di Ribeirao Preto menjadi alasan utama dipilihnya kota itu sebagai lokasi penelitian.

Menurut kepala Rumah Sakit Serrana sekaligus koordinator Proyek S, Marcos Borges mengatakan jika, "Serrana terbagi menjadi 25 area kecil. Maka nantinya kita akan menganalisis sebaran imunologi di setiap area untuk menentukan proses vaksinasi massal dan membantu mencapai kekebalan kemunitas dan mengurangi kasus parah dan kematian." 

3. Turunnya kasus COVID-19 di Serrana belakangan ini

Mengutip BioBioChile, setelah sepuluh hari terakhir menunjukkan tidak adanya warga yang diintubasi akibat terinfeksi COVID-19 di Serrana. Sedangkan walikota Serrana, Leo Capitelli mengatakan hal tersebut bisa disebabkan imunisasi massal. Ia juga mengatakan bahwa, 

"Kami sudah melihat penurunan signifikan terhadap penurunan pasien di pusat-pusat kesehatan, terutama terkait kasus parah. Namun kami masih tidak bisa mengaitkan dengan vaksinasi, tapi kami percaya bahwa karena imunisasi akan memberikan kami harapan yang lebih baik." 

Kini peneliti di Institut Butantan akan melakukan pengawasan kepada penduduk di Serrana selama satu tahun ke depan untuk mengetahui efikasi dan durabilitas vaksin Tiongkok tersebut. Serta untuk mengetahui keampuhan vaksin CoronaVac dalam menangkal varian P1 asal Amazon.

Sedangkan hasil penelitian epidemiologi ini mungkin dapat berpengaruh terhadap strategi melawan COVID-19 di Brasil atau seluruh dunia. Bahkan Israel juga menunjukkan ketertarikan dalam proyek ini dan sedang membangun kolaborasi internasional dengan ilmuwan di Institut Butantan, dikutip dari France24

Baca Juga: WHO Tegaskan Pandemik COVID-19 Masih Jauh Dari Akhir

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya