Bulgaria Bantah Polisinya Tembak Pengungsi Suriah di Perbatasan

Krisis migran di perbatasan Bulgaria-Turki terus berlanjut

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Bulgaria membantah tuduhan bahwa polisi perbatasan menembak seorang pencari suaka asal Suriah di perbatasan Turki. Pernyataan ini diungkapkan pada Selasa (6/12/2022), setelah beredarnya video seorang pemuda 19 tahun tertembak di bagian lengannya. 

Pada November lalu, seorang polisi Bulgaria ditemukan tewas di perbatasan Turki dengan luka tembak. Menurut keterangan otoritas setempat, polisi berusia 30 tahun itu tengah berpatroli di Desa Golyam Dervent dan melihat adanya kawat rusak yang diduga akibat ulah migran. 

Baca Juga: Inflasi Melonjak, Warga Bulgaria Tuntut Kenaikan Upah Minimum 

1. Tidak ada bukti jelas siapa yang menembak pengusi Suriah

Bantahan ini disampaikan oleh Jaksa Agung Ivan Geshev dalam konferensi pers. Ia menambahkan tidak ada bukti bahwa pengungsi Suriah itu ditembak oleh polisi perbatasan Bulgaria. 

"Kelompok migran yang masuk secara ilegal ke Bulgaria kembali ke teritori Turki setelah melihat keberadaan polisi perbatasan. Saat itu terjadi tindakan agresif dan kekerasan fisik kepada polisi. Terdapat polisi yang mengalami luka akibat lemparan batu dan kerusakan kendaraan polisi," tutur Geshev, dikutip RFE/RL.

"Situasi 2 bulan lalu, diharapkan tidak terjadi lagi karena warga Bulgaria tidak pantas mendapatkannya. Bulgaria adalah negara Eropa dan selalu menggunakan standar Eropa," imbuhnya. 

Pada saat itu diketahui terdapat kerusuhan yang melibatkan polisi perbatasan dan migran yang berupaya melintas ke Bulgaria. Polisi disebut berhasil menghadang 65 orang yang hendak menyeberang ke teritori negaranya. 

Baca Juga: Rusia Terapkan Sanksi ke Industri Militer Bulgaria

2. Demerdzhiev tuding migran sebabkan kekacauan di perbatasan

Menanggapi hal ini, Menteri Dalam Negeri Bulgaria, Ivan Demerdzhiev mengungkapkan bahwa tidak ada bukti yang memperlihatkan tembakan itu dari aparat kepolisian. Ia menyebut bahwa investigasi yang dilakukan beberapa media independen itu bias. 

"Tidak ada bukti yang memperlihatkan insiden ini ditembakkan oleh aparat kepolisian perbatasan Bulgaria atau petugas aktif di lapangan yang melanggar hak asasi manusia kepada siapa pun," papar Demerdzhiev. 

Ia juga menambahkan bahwa insiden pada Sabtu (3/12/2022) itu disebabkan oleh pengungsi yang menunjukkan tindakan buruk kepada petugas. Mereka melempari aparat kepolisian dengan baru dan merusak sejumlah fasilitas. 

Pihak Kemendagri menyebut bahwa dalam video tersebut tidak jelas dari arah mana tembakan itu mengenai Abdullah El-Rustum. Pihaknya menegaskan bahwa investigasi menunjukkan tembakan itu bukan berasal dari teritori Bulgaria. 

Baca Juga: Musim Dingin, 2 Bayi Meninggal di Kamp Pengungsi Suriah

3. Uni Eropa minta Bulgaria adakan investigasi mendalam

Komisi Eropa pada Selasa mendesak Bulgaria mengadakan investigasi mendalam terkait tudingan polisi Bulgaria menembak pengungsi asal Suriah. Pihaknya juga berharap Bulgaria mengumumkan hasil investigasi dengan transparan.

"Kami menerima semua tudingan terkait kesalahan yang terjadi di perbatasan Uni Eropa dengan serius. Segala bentuk kekerasan dan hilangnya nyawa tidak dapat diterima begitu saja," ungkap juru bicara Komisi Eropa, Anitta Hipper, dilansir Associated Press.

Video viral tertembaknya pengungsi Suriah di perbatasan Turki-Bulgaria telah menyeruak pada Senin lalu. Potongan video amatir dari ponsel itu memperlihatkan seorang pemuda yang terkapar setelah terdengar suara tembakan. 

Dalam video terpisah, memperlihatkan seorang pemuda yang mengaku bernama Abdullah El Rustum. Ia menuding bahwa polisi perbatasan menembaknya setelah kelompoknya berusaha masuk ke Bulgaria secara ilegal. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya