Bulgaria: Pemilu Parlementer Belum Tunjukkan Pemenang Mutlak

Bulgaria masih dibayangi ketidakpastian politik

Sofia, IDN Times - Pemerintah Bulgaria kembali mengadakan pemilihan umum parlementer pada hari Minggu (11/07/2021). Namun pada pemilu parlementer kali ini masih memberikan ketidakpastian dalam politik Bulgaria lantaran menunjukkan hasil yang sama dengan pemilu April lalu. 

Sebelumnya Pemerintah Bulgaria melangsungkan kembali pemilu perlementer setelah menemui jalan buntu. Pasalnya tidak ada partai yang mau berkoalisi dengan Partai GERB yang dipimpin Boyko Borissov. 

1. Adakan pemilu parlementer kedua di tahun ini

Bulgaria: Pemilu Parlementer Belum Tunjukkan Pemenang MutlakSuasana persiapan pemilu parlementer Bulgaria pada Minggu (11/07/2021). (twitter.com/oscepa)

Pada hari Minggu (11/07/2021) Pemerintah Bulgaria kembali mengadakan pemilu parlementer kedua di tahun ini, setelah adanya kebuntuan berdasarkan hasil pemilu April lalu. Pasalnya beberapa partai pemenang tidak mau berkoalisi dengan Partai GERB yang unggul dalam pemilu, tetapi partai tersebut tidak dapat membentuk pemerintahan sendiri. 

Keengganan beberapa partai pemenang ditengarai banyaknya kasus korupsi pada masa kepemimpinan Boyko Borissov. Selain itu, Borissov juga sudah memimpin Bulgaria selama lebih dari 10 tahun lamanya sejak 2009 lalu dan disebut tidak membawa perubahan di negara Eropa Timur tersebut, dilansir dari DW

2. Partai GERB hanya menang tipis dalam pemilu

Baca Juga: Temui Jalan Buntu, Bulgaria Kembali Adakan Pemilu Parlementer

Sementara itu, hasil sementara pemilu pada Senin (12/07/2021) dari perhitungan 95 persen suara menunjukkan terdapat dua partai yang berimbang. Dua partai yang bersaing ketat adalah Partai GERB dan Partai ITN sebesar 23,9 dan 23,7 persen. 

Sedangkan Partai Sosialis terletak di posisi ketiga dengan perolehan suara sebesar 13,63 persen dan disusul Demokratik Bulgaria (DPS) yang mencapai 12,55 persen. Nantinya hasil resmi pemilu parlementer Bulgaria kali ini akan diluncurkan pada hari Kamis (15/07/2021) mendatang, dikutip dari DW

Dilaporkan dari Politico, meskipun terdapat dua partai pemenang dalam pemilu, tetapi hasil ini tidak jauh dari pemilu April lalu. Kala itu, Partai GERB yang dipimpin Borissov mendapatkan suara sebesar 26 persen, akan tetapi tidak dapat membentuk pemerintahan sendiri lantaran tidak ada partai lain yang bersedia berkoalisi. 

3. Masih belum adanya kejelasan koalisi pemerintahan di Bulgaria

Dilaporkan dari Politico, pada pemilu kali ini ITN berada di posisi yang lebih baik dibanding sebelumnya dan bersaing dengan GERB. Selain itu, partai ini mendapatkan dukungan dari dua partai kecil anti korupsi untuk berkoalisi yaitu, Demokratik Bulgaria dan Rise Up, di mana keduanya mendapat dongkrakan pendukung setelah rentetan protes anti pemerintahan. 

Namun ketidakpastian politik di Bulgaria dengan tidak terbentuknya koalisi dan berujung pemilu ulang maka akan membuat negara Eropa Timur tersebut kesulitan mendapatkan dana pemulihan pasca pandemik COVID-19. 

Di samping itu, menurut profesor dari New Bulgarian University mengatakan, apabila terjadi kebuntuan kembali, akan berdampak pada kebosanan masyarakat untuk memilih kembali dan dukungannya terhadap demokrasi akan meluntur dan kelompok ekstremis akan diuntungkan dari hasil ini. 

Namun menurut Boria Dimitrova dari Insititut Penelitian Apha mengatakan bahwa partai-partai akan sadar bahwa warga sudah bosan dan mereka akan berupaya membentuk koalisi pemerintahan, dilansir dari Al Jazeera

Baca Juga: Temui Jalan Buntu, Bulgaria Kembali Adakan Pemilu Parlementer

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya