Bulgaria Tuding Rusia Lancarkan Serangan Siber di Negaranya

Balas dendam atas ledakan di Jembatan Krimea

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Bulgaria, pada Minggu (16/10/2022), menuding Rusia ada di balik serangan siber besar di negaranya. Tudingan itu dilayangkan setelah beberapa situs resmi milik pemerintah negara Eropa Timur itu diretas dan tidak dapat diakses untuk sementara waktu. 

Pekan lalu, Rusia menuding bahwa truk kontainer pembawa bom di Jembatan Krimea berasal dari Bulgaria. Alhasil, Bulgaria menolak tuduhan tersebut dan menyebut truk itu tidak pernah melintas di wilayahnya, serta negaranya tidak mungkin terlibat dalam aksi terorisme. 

1. Pelaku peretasan berasal dari Kota Magnitogorsk, Rusia

Keterangan di atas disampaikan oleh Kepala Badan Investigasi Nasional Bulgaria, Borislav Sarafov, dalam keterangan pers pada Minggu. Ia menyatakan hasil identifikasi antara pihak swasta dan pemerintah menunjukkan serangan berasal dari Magnitogorsk, Rusia. 

"Kami akan membantu mengidentifikasi semua yang terlibat dalam serangan siber ini dan membawanya ke ranah hukum di Bulgaria. Jika otoritas hukum Rusia merespons dan bersedia mengekstradisinya. Jika tidak, kami akan menghukumnya lewat jalur absentia," tutur Sarafov, dilansir The Sofia Globe.

Di sisi lain, Jaksa Agung, Ivan Geshev mengatakan bahwa kelompok peretas asal Rusia ada di balik serangan siber ini. Ia menyebut bahwa kasus ini sangatlah serius bagi sistem keamanan nasional Bulgaria. 

"Tidak ada unsur politik dalam kasus ini. Ini adalah murni tindak kriminal yang berdampak besar terhadap keutuhan dan pondasi utama negara Bulgaria," paparnya. 

Baca Juga: Gak Ingin Perang Memburuk, Bulgaria Tolak Ukraina Masuk NATO

2. Serangan siber bertipe DDoS terjadi di sejumlah situs milik pemerintah

Bulgaria Tuding Rusia Lancarkan Serangan Siber di NegaranyaIlustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

Kepala Departemen Kriminal Siber GDBOP, Svetoslav Vassilev, menyampaikan bahwa serangan ini dilakukan dengan model DDoS (Denial of Service) kepada beberapa institusi pemerintahan di Bulgaria. Bahkan, kasus serupa sudah berulang kali terjadi. 

"Bersama dengan struktur kompeten, investigasi dan langkah bersama dalam menetralisir serangan siber bertipe DDoS terus dilakukan. Serangan tidak mengakibatkan kerusakan konten internet, tapi hanya membuat sulitnya akses mereka. Tidak ada akses tidak resmi ke data pribadi," papar Vassilev, dikutip Novinite.

Sesuai keterangan tersebut, otoritas setempat memastikan bahwa tidak ada informasi pribadi dan data rahasia yang bocor akibat serangan siber kali ini. 

Serangan siber di Bulgaria ini dilaporkan terjadi pada Sabtu (15/10/2022) pagi, ketika seseorang tak dikenal meluncurkan serangan ke situs milik pemerintah, bandara, media, dan penyedia layanan telekomunikasi di Bulgaria. 

3. Stoyanov sebut serangan ini ada hubungannya dengan pemboman Jembatan Krimea

Menteri Pertahanan Bulgaria, Dimitar Stoyanov, mengungkap bahwa kasus ini ada hubungannya dengan klaim Rusia kepada Bulgaria soal pemboman Jembatan Krimea. Ia menyebut bahwa tudingan keterlibatan Bulgaria tidak berdasar. 

"Serangan siber berhasil ditangkis dan tidak ada kerusakan sama sekali kepada sistem kami. Bulgaria tidak ikut campur dalam pemboman di Jembatan Krimea dan sudah dibuktikan oleh tim kami. Negara kami tidak termasuk lemah dalam anggota NATO," ungkap Stoyanov. 

Pada saat yang sama, Stoyanov mengungkapkan bahwa Bulgaria tidak dapat menyumbangkan senjata ke Ukraina karena tidak kelebihan persenjataan. Itu akan mengakibatkan kurangnya persenjataan dalam mempertahankan diri. 

"Mereka punya harapan agar negara-negara menyediakan persenjataan. Namun, saya ucapkan sekali lagi bahwa Bulgaria tidak punya surplus persenjataan. Kami akan kehilangan kapabilitas kami jika menyumbangkan senjata kami," tuturnya. 

Baca Juga: Bulgaria Setuju Barter Listrik dengan Gas Azerbaijan

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya