Capres Paraguay Ditangkap gegara Ngajak Demo Tolak Hasil Pilpres

Dituding picu kekerasan di Paraguay

Jakarta, IDN Times - Otoritas Paraguay menangkap kandidat presiden sayap kanan, Antonio Cubas Colomés alias Paraguayo Cubas atau Payo Cubas pada Jumat (5/5/2023). Cubas dianggap menghasut pendukungnya untuk menolak hasil pilpres yang dianggap tidak transparan. 

Dorongan itu telah membuat ribuan pendukung Payo Cubas di berbagai wilayah di Paraguay menggelar demonstrasi. Bahkan, sejumlah aksi diwarnai kericuhan dengan aparat kepolisian. Akibatnya, lebih dari 200 demonstran ditahan lantaran diduga menjadi dalang aksi kekerasan. 

Baca Juga: Warga Paraguay Protes Tuding Ada Kecurangan dalam Pilpres

1. Cubas ditangkap ketika sedang live streaming

Penangkapan Cubas berlangsung di San Lorenzo ketika ia melakukan live broadcast di akun Facebook-nya. Bahkan, sampai masuk ke dalam mobil polisi, ia masih melanjutkan live-nya dengan mengungkapkan sejumlah komentar. 

"Tidak ada lagi keributan. Mereka yang mencuri hasil pilpres masih bebas dan pihak yang mempertahankan konstitusi justru dimasukkan ke dalam penjara. Saya pernah masuk di penjara Tacumbu dua kali. Petugas kepolisian cukup baik pada saya, tapi saya sudah tahu apa yang akan menunggu saya," kata Cubas, dikutip ABC

Komentar tersebut merujuk pada mantan Presiden Horacio Cartes dan pesaingnya dalam pilpres tahun ini, Santiago Pena yang seharusnya ditangkap. 

Berdasarkan informasi terkini, Cubas dibawa ke kantor pusat Agrupación Especializada, Kepolisian Nasional Paraguay. 

Baca Juga: Profil Santiago Pena, Presiden Terpilih Paraguay yang Pro Taiwan 

2. Kejagung menetapkan lima dakwaan kepada Cubas

Jaksa Agung Paraguay, Emiliano Rolón Fernández menginstruksikan penangkapan Payo Cubas setelah resmi menetapkan lima dakwaan kepadanya. Investigasi kepada mantan capres sayap kanan itu juga sudah dibuka. 

Kelima dakwaan tersebut meliputi, mengganggu ketertiban umum, ancaman hukuman, upaya menganggu hasil pilpres, berupaya memaksa institusi publik, dan memaksakan resistensi atas kekalahannya dalam pilpres. 

Dilaporkan Ultima Hora, ribuan aparat kepolisian sudah diterjunkan di kantor pusat Agrupación Especializada usai penangkapan Cubas. Pasalnya, ratusan simpatisan Cubas datang untuk memprotes dan meminta agar otoritas segera membebaskannya.

Sejumlah pengacara sudah hadir untuk membantu pembelaan hukum kepada politikus sayap kanan tersebut. Sejauh ini, belum terjadi insiden kericuhan yang terjadi antara pendukung Cubas dan aparat kepolisian. 

Baca Juga: Bos Intelijen AS Kunjungi Paraguay Jelang Pilpres, Bahas Apa?

3. Alegre minta Cubas dan pendukungnya dibebaskan

Dilansir Associated Press, kandidat Presiden Paraguay, Efrain Alegre buka suara dengan menuntut Cubas dan seluruh orang yang terlibat dalam aksi demonstrasi segera dibebaskan. Ia juga meminta agar hasil pilpres dihitung secara manual. 

"Kami meminta dibebaskannya Paraguayo Cubas dan semua penduduk yang ditahan karena menginginkan transparansi hasil pilpres," tulis Alegre lewat video yang disebarkan di akun Twitter-nya.

Sama seperti Alegre, Wali Kota Ciudad del Este, Miguel Prieto juga meminta TSJE (Kejaksaan Elektoral Paraguay) untuk mengakhiri ketidakpastian ini. Ia meminta agar perhitungan dilakukan secara manual dan pembebasan Cubas.

Dalam beberapa hari ini, Cubas terus membagikan fotonya bersama pendukungnya di sejumlah wilayah di Paraguay. Sembari melakukan perjalanan dari Ciudad del Este menuju ke ibu kota Asuncion. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya