Chile dan Bolivia Bersedia Normalisasi Hubungan Bilateral

Setelah puluhan tahun bersitegang

Santiago, IDN Times - Chile dan Bolivia tengah menjajaki upaya negosiasi untuk menormalisasi hubungan diplomatik kedua negara. Upaya ini menjadi lanjutan dari negosiasi sebelumnya yang dilaksanakan pada tahun 2010 lalu yang herus terhenti di tengah jalan. 

Bolivia tidak memiliki hubungan resmi dengan Chile sejak tahun 1978 terkait dengan kekalahannya dalam Perang di Pasifik (1879-1883). Akibatnya Bolivia kehilangan wilayah pesisir pantainya dan harus menjadi negara terkunci. 

1. Akan mengadakan pertemuan delegasi Chile dan Bolivia di La Paz

Pada hari Jumat (07/05/2021) Menteri Luar Negeri Chile Andrés Allamand mengumumkan upaya normalisasi hubungan bilateral Chile dan Bolivia. Pengumuman ini sekaligus pengusulan rencana kerja sama dengan syarat Bolivia harus mengesampingkan masalah klaim wilayah pesisir Chile. 

Melansir dari DW, Menlu Andrés Allamand mengatakan dalam konferensi pers di Istana La Moneda bahwa, "Demi menormalisasi hubungan bilateral Bolivia dan Chile. Maka pada Jumat 30 April nanti, delegasi dari Negara Plurinasional Bolivia dan Republik Chile akan bertemu di La Paz."

Sementara rencana kerja sama antara Bolivia dan Chile yang dibangun tahun 2021 ini meliputi topik komplementasi ekonomi, bebas transit, keterbatasan, integrasi fisik, kebudayaan, lingkungan, pariwisata, pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi, kooperasi dan sumber daya air antar wilayah, dilansir dari BioBioChile

2. Presiden Luis Arce bersedia selesaikan permasalahan dengan Chile

Chile dan Bolivia Bersedia Normalisasi Hubungan BilateralPresiden Bolivia Luis Arce dan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador. (twitter.com/LuchoXBolivia/)

Pada 23 Maret lalu yang bertepatan dengan Hari Maritim Bolivia, Presiden Luis Arce sudah mengumumkan apabila klaim maritim yang sudah berusia satu abad tersebut akan meneruskan permasalahan. Serta mengatakan jika kebijakan tersebut akan meneruskan upaya pemecahan masalah saat kepemimpinan Evo Morales, dilansir dari BioBioChile.

Sementara Menteri Luar Negeri Bolivia, Rogelio Mayta pada hari Jumat (07/05/2021) mengatakan bahwa kedua negara sudah menyetujui dialog konstruktif sebagai instrumen ideal untuk kesepakatan dan integrasi. Ia juga mengatakan jika,

"Kooperasi bilateral akan membantu perdamaian secara koeksisten, sehingga dialog interkultural akan membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat, perdagangan dan investasi merupakan cara untuk meningkatkan ekonomi dan sosial di negara kita."

Baca Juga: Bolivia: Menteri Pembangunan Desa Ditangkap Usai Terima Suap

3. Hubungan bilateral Bolivia dan Chile alami pasang surut

Chile dan Bolivia Bersedia Normalisasi Hubungan BilateralPerbatasan Bolivia-Chile di Ollagüe. (instagram.com/prisma_andino_travel)

Selama ini hubungan bilateral Bolivia-Chile telah mengalami pasang surut, di mana sempat membaik saat awal kepemimpinan Michelle Bachelet pada tahun 2006-2010. Namun keadaan memburuk setelah Evo Morales menggugat Chile di Mahkamah Internasional pada 2013 dan pada 2018 diputuskan bahwa Chile tidak memiliki obligasi dan dapat bernegosiasi dengan Bolivia. 

Bolivia dan Chile selama ini hanya memiliki hubungan yang terbatas pada tingkat konsulat jenderal dan keduanya tidak memiliki duta besar. Bahkan sejak tahun 1978, Bolivia-Chile hubungan keduanya terus bersitegang terkait dengan kontroversi klaim pesisir pantai Chile oleh Bolivia.

Permasalahan Bolivia-Chile berakar usai peristiwa Perang di Pasifik pada 1879 yang berujung kalahnya tentara gabungan Peru dan Bolivia dari Chile. Alhasil, Bolivia harus menyerahkan wilayah Antofagasta seluas 120 ribu km kepada Chile sekaligus menjadikannya negara terkunci, dikutip dari DW

Baca Juga: Danau Uru-Uru di Bolivia Berubah Menjadi Gurun Sampah

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya