Chile Kembali Deportasi Puluhan Imigran Venezuela

Menyusul diberlakukannya UU imigrasi baru

Santiago, IDN Times - Pemerintah Chile kembali mendeportasi puluhan imigran asal Venezuela menyusul diberlakukannya undang-undang imigrasi baru. Meskipun mengundang kontroversi, tetapi kebijakan imigrasi baru tersebut tetap disahkan dan diberlakukan pada bulan ini. 

Pengesahan undang-undang imigrasi baru tersebut berfungsi untuk menurunkan angka imigran gelap di negaranya. Bahkan pada awal tahun ini, Chile sudah dibanjiri ribuan imigran yang mayoritas berasal dari Venezuela. 

1. Mendeportasi 55 imigran asal Venezuela

Chile Kembali Deportasi Puluhan Imigran VenezuelaImigran Venezuela yang didamping petugas imigrasi Chile di Bandara Iquique. (twitter.com/elvinotintocl)

Pada hari Minggu (25/04/2021) otoritas Chile memulangkan sebanyak 55 imigran asal Venezuela yang berada di wilayah utara Chile. Pihak kepolisian harus menggunakan lima bus untuk mengangkut para imigran Venezuela menuju ke ibukota Iquique dan nantinya akan dinaikkan dalam pesawat menuju ke Caracas. 

Melansir dari laman France24, Sekretaris Direktorat Imigrasi dan Migrasi, Juan Francisco Galli mengatakan bahwa, "Ini merupakan pesawat komersial perdana sesuai dengan kontrak perjanjian untuk mendeportasi berdasarkan aturan imigrasi baru meliputi masalah administratif maupun yudisial."

Diketahui sebanyak 40 dari 55 imigran Venezuela yang dideportasi terkena masalah administrasi untuk masuk dan sisanya terjerat kasus kriminal, seperti penyelundupan imigran, penyelundupan narkoba dan perampokan. 

Bahkan sebenarnya otoritas Chile akan memulangkan 98 warga negara asing, tapi 43 sisanya akan tetap berada di Chile sebagai sumber peradilan untuk memperlambat kedatangan para imigran, dilansir dari BioBioChile

2. Diresmikannya Hukum Imigrasi Baru di Chile

Chile Kembali Deportasi Puluhan Imigran VenezuelaPresiden Chile Sebastian Pinera saat mengumumkan UU baru di Iquique, Chile. (twitter.com/sebastianpinera)

Pada hukum baru tersebut diketahui bahwa imigran yang masuk dengan paspor dan kartu identitas sebelum 18 Maret 2020 bisa mendapatkan visa. Namun imigran yang masuk ke Chile tidak melalui jalur otoritas hanya memiliki 180 hari untuk meninggalkan Chile. Serta diharuskan untuk mendaftar visa di kantor dubes Chile di negaranya dan apabila diterima maka mereka baru diperbolehkan kembali. 

Beberapa organisasi pembantu imigran mengatakan jika pengusiran imigran ini melanggar hukum imigrasi lantaran dokumen mereka harus disita, tidak diberikan akses kepada pengacara, dan penangkapannya berbanding terbalik dari Hukum Migrasi Baru yang baru saja diresmikan pada tanggal 20 April lalu.

Bahkan pada tahun 2020 saja, otoritas Chile sudah mengusir sebanyak 1.365 warga negara asing. Di samping itu, sejak awal tahun ini ribuan imigran ilegal sudah membanjiri negara Amerika Selatan tersebut, dilansir dari France24

Baca Juga: Misinformasi COVID-19, Facebook Presiden Venezuela Dibekukan

3. Oposisi Venezuela meminta Chile tidak deportasi warganya

Mengutip dari Swiss Info, pihak oposisi Venezuela tengah meminta Chile pada Selasa (27/04/2021) agar tidak mendeportasi warganya. Permintaan ini ditengarai para imigran Venezuela tersebut sedang mengungsi dari kelaparan dan tekanan di negaranya yang berada di bawah pemerintahan Nicolas Maduro. 

Menurut Julio Borges, seorang mantan deputi pemerintahan Venezuela mengatakan jika pengusiran warga Venezuela ini melanggar prinsip non-refoulement dan perjanjian internasional untuk melindungi pengungsi. Pemulangan warga Venezuela ke negaranya ini tidak menghargai prinsip hak asasi manusia lantaran mereka lari dari kediktatoran. 

Selama ini Chile menjadi salah satu negara atraktif tujuan para imigran untuk mencari kesempatan dan kehidupan baru. Mengingat Chile menjadi negara terkaya dengan ekonomi dan politik paling stabil di Amerika Latin. 

Baca Juga: Militer Venezuela Bentrok dengan Pasukan Pemberontak Kolombia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya