Chile: Warga Protes atas Kedatangan Imigran Venezuela

Imigran dianggap penyebab kasus kriminalitas

Jakarta, IDN Times - Warga Iquique, Chile pada Minggu (30/1/2022) menggelar aksi demonstrasi untuk memrotes masuknya imigran asal Venezuela. Sementara, Kota Iquique dikenal sebagai destinasi sementara imigran ketika datang ke Chile sebelum melanjutkan perjalanan ke kota lain.

Pada September 2021, demonstrasi xenofobia untuk menentang kedatangan imigran Venezuela sudah terjadi di Iquique, Chile. Bahkan, pendemo tega membakar berbagai barang milik imigran yang menetap di tenda. 

1. Demonstrasi xenofobia diikuti aksi pemblokiran jalan

Demonstrasi xenofobia pada Minggu dilaporkan berlangsung di dekat Bandara Internasional Diego Aracena yang diikuti sekitar 4.000 warga Chile. Para pendemo menuntut pemerintah agar memberlakukan aturan ketat bagi imigran ilegal yang hendak masuk ke negaranya. 

Dikutip Mercopress, pendemo yang hadir diketahui membawa spanduk berwarna hitam sambil mengibarkan bendera Chile. Mereka menyuarakan penolakan atas kekerasan yang dilakukan imigran Venezuela dan berkata, "Tidak ada lagi kekerasan," "Kriminal harus pergi!", "Bawa pergi para begundal itu", dan "Biarkan mereka pergi!".

Para demonstran juga dilaporkan merusak tenda milik imigran Venezuela yang terdapat di area pusat kota. Bahkan, salah satu imigran tak luput terimbas dan mengalami luka-luka usai dipukuli oleh pendemo, sebelum diamankan oleh aparat penegak hukum. 

Sementara pada Senin (31/1/2022), demonstrasi di Iquique masih berlanjut dan bahkan terdapat aksi pemblokiran jalan oleh pengemudi truk. Bahkan, pemblokiran ini terpaksa mengakibatkan tutupnya bandara lantaran tertutupnya berbagai akses jalan menuju ke luar kota, dilansir dari La Prensa Latina

2. Polisi Chile diserang terduga penyelundup narkoba asal Venezuela

Baca Juga: Kolombia: Mantan Komandan FARC Ditemukan Tewas di Venezuela

Demonstrasi xenofobia kali ini dipicu adanya kasus penyerangan dari oknum imigran kepada aparat carabineros di area pantai Cavancha, Iquique pada minggu lalu. Pasalnya, pelaku penyerangan diduga merupakan penjual narkoba asal Venezuela. 

Insiden ini berlangsung ketika dua aparat kepolisian hendak mengecek beberapa imigran Venezuela yang dikabarkan menjadi penjual narkoba jalanan. Namun, ketika hendak diperiksa para imigran justru menyerang polisi dan berusaha untuk kabur. 

Akhirnya keempat pelaku berhasil diringkus oleh aparat kepolisian dan dalam salah satu tas mereka ditemukan sejumlah narkoba. Sedangkan dua aparat kepolisian dilarikan ke rumah sakit terdekat setelah mengalami patah tulang hidung dan pipi, dilaporkan La Tercera

3. Ribuan imigran Venezuela sudah tiba di Chile sejak awal 2021

Chile: Warga Protes atas Kedatangan Imigran VenezuelaImigran Venezuela yang melintasi perbatasan Chile-Bolivia. instagram.com/maurojjack8/

Chile merupakan salah satu negara terkaya di Amerika Selatan yang selama ini menjadi destinasi utama bagi sejumlah imigran. Bahkan, permasalahan kontrol perbatasan negara juga menjadi isu penting dalam pemilihan presiden Chile pada akhir tahun 2021 lalu, dilansir dari BBC

Meningkatnya imigran yang masuk ke Chile sudah berlangsung sejak Februari 2021 dan terus berlanjut hingga bulan Oktober. Mayoritas imigran diketahui berasal dari Venezuela yang melarikan diri dari krisis ekonomi berkepanjangan di negaranya. 

Dilansir La Prensa Latina, UNHCR mengungkapkan pada Desember terdapat sekitar 500 imigran Venezuela yang melintasi perbatasan Bolivia-Chile setiap harinya. Perjalanan panjang imigran menuju ke Chile sangat sulit lantaran diharuskan berjalan beberapa hari tanpa makanan dan mengalami dehidrasi. 

Setidaknya sudah ada dua imigran yang tewas setelah berusaha melintasi perbatasan menuju ke Chile tahun ini. Sementara, totalnya sudah ada 23 imigran Venezuela yang tewas sejak dimulainya gelombang imigran pada Februari 2021. 

Diperkirakan terdapat 1,4 juta imigran yang menetap di Chile atau sama dengan 7 persen dari jumlah penduduknya. Sedangkan warga Venezuela menjadi imigran terbanyak dan diikuti oleh imigran asal Peru, Haiti dan Kolombia. 

Baca Juga: PBB Desak Venezuela Selidiki Tewasnya Raul Baduel

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya