COVID-19 Naik, Hungaria Berlakukan Lockdown

Hadapi gelombang ketiga COVID-19

Budapest, IDN Times - Pemerintah Hungaria akan memberlakukan kembali lockdown di negaranya pada Kamis (04/03). Pemberlakukan pengetatan pembatasan di Hungaria untuk mengurangi tingginya kasus kematian dan pasien yang dirawat di rumah sakit akibat tertular COVID-19. 

Hungaria sebelumnya sudah menggunakan vaksin asal Rusia dan Tiongkok yang membuatnya melakukan vaksinasi lebih cepat dibandingkan rata-rata vaksinasi di Uni Eropa. 

1. Berlakukan lockdown selama dua minggu lamanya

COVID-19 Naik, Hungaria Berlakukan LockdownSuasana kota Budapest saat lockdown. instagram.com/erasmuslifebudapest/

Pada hari Kamis (04/03/2021) Pemerintah Hungaria mengumumkan akan adanya pemberlakuan lockdown di negaranya mulai tanggal 8 Maret. Maka nantinya seluruh bisnis dan toko yang non vital diharuskan untuk tutup hingga tanggal 22 Maret 2021, sementara toko grosir, apotek dan SPBU masih dibuka. 

Bahkan sektor pelayanan juga dharuskan untuk tutup selama dua minggu lamanya, terkecuali untuk jasa pelayanan kesehatan swasta yang tetap bisa buka. Sedangkan tempat gym masih akan ditutup, sehingga atlet profesional tetap dapat berlatih di dalam ruangannya, dilansir dari RT

2. Hadapi gelombang ketiga pandemi COVID-19

COVID-19 Naik, Hungaria Berlakukan LockdownKepala staff Viktor Orban, Gergely Gulyás. twitter.com/V4Report/

Mengutip dari AP News, keputusan untuk memberlakukan pembatasan ketat lantaran meningkatnya penularan virus di seluruh Hungaria. Bahkan kasus harian dan jumlah pasien yang dirawat hampir mendekati puncaknya pada Desember lalu. Pada konferensi pers, kepala staff PM Viktor Orban, Gergely Gulyas mengatakan, 

"Jika kami tidak menutup sekarang juga, maka tak hanya jumlah infeksi dan kematian yag bertambah drastis, namun akan menunda pembukaan tempat umum. Gelombang ketiga akan sangat kuat, bahkan lebih kuat dibandingkan gelombang kedua."

3. Berusaha tingkatkan kecepatan vaksinasi di Hungaria

Baca Juga: Hungaria Cabut Izin Stasiun Radio yang Kerap Kritik Pemerintah

Kebijakan pembatasan baru ini dilakukan meskipun Hungaria tercatat sebagai salah satu yang tercepat di Eropa. Hal ini disebabkan tertundanya pasokan vaksin di Uni Eropa dan sedangkan Budapest yang menolak anjuran Uni Eropa mendapatkan vaksin dari Rusia dan Tiongkok. Melansir dari RT, pada keterangannya, Gulyas juga menambahkan, 

"Program vaksinasi di Hungaria lebih baik dibandingkan rata-rata kecepatan vaksinasi di Eropa, tapi itu masih kurang cepat. Hanya pengurangan kontak secara langsung dapat meningkatkan hasil, sehingga pemerintah akan memberlakukan pembatasan ketat."

Di lain sisi, negara tetangga Hungaria yakni Republik Ceko dan Slovakia telah mencatatkan sebagai salah satu negara dengan infeksi COVID-19 per kapita terbesar di dunia. Akibatnya Jerman, Polandia dan Swiss ikut membantu merawat pasien asal Ceko. Sementara tenaga medis asal Rumania sudah dikirim ke Slovakia untuk membantu penanganan pasien COVID-19, dikutip dari The Irish Times

Baca Juga: Dikecam Uni Eropa, Hungaria Tetap Gunakan Vaksin Rusia Sputnik V

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya