Buntut Cyberattack, Albania Putus Hubungan Diplomatik dengan Iran

Hubungan Albania-Iran makin panas

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Albania resmi memutus hubungan diplomatik dengan Iran pada Rabu (7/9/2022). Tindakan ini dilakukan setelah menuding negara Timur Tengah itu berada di balik serangan siber besar yang melumpuhkan sistem layanan digital di Albania pada Juli lalu. 

Serangan siber besar itu diketahui telah berdampak besar terhadap pelayanan umum masyarakat. Pasalnya, layanan terpaksa ditutup lantaran dikhawatirkan dapat mengambil data rahasia milik pemerintah maupun data pribadi penduduk Albania. 

1. Edi Rama instruksikan diplomat Iran pergi dalam waktu 24 jam

Setelah membekukan hubungan diplomatik dengan Iran, Perdana Menteri Albania, Edi Rama menginstruksikan kepada diplomat Iran untuk segera meninggalkan negaranya dalam waktu 24 jam. 

"Investigasi mendalam telah memberikan bukti yang tak bisa dielakkan bahwa serangan siber ke negara kami dilakukan dan didukung oleh Republik Islam Iran. Mereka bahkan sudah melangsungkan dalam empat serangan," katnaya seperti dikutip dari Balkan Insight.

"Salah satu di antaranya adalah teroris siber internasional atau rekan peneror yang pernah melakukan serangan siber di Israel, Arab Saudi, Yordania, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Siprus," tambahnya.

Baca Juga: Melanggar Syariat Islam, 2 Aktivis LGBTQ di Iran Dihukum Mati

2. Perusahaan AS sebut Iran ada di balik serangan siber ke Albania

Menanggapi hal ini, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Adrienne Watson menyebut pakar asal Amerika Serikat yang sudah menyimpulkan Iran ada di balik aksi ceroboh dan tidak bertanggung jawab ini. Mereka juga bertanggung jawab atas operasi peretasan dan pembocoran. 

"Tindakan Iran ini sudah merusak norma pertanggungjawaban kedamaian dalam lingkup dunia siber," tutur Watson, dikutip dari BBC.

Pada awal bulan ini, perusahaan keamanan siber AS, Mandiant, menyimpulkan dengan kepercayaan diri bahwa salah satu atau beberapa serangan didalangi oleh aktor yang didukung Iran. 

Mandiant juga menandai bahwa kekacauan datang beberapa hari sebelum dimulainya konferensi di Kota Manez, Albania. Insiden tersebut punya afiliasi dengan kelompok oposisi Iran yang mengasingkan diri, Mujahideen-e-Khalq (MEK). 

3. Hubungan Albania-Iran telah memanas sejak 2014

Buntut Cyberattack, Albania Putus Hubungan Diplomatik dengan IranIlustrasi bendera Iran. (unsplash.com/@mostafa_meraji)

Hubungan Albania dan Iran terus memanas sejak 2014, ketika Tirana menerima sekitar 3.000 anggota oposisi Iran yang mengasingkan diri di Durres. Kelompok tersebut dikenal dengan nama Mujahideen-e-Khalq (MEK). 

Pasalnya, kelompok oposisi tersebut terus melakukan upaya menggulingkan pemerintahan Iran saat ini. Bahkan, MEK dikenal sudah menggelar sejumlah pertemuan secara berturut-turut di Albania, dilaporkan dari Reuters.

Pada 2020, relasi kedua negara juga terus memanas setelah Albania menyambut baik pembunuhan kepada Jenderal Qassem Soleimani oleh drone milik AS. Hal itu dikecam oleh Iran yang menyebut Albania sebagai, "negara Eropa kecil tapi jahat yang mendukung Amerika Serikat dan para pengkhianat Iran".

Baca Juga: Dianggap Berbahaya, Iran Tangkap Drone AS di Laut Merah

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya