Demonstrasi Besar Terjadi di Peru Usai Pelantikan Presiden Baru

Protes didominasi generasi muda

Lima, IDN Times - Pemakzulan Presiden Martin Vizcarra pada hari Senin (09/11) oleh Kongres Peru membuat presiden yang sudah menjabat sejak tahun 2018 itu harus mundur dari jabatannya. Secara resmi jabatan Vizcarra digantikan oleh pemimpin Kongres Peru, Manuel Merino sejak hari Kamis (11/11).

Lengsernya Presiden Vizcarra memicu gelombang protes yang didominasi pemuda dari golongan pelajar, pekerja dan lainnya yang menolak keputusan tersebut. Bahkan saat pelantikan presiden pengganti, Manuel Merino, ribuan masyarakat melakukan aksi demo besar-besaran yang berujung kerusuhan, dikutip dari AP News

1. Generasi muda Peru janji tetap bertahan di jalan

Unjuk rasa terjadi di seluruh wilayah negara Peru setelah dimazulkannya Presiden Martin Vizcarra sejak hari Senin (09/11). Bahkan ribuan massa padati jalanan Kota Lima untuk memrotes tindakan sewenang-wenang yang dilakukan para elit pimpinan negara Amerika Selatan tersebut.  

Melansir dari CNN, demonstrasi yang terjadi kali ini dianggap yang terbesar di Peru sejak dua dekade terakhir. Selain itu, demonstrasi besar ini berujung bentrokan antara pendemo dan aparat kepolisian yang membuat suasana semakin kacau. 

Melaporkan dalam Al Jazeera, protes yang dilakukan kali ini banyak dihadiri oleh generasi muda. Bahkan para pemuda ini berjanji untuk tidak meninggalkan jalanan meski mendapatkan ancaman dari polisi. 

2. Puluhan orang mengalami luka-luka dalam bentrokan ini

Baca Juga: 5 Hewan Unik yang Hanya Dapat Dijumpai di Peru, Spesies Langka!

Bentrokan antara aparat kepolisian dan pendemo menyebabkan sekitar 27 orang pendemo dan sekitar 11 orang polisi juga dikabarkan mengalami luka-luka. Bahkan tiga diantara demonstran mengalami luka parah karena terkena peluru karet yang ditembakkan oleh kepolisian setempat, dilansir dari CNN

Atas tuduhan penggunaan senjata mematikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, Menteri Dalam Negeri Peru, Gaston Rodriguez menolak tudingan tersebut. Ia mengatakan apabila pihak berwajib hanya dipersenjatai dengan gas air mata dan peluru karet serta hanya melawan jika pemrotes melakukan aksi kekerasan, dikutip dari The Independent.

3. Masyarakat Peru menganggap adanya ketidakseimbangan kekuatan 

Demonstrasi Besar Terjadi di Peru Usai Pelantikan Presiden BaruKonferensi pers oleh Presiden Manuel Merino. twitter.com/MerinoDeLama/

Mengutip dari AP News, Kongres Peru dianggap berusaha keras untuk melengserkan Presiden Martin Vizcarra pada hari Senin, yang dianggap tidak becus dalam menangani pandemi dan menuduh terlibat dalam kasus korupsi. Setelah sebelumnya pada bulan September lalu juga diadakan upaya pemakzulan Presiden Vizcarra. 

Hasil voting dalam pemakzulan Vizcarra yang mengejutkan tersebut mengundang kecaman dari komisi HAM internasional. Mereka juga mengatakan apabila legislatif yang terlalu kuat dapat melanggar konstitusi dan membahayakan demokrasi. 

Salah satu demonstran mengungkapkan jika, "Saya pikir mereka melengserkan dia hanya karena alasan kepentingan pribadi dibandingkan alasan untuk memihak rakyat. Legislator seharusnya melihat kebaikan untuk semua."

Baca Juga: Telan 947 Gram Kokain, Bule Peru di Bali Dituntut 18 Tahun Penjara

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya