Denmark Laporkan Drone Aneh di Dekat Pengeboran Gas, Khawatir Sabotase

Drone diduga jadi alat sabotase fasilitas migas

Jakarta, IDN Times - Kepolisian Denmark, pada Selasa (4/10/2022), mendapat laporan terkait keberadaan drone di sekitar lokasi pengeboran gas Roar. Ladang gas yang terletak di Laut Utara itu diketahui menjadi salah satu dari dua ladang gas terbesar di negara Skandinavia tersebut. 

Pekan lalu, perusahaan TotalEnergies sudah melaporkan adanya aktivitas drone mencurigakan di sekitar fasilitas minyak dan gas di Laut Utara. Hal ini menyulut kekhawatiran dari Denmark dan Norwegia usai serangan pipa gas Rusia, Nord Stream di Laut Baltik. 

1. Denmark tingkatkan keamanan di sekitar fasilitas pengeboran gas alam

Sesuai keterangan dari Kepolisian Denmark, aktivitas drone mencurigakan di sekitar lokasi pengeboran gas sudah terdeteksi sejak akhir pekan lalu. Padahal lokasi itu berdekatan dengan ladang gas Tyra, yang dikenal sebagai ladang terbesar di Denmark. 

Setelah mendengar kabar itu, pemerintah Denmark terus meningkatkan level kesiagaan di sekitar fasilitas gas dan listriknya. Pasalnya, mereka takut adanya sabotase seperti yang diduga terjadi pada pipa gas Rusia, Nord Stream, dilaporkan Reuters.

Senin kemarin, perusahaan gas Rusia, Gazprom sudah memberikan keterangan bahwa insiden di pipa Nord Stream adalah sabotase. Mereka mengatakan bahwa kebocoran itu terjadi menyusul adanya sejumlah ledakan.

Atas hal itu, diperkirakan 800 juta kubik meter gas yang akan disimpan mengalami lepas ke udara. Namun, sejumlah negara Barat yang menuding Rusia dengan sengaja meledakkan sendiri pipa gas tersebut. 

Baca Juga: Kebocoran Pipa Gas Nord Stream Memperparah Krisis Iklim

2. Inggris terjunkan kapal perang untuk bantu Norwegia 

Setelah kejadian di Nord Stream, kapal frigat milik Angkatan Laut Inggris sudah diterjunkan ke Laut Utara. Kapal tersebut akan bekerja sama dengan militer Nowegia untuk mengamankan dan memastikan kelancaran pengeboran gas. 

Kementerian Pertahanan Inggris mengungkapkan, kerusakan pipa bawah laut tersebut diakibatkan oleh bahan peledak yang diledakkan dari jarak jauh. Pihaknya memperingatkan kepada seluruh fasilitas migas lainnya agar berhati-hati soal kemungkinan serangan, dilaporkan Sky News.

Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, mengatakan bahwa Rusia tidak diragukan lagi punya kelebihan dalam melakukan pengeboman bawah laut. Ia menyebut bahwa serangan ini membuktikan bahwa gas pipa sangat riskan disabotase. 

Selain itu, Wallace juga sudah memutuskan menambah pengamanan dan pasukan di area tersebut, termasuk pengawasan intelijen dan latihan untuk memperkompak anggota, sekaligus mencegah aksi itu kembali terjadi. 

3. Norwegia sudah menempatkan sistem pendeteksi drone di kilang minyak

Denmark Laporkan Drone Aneh di Dekat Pengeboran Gas, Khawatir SabotaseIlustrasi Bendera Norwegia. instagram.com/laurentiuspictures/

Kepolisian Norwegia sudah menempatkan drone dengan sistem pendeteksi di sekitar fasilitas minyak dan gas di sekitaran pantai. Hal ini setelah mendengar laporan aktivitas drone misterius sejak 26 September lalu, yang diduga berniat melancarkan serangan. 

Kepala Polisi Norwegia, Benedicte Bjoernland, mengatakan bahwa sensor tersebut dikirimkan untuk mengidentifikasi drone ilegal dan mencegah semua orang untuk menggunakan alat tersebut. Meski demikian, polisi menolak bahwa sensor sudah ditempatkan pada lebih dari 90 fasilitas migas Norwegia. 

"Kami tidak ingin mengatakan lagi tentang ini karena kami tidak ingin mengungkapkan kapasitas yang kami miliki kepada lawan kami" ungkapnya.  

Pekan lalu, Norwegia sudah menerjunkan Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Angkatan Darat untuk berpatroli di sekitar kilang minyaknya. Pasalnya, negara pengekspor migas terbesar di Eropa itu tidak ingin kasus sabotase Nord Stream terjadi di negaranya. 

Baca Juga: Swedia-Denmark Tuduh Rusia Sabotase Pipa Gas, Moskow: Dasar Boneka AS

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya