Desak PM Mundur, Oposisi Albania Gelar Demonstrasi Akbar

Rama dituding terlibat korupsi

Jakarta, IDN Times - Ribuan pendukung oposisi Albania, pada Sabtu (11/2/2023), menggelar demonstrasi besar-besaran di Tirana. Aksi ini terjadi di tengah kenaikan harga bahan pokok dan terkuaknya dugaan korupsi yang melibatkan Perdana Menteri Albania, Edi Rama. 

Pada akhir Januari, mantan petinggi FBI Charles McGonigal didakwa atas dugaan menerima uang suap dari warga Albania. Bahkan, ia disebut memiliki hubungan dengan Rama dan pernah bertemu beberapa kali dengan pemimpin Albania itu ketika bertandang ke Balkan Barat. 

1. Demonstrasi diorganisir oleh dua mantan pejabat Albania

Demonstrasi ini diorganisir oleh pemimpin oposisi Albania, Sali Berisha dan mantan Presiden Albania Ilir Meta. Keduanya diketahui bergabung dengan ribuan massa untuk menuntut mundurnya PM Edi Rama di depan gedung pemerintahan. 

"Waktu revolusi sudah tiba untuk menghentikan korupsi dan mengembalikan uang tersebut menjadi peningkatan upah dan pensiun bagi warga," kata Berisha, dikutip Reuters.

Sementara itu, Meta juga mendesak PM Rama segera mengundurkan diri dari jabatannya di tengah skandal korupsi. Ia menyebut bahwa seluruh rakyat Albania menginginkannya mundur. 

"Edi Rama menguasai Kantor Perdana Menteri saat ini. Ia hanya melakukan hal buruk selama ini. Kami memprotes saat ini untuk menghentikan semua drama yang berdampak pada rakyat," tutur Meta. 

Baca Juga: Eks Agen FBI Diduga Terima Rp3,3 Miliar dari Warga Albania

2. Berisha minta AS dan UE selidiki kasus korupsi di Albania

Pada saat yang sama, Berisha meminta kepada Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) menginvestigasi Edi Rama. Ia menyebut bahwa kasus McGonigal berhubungan erat dengan korupsi yang dilakukan pemimpin berusia 58 tahun tersebut. 

"Saya meminta kepada pemerintah AS, Kongres, dan institusi lainnya untuk menyelidiki kasus Georgia Soros di Albania. Kami menginginkan pengungkapan kasus miliarder tersebut terhadap PM korup," papar Berisha, dilansir Albania News Daily.

"Saya juga meminta Uni Eropa dan negara-negara sahabat lainnya untuk menyelidiki kasus yang melibatkan PM Rama dan mantan Wakil Menteri Industri dan Energi Albania, Dorian Ducka. Saya jamin dengan ini kita tidak akan terkalahkan dalam memperjuangkan demokrasi," tambahnya. 

3. Warga minta pemerintah naikkan upah dan pensiun

Di samping skandal korupsi, ribuan warga ikut aksi ini untuk menentang kenaikan harga kebutuhan pokok. Salah seorang demonstran mengaku bahwa aksinya menuntut pemerintah menaikkan upah dan pensiun warga. 

"Bagaimana kami bisa hidup dengan 7 ribu leke (Rp979 ribu) dalam satu bulan sebagai seorang pensiunan. Saya harus membayar sewa rumah, listrik, air dan lainnya. Hidup kami semakin terpojokkan," kata pensiunan bernama Mino Xhindi.

Sementara itu, oposisi memanfaatkan momentum skandal korupsi dan kenaikan harga ini untuk menjatuhkan PM Rama. Oposisi dan warga juga menilai bahwa Rama bertanggung jawab atas eksodus massal pemuda Albania ke Eropa barat untuk mencari pekerjaan. 

Meskipun begitu, Rama dan jajarannya mengaku bahwa pihaknya berhasil mempertahankan angka inflasi lebih rendah dari negara Eropa lainnya dan memberikan subsidi bagi keluarga tak mampu serta UMKM. Rama pun menampik tudingan korupsi yang dilayangkan kepadanya, dilaporkan Associated Press.

Baca Juga: Krisis Imigran, Albania Minta Inggris Jangan Salahkan Negaranya

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya