Di Tengah Ancaman Rusia, Presiden Moldova Ajak Biden ke Negaranya

Ingin dapat dukungan dari Barat

Jakarta, IDN Times - Presiden Moldova Maia Sandu, pada Rabu (22/2/2023), meminta Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk mengunjungi negaranya. Dia ingin Biden melihat sendiri bagaimana ketegangan antara Moldova dengan Rusia.

Pekan lalu, Moldova tengah dilanda demonstrasi besar yang diorganisir oleh Partai Shor. Demo menyerukan Sandu turun dari jabatannya. Sejumlah demonstran juga menyuarakan dukungannya kepada Rusia dan menyatakan ingin bergabung bersama Rusia. 

1. Moldova membutuhkan dukungan lebih dari AS

Ajakan Maia Sandu kepada Biden itu disampaikan lewat unggahan Facebook pada Rabu. Ini disampaikan berkaitan dengan dukungan dari AS kepada Moldova di tengah tekanan bertubi-tubi dari Rusia. 

"Saya menggunakan kesempatan ini untuk bertemu dan menjelaskan kepada Presiden AS bahwa dalam situasi sulit ini kami ada dan sebuah perang terjadi tepat di perbatasan kami. Kami membutuhkan bantuan lebih dalam untuk memperkuat ketahanan ekonomi," tulis Sandu, dilansir Reuters.

"Maka dari itu, saya mengajak Presiden Biden untuk mengunjungi negara kami. Saya menyatakan kepada Biden bahwa kami ingin terus menjadi bagian dari dunia yang bebas, hidup dengan aman, dan menggapai cita-cita menjadi bagian dari Uni Eropa (UE)," tambahnya. 

Baca Juga: Putin Batalkan Dekrit yang Dukung Kedaulatan Moldova, Apa Dampaknya?

2. Biden nyatakan dukungannya kepada Maia Sandu

Saat mengadakan kunjungan di Warsawa, Polandia, Biden berkesempatan untuk bertemu langsung dengan Presiden Maia Sandu. Ia pun mengungkapkan bahwa AS akan selalu mendukung Moldova di tengah tekanan dari Rusia. 

"Ini apa yang kami maksud dengan solidaritas. Ini bagaimana kami mendukung rakyat Moldova untuk mendapatkan kebebasan dari kemerdekaannya dan membawa mereka ke jalur keanggotaan UE," kata Biden.  

"Presiden Sandu berada di sini hari ini. Saya tidak tahu pasti di mana ia berada. Namun, saya bangga untuk berdiri di sini bersamamu dan rakyat Moldova yang cinta kebebasan. Mari beri dia tepuk tangan," sambung Biden, dikutip Romania Insider.

3. Biden menyatakan dukungannya kepada negara Bucharest Nine

Pada kesempatan yang sama, Biden juga menggelar diskusi dengan pemimpin negara anggota NATO bagian timur atau Bucharest Nine di Warsawa. Ia memastikan bahwa pemerintahannya menyadari ancaman dan dampak dari invasi Rusia ke Ukraina. 

"Garis perbatasan kalian adalah pertahanan kolektif kami. Anda tahu lebih dari lainnya, apa risiko dari konflik ini? Tidak hanya untuk Ukraina, tapi juga bagi kebebasan demokrasi di seluruh Eropa dan seluruh dunia," tutur Biden, dilansir Euronews.

Selama berlangsungnya peperangan, negara Bucharest Nine terus dilanda kekhawatiran akan terseret ke dalam konflik. Banyak pihak yang khawatir Presiden Rusia, Vladimir Putin akan melancarkan serangan militer kepada mereka apabila sukses mengalahkan Ukraina. 

Baca Juga: WHO: 1 dari 5 Rakyat Ukraina Berisiko Alami Masalah Mental

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya