Diduga Jadi Mata-mata Rusia, 2 PNS Jerman Ditangkap

Keduanya punya pandangan pro-Rusia

Jakarta, IDN Times - Menteri Ekonomi dan Iklim Jerman, Robert Habeck, pada Rabu (31/8/2022) menduga bahwa dua orang pegawai negeri sipil (PNS) di kantornya sebagai mata-mata Rusia. Kedua PNS itu langsung diinvestigasi oleh Kantor Perlindungan Konstitusi Federal (BfV). 

Beberapa tahun terakhir, otoritas Jerman sudah menangkap beberapa orang yang diduga sebagai mata-mata Rusia. Tak hanya di Jerman, beberapa negara Eropa lainnya sudah menangkap sejumlah mata-mata yang diduga bekerja untuk intelijen Rusia. 

1. Terduga pelaku mencoba mengalihkan pandangan Habeck

Tudingan tersebut disampaikan Habeck dalam laporan Die Zeit pada Rabu, ketika ia mendapati kedua PNS senior tersebut memiliki pandangan pro-Rusia. Pasalnya, keduanya diduga berusaha mengalihkan posisi Habeck terkait sertifikasi pipa Nord Stream 2 dan Gazprom Jerman. 

Habeck kemudian menghubungi Kantor Perlindungan Konstitusi Federal (BfV) setelah mengetahui adanya inkonsistensi dalam dokumen internal. Dokumen tersebut berkaitan dengan pipa Nord Stream 2 dan fasilitas penyimpanan gas alam, beserta laporan keamanan energi di Jerman, dilaporkan RT.

Sementara itu, Habeck yang berasal dari Partai Hijau selama ini menolak pembangunan pipa gas Nord Stream 2 yang disetujui oleh Pemerintah Jerman. Bahkan, penolakan tersebut sudah disampaikan jauh sebelum dimulainya invasi Rusia ke Ukraina. 

Baca Juga: Rusia Setop Aliran Gas ke Jerman, Pejabat: Alasannya Gak Masuk Akal

2. Kedua terduga pelaku punya kedekatan emosional dengan Rusia

Diduga Jadi Mata-mata Rusia, 2 PNS Jerman DitangkapIlustrasi bendera Rusia. (instagram.com/lyric_poetry)

Sementara itu, BfV menemukan anomali biografi pada kedua pekerja publik tersebut lewat investigasi di riwayat hidupnya. Keduanya diketahui pernah berkunjung ke Rusia untuk mengenyam pendidikan dan memiliki kedekatan emosional dengan Rusia. 

Meski begitu, belum ditemukan bukti akurat terkait bahwa keduanya melakukan spionase atau korupsi. Sementara, belum diketahui apakah kedua pekerja negara itu mendapatkan imbalan dari Moskow atau memang bersedia melakukan ini, dilansir The Guardian.

Kedua pekerja senior tersebut diduga terlibat dalam proyek pipa gas yang diprakarsai oleh Peter Altmaier. Maka dari itu, keduanya dianggap dapat menyulitkan perubahan arah Jerman dalam mendapatkan kebebasan energi nasional dan tidak bergantung dengan Rusia. 

3. Kementerian Ekonomi berusaha kurangi ketergantungan energi dari Rusia

Kementerian Ekonomi dan Iklim telah memiliki andil besar terhadap upaya pengurangan ketergantungan energi dari Rusia. Hal itu menjadi fokus Jerman setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari lalu.   

Meski kabar ini sudah tersebar luas, tetapi otoritas Jerman masih belum memberikan komentar apa pun soal tudingan spionase. Sementara, Habeck juga dikenal sebagai politikus yang kerap dipuji atas langkahnya dalam mengeluarkan Jerman dari krisis energi. 

Beberapa tahun terakhir, Jerman sudah diguncang beberapa skandal spionase yang diduga berasal dari Rusia. Pada Oktober lalu, seorang pekerja di bidang IT dihukum karena memberikan informasi dari parlemen Jerman ke Rusia, dilansir Euronews.

Di samping itu, seorang asisten peneliti di Universitas Augsburg sudah dijatuhi hukuman setahun sebelumnya atas kasus spionase dalam program luar angkasa European Ariane. 

Baca Juga: Kremlin Ancam Moldova: Jangan Ganggu Tentara Rusia di Transnistria

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya