Ditariknya Kapal Turki, Redamkan Perselisihan Turki dan Yunani

Turki masih bersikukuh dengan klaimnya

Ankara, IDN Times - Sejak diterjunkan kapal vessel bernama Oruc Reis milik Turki di area perbatasan Turki dan Yunani, serta menyulut ketegangan dua negara. Kapal pengukur seismik yang bertujuan untuk penelitian tersebut berada pada area sengketa antara Turki, Yunani dan Siprus yang terletak di sebelah timur Laut Mediterania.

Pada hari Minggu (13/09) kapal Oruc Reis yang melakukan penelitian ekplorasi minyak dan gas tersebut ditarik ke pantai selatan Turki. Penarikan kapal tersebut dianggap sebagai langkah positif dari pihak Yunani untuk meredamkan ketegangan antara kedua negara. 

1. Kapal Oruc Reis sudah berada di wilayah sengketa sejak Agustus

Ditariknya Kapal Turki, Redamkan Perselisihan Turki dan YunaniKapal Tempur Angkatan Laut Turki saat sedang melakukan latihan militer. twitter.com/tcsavunma

Melansir dari BBC, kapal Oruc Reis bersama dua kapal perang Turki sudah diterjunkan sejak bulan Agustus untuk melakukan penelitian dan eksplorasi minyak dan gas yang ada di sebelah selatan Turki. Akan tetapi, zona rak benua tersebut merupakan perebutan antara Turki dan Yunani karena diperkirakan kaya akan kandungan energi, gas alam dan minyak bumi. 

Selain itu, area tersebut juga menjadi perebutan antara Turki dan Siprus yang memiliki zona ekonomi ekslusif bertampalan pada area tersebut. Belum lagi perselisihan antara Siprus Utara yang menambah runyam masalah di kawasan tersebut. 

2. Turki tidak akan menyerah untuk mendapatkan haknya atas laut tersebut

Ditariknya Kapal Turki, Redamkan Perselisihan Turki dan YunaniPerdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis saat menyampaikan pidato. twitter.com/kmitsotakis

Dikutip dari BBC, Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengatakan bahwa keputusan Turki untuk menarik kapalnya dari wilayah sengketa tersebut merupakan langkah positif bagi kedua negara. Sebelumnya Yunani tengah meningkatkan kekuatan militernya dengan membeli sejumlah pesawat tempur, kapal dan helikopter untuk menjaga wilayahnya. 

Meskipun kapal Oruc Reis sudah ditarik dan memang dijadwalkan kembali pada tanggal 12 September. Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar mengatakan apabila kembalinya kapal tersebut bukan berarti mereka akan menyerah untuk mendapatkan hak mereka atas area tersebut, dilansir dari Aljazeera

3. Adanya ancaman sanksi dari Uni Eropa

Ditariknya Kapal Turki, Redamkan Perselisihan Turki dan YunaniIlustrasi Bendera Uni Eropa di Brussels, Belgia. unsplash.com/@guillaumeperigois

Kasus ini mendapatkan perhatian dari pihak Uni Eropa dan beberapa pihak mengecam tindakan Turki. Hal tersebut disebabkan Yunani dan Siprus merupakan negara anggota Uni Eropa yang tentu saja mendapatkan dukungan dari persekutuan negara di Eropa tersebut. Bahkan dilansir dari DW, Uni Eropa tengah menyiapkan sanksi atas tindakan sepihak Turki yang meningkatkan tensi kawasan timur Mediterrania. 

Tak hanya itu saja, dikutip dari Politico, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan bahkan mengecam tindakan Prancis yang memberikan dukungan pada Yunani. Serta meluncurkan dua pesawat tempur Rafale dan kapal frigate untuk mengawasi area tersebut. Akibatnya muncul ketegangan antara Prancis dan Turki yang keduanya merupakan anggota NATO.  

Baca Juga: Bawa Nama PBB dan NATO, Hukuman Petinggi Sunda Empire Semakin Berat

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya